Struktur Organisasi Pondok Pesantren Al-Hikmah

79 Untuk itu perlu sekali pendidikan karakter ditanamkan sejak usia dini, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, begitu perlu ditanamkan karakter-karakter yang akhlakul karimah. Seperti saya sekolah di sini itu salah satunya untuk pembentukan karakter akhlakul karimah yang baik. Sebagai pertimbangan sekolah saya dulu sekolah negeri, jadi pelajaran agamanya kurang hanya berapa jam saja dalam seminggu. Pergaulan sekarang juga seperti itu, bebas sekali sekarang. Kalau di sini pelajaran agamanya selain di sekolah, di pondok juga digembleng lagi. Jadi yang saya tertarik itu, utamanya untuk mengubah karakter saya dan juga mendalami ilmu agama.” wawAMA28052014 Untuk membentuk afektif atau perilaku siswa itu membutuhkan proses secara bertahap, sehingga kebijakan pendidikan karakter menjadi sangat penting, seperti yang dijelaskan Bapak “TS” yaitu: “Karena bagaimanapun kami membutuhkan karakter, apalagi di sini background kami itu sekolah berbasis pondok pesantren dan justru yang lebih diutamakan adalah karakter atau afektifnya, karena menurut kami membentuk kognitif itu sangat mudah sekali, satu bulan dikumpulkan dalam satu forum, diberikan materi, diberikan soal-soal, pendalaman materi secara intensif, tetapi kalau membentuk afektif itu tidak dapat secara instan, jadi memang perlu bertahap dan itu membutuhkan proses.” wawTS23052014 Kebijakan pendidikan karakter diterapkan di SMP Al-Hikmah ini tujuannya adalah untuk membentuk karakter serta membentuk siswa yang berakhlak mulia sesuai dengan ajaran agama Islam. Hal tersebut diungkapkan Ibu “MJ” sebagai berikut: “Tujuannya adalah untuk membentuk manusia yang berkarakter, berakhlak, sesuai dengan ajaran Islam karena kami di sini pendidikan Islam tentunya.” wawMJ23062014 Pernyataan tersebut diperkuat Bapak “HN”: 80 “Intinya membentuk siswasantri yang berilmu dan bertaqwa, cendikiawan, dan utamanya adalah untuk pembentukan karakter. Hasil yang ingin dicapai tentunya sesuai visi sekolah ini yaitu membentuk anak yang religius dan berprestasi, ketika anak itu sudah religius maka Insya Allah akhlak atau karakternya juga sudah baik.”wawHN26062014 Hal senada juga disampaikan oleh Ibu “SRM” yaitu: “Tujuan kami utamanya adalah pembinaan baik jasmani maupun rohani, yang paling kami ingin bentuk adalah membentuk anak yang sesuai sifat Rasul yaitu amanah, fatanah, tabliq, dan sidiq. Ini karakter yang paling ingin kami bentuk di sekolah ini maupun di pondok pesantren. Jadi yang diinginkan di sistem pendidikan kami itu menciptakan manusia yang seutuhnya dan berkarakter, intelektual dan berketuhanan. Kalau saya menarik kesimpulannya yaitu akhlak mulia, intinya pendidikan itu untuk membentuk akhlak mulia seperti itu, kalau akhlaknya baik pasti intelektualnya juga baik.” wawSRM22052014 Menurut Bapak “HN” pendidikan karakter sebenarnya telah dilaksanakan di sekolah sejak sekolah berdiri yaitu pada tahun 2005. Karena meskipun kebijakan pendidikan karakter baru ada pada tahun- tahun terakhir ini, tetapi inti dari pendidikan di SMP Al-Hikmah yang juga tergabung dengan Pondok Pesantren Al-Hikmah ini tentunya adalah untuk membangun karakter. Ungkapan Bapak “HN” tersebut sebagai berikut: “Jadi pendidikan karakter dalam pengertian formal mengikuti Dinas itu baru beberapa tahun ini ada pendidikan karakter, tetapi kalau pesantren, begitu berdirinya pesantren itu pendidikan karakter juga sudah dimulai dibangun disana. Kami sudah mulai sejak tahun 2005. Sebenarnya nilai-nilai pendidikan karakter yang dicetuskan di dinas itu juga sebenarnya diambil dari nilai- nilai yang ada di dalam pondok pesantren. Walaupun belum ada secara formal tentang pendidikan karakter yang dari dinas itu,