8
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
Bagian tinjauan literatur terdpat empat hal yang dijelaskan oleh peneliti. Empat hal tersebut diantaranya kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka
berpikir, hipotesis tindakan.
2.1. Kajian Teori
2.1.1. Motivasi Belajar
Uno 2007 : 23 mengungkapkan bahwa motivasi belajar merupakan dua hal yang saling berpengaruh. Motivasi tersebut timbul karena faktor intrinsik dan
faktor ekstrinsik yang mempengaruhi perubahan tingkah lakunya. Selain itu Siregar 2011 : 51 mengungkapkan bahwa motivasi belajar merupakan
penggerak psikis dari dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar serta menjamin kelangsungan belajar demi mencapai satu tujuan. Dengan demikian,
motivasi belajar merupakan suatu hal yang mempengaruhi psikis siswa atau mendorong siswa untuk mencapai tujuan belajar.
2.1.1.1. Peranan motivasi dalam belajar dan pembelajaran
Uno 2007 : 27 – 29 mengungkapkan bahwa motivasi merupakan sebuah alat
bantu bagi seseorang dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Di bawah ini terdapat peranan
motivasi dalam belajar dan pembelajaran, yaitu : 1 peranan motivasi dalam menentukan penguatan belajar, peranan ini dapat diartikan sebagai suatu cara
untuk mengingatkan tentang pelajaran yang sudah berlalu dan masih dibutuhkan saat itu, 2 peranan motivasi memperjelas tujuan belajar, peranan ini dapat
diartikan sebagai suatu cara untuk memperjelas tujuan belajar yang mengaitkan pada belajar bermakna. Dapat dijelaskan bahwa orang yang termotivasi akan
terus-menerus belajar hal-hal yang ingin dia tekuni dan juga bermanfaat, 3 motivasi menentukan ketekunan belajar, seseorang yang sudah termotivasi, maka
orang itu akan terus menerus belajar dengan baik dan tekun, dengan harapan dapat memperoleh hasil yang baik.
2.1.1.2. Cara memotivasi yang dapat dilakukan di dalam kelas
Fudyartanto 2002 : 290 – 294 memberikan beberapa teknik untuk
memotivasi siswa di dalam kelas, yaitu : 1 memakai prinsip senang dan tidak senang, 2 memakai hadiah dan hukuman, 3 level aspirasi, 4 memakai kompetisi
dan kerjasama, 5 pemakaian hasil belajar sebagai umpan balik, 6 memakai pujian dan celaan, 7 guru menciptakan hal-hal baru dalam mengajar, 8
menyiapkan tujuan belajar, 9 tidak menggunakan prosedur-prosedur yang menekan siswa, 10 menggunakan contoh-contoh yang hidup, model-model yang
menarik, 11 mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar. Dari sebelas cara memotivasi siswa yang dapat dilakuan oleh guru diatas dapat peneliti
gunakan dalam melakukan penelitian terhadap siswa kelas III di SD Kanisius Kintelan.
2.1.1.3. Indikator Motivasi
Berdasarkan penjelasan tentang pengertian, peranan motivasi dan cara untuk memotivasi siswa, penulis akhirnya menentukan indikator-indikator motivasi.
Indikator-indikator tersebut ditentukan berdasarkan pendapat beberapa ahli seperti di bawah ini.
Seseorang dapat dikatakan termotivasi, jika seseorang tersebut memiliki daya dorong dari dalam dirinya. Daya dorong tersebut dapat bersifat intrinsik maupun
ekstrinsik. Uno 2007 : 23 mengatakan ada beberapa indikator motivasi belajar yaitu: adanya hasrat dan keingginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan
dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan
belajar yang kondusif. Aritonang 2008: 14 berpendapat lain bahwa motivasi belajar siswa meliputi 1 ketekunan dalam belajar, 2 ulet dalam menghadapi
kesulitan, 3 minat dan ketajaman perhatian dalam belajar dan 4 partisipasi dalam belajar.
Sardiman dalam Herline 2009: 81 menjelaskan beberapa indikator motivasi belajar sebagai berikut: 1 tekun menghadapi tugas, hal ini terlihat saat siswa
dapat bekerja terus menerus dalam waktu lama serta tidak akan berhenti sebelum menyelesaikannya, 2 ulet menghadapi kesulitan, akan terlihat saat siswa mampu
menghadapi kesulitan, tidak mudah putus asa dan selalu berjuang dalam menghadapi kesulitannya, 3 menunjukkan minat terhadap bermacam-macam
masalah seperti siswa memiliki minat terhadap belajar yaitu untuk mempelajari sesuatu sampai mengerti, 4 lebih senang bekerja mandiri, dalam hal ini siswa
yang memiliki motivasi itu tidak selalu bekerja secara mandiri, namun dilain sisi orang yang memiliki motivasi itu dapat belajar bersama dan tidak individual, 5
cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, Siswa yang memiliki motivasi akan
merasa bosan jika proses pembelajaran di kelas dilakukan secara rutin tanpa adanya pergantian cara belajar atau dapat dikatakan menggunakan pembelajaran
yang kurang inovatif dan dilakukan secara terus menerus, 6 dapat mempertahankan pendapatnya, siswa yang sudah termotivasi dan merasa yakin
terhadap sesuatu maka ia akan selalu mempertahankan pendapatnya, 7 tidak mudah melepas hal yang diyakini itu, seorang siswa yang termotivasi maka ia
akan mempertahankan pendapatnya dan tidak akan mudah melepas sesuatu yang dianggap benar. 8 senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal, Siswa
yang termotivasi ini akan lebih suka mencari tahu sesuatu yang baru serta senang memecahkan masalah dengan cara-cara tertentu baik berdiskusi bersama teman,
mencari sumber lain dan bekerjasama dengan teman untuk menyelesaikan tugas. Dari paparan indikator-indikator yang ungkapkan oleh para ahli di atas maka
peneliti menyimpulkan beberapa indikator yang akan digunakan dalam penelitiannya seperti : memiliki keinginan belajar, ulet menghadapi tugas,
memiliki tujuan belajar.
2.1.2. Hasil Belajar