Peneliti juga melakukan wawancara kepada beberapa siswa kelas III pada tanggal 8 Januari 2013. Wawancara tersebut dilakukan pada sampel acak siswa
kelas III. Hasil wawancara tersebut semakin menguatkan data awal untuk melakukan penelitian tindakan kelas di kelas III tersebut.
Setelah melakukan wawancara, peneliti merumuskan masalah yang akan diselesaikan melalui penelitian tindakan kelas. Rumusan masalah tersebut
mengandung variabel-variabel yang akan dilakukan dalam penelitian. Variabel- variabel tersebut meliputi motivasi dan hasil belajar IPS siswa.
Kemudian peneliti menyusun suatu rencana tindakan. Penyusunan rencana tindakan tersebut meliputi, menentukan treatment yang akan dilakukan untuk
menyelesaikan masalah di kelas III tersebut dan menyusun kegiatan pembelajaran pada siklus 1 yang akan dilakukan. Penyususnan rencana tindakan tersebut
disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Hal ini dilakukan oleh peneliti karena dengan menyesuaikan pada kebutuhan siswa, penelitian tersebut akan berhasil
dengan maksimal. Setelah rencana tindakan disusun, kemudian peneliti menyusun perangkat
pembelajaran dan perangkat penelitian. Perangkat pembelajaran meliputi silabus, RPP, materi ajar, LKS, kisi-kisi soal evaluasi dan soal evaluasi. Sedangkan untuk
perangkat penelitian meliputi angket motivasi. Penyususnan perangkat pembelajaran disesuaikan dengan metode demonstrasi.
4.1.1.2. Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20122013 pada siswa kelas III. Jumlah siswa di kelas III ada 24 siswa meliputi 12 siswa
laki-laki dan 12 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 dan 15 maret. Hal ini dilakukan karena di SD Kanisius Kintelan pada tanggal 18 akan
dilaksanakan Ujian Tengah Semester dan materi jual beli termasuk materi bahan Ujian Tengah Semester. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan
dengan setiap pertemuannya 3 jam pertemuan, sehingga penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 3 jp x 2 pertemuan atau 6 jam pertemuan.
1. Pertemuan pertama
Pelajaran dimulai dengan membariskan siswa di depan kelas, siswa sulit sekali diatur. Masih ada yang berlari-lari dan juga ada yang mengobrol
dengan temannya. Siswa yang baris dengan rapi, barisan siswa tersebut dapat masuk ke dalam kelas terlebih dahulu. Sebelum mereka masuk ke dalam
kelas mereka berjabat tangan dengan guru. Setelah sampai di dalam kelas, mereka memulai pelajaran dengan berdoa. Sebelum pelajaran, guru membagi
siswa menjadi 6 kelompok. Keadaan ruang kelas tertata dengan baik. Meja siswa ditata menyerupai
bentuk U. Model meja siswa seperti ini akan membuat siswa lebih mudah menerima pelajaran dari guru. Selain itu dengan jumlah siswa yang sedikit
akan membuat kondisi kelas menjadi tidak terlalu ramai dan bising. Hal ini akan membantu guru untuk lebih mudah mengondisikan siswa.
Guru mengadakan pretest di awal pelajaran. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa tentang kegiatan jual beli
yang siswa ketahui. Guru memfasilitasi siswa untuk terlibat aktif dalam pelajaran. Guru memberikan respon positif kepada siswa seperti memberi
“acungan jempol” kepada siswa yang menjawab pertanyaan dari guru dan lain-lain. Kemudian guru menjelaskan langkah-langkah mengerjakan lembar
kerja siswa yang pertama. Lembar kerja tersebut dikerjakan berdasarkan hasil observasi kegiatan jual beli. Selama menyaksikan kegaitan demonstrasi
langsung yang dilakukan penjual siswa diminta untuk melakukan observasi dan wawancara. Sebelum melakukan aktivitas wawancara dan observasi
terhadap para pedagang, siswa diminta menyusun pertanyaan. Siswa bekerja secara kelompok untuk membuat pertanyaan. Ada beberapa siswa yang hanya
diam, tetapi ada yang dengan cekatan langsung membuat pertanyaan. Guru mengajarkan siswa untuk bekerjasama dalam kelompok dengan
cara menegur siswa yang tidak mau bekerjasama. Dalam membuat pertanyaan, guru banyak membantu siswa. Ada kelompok yang lebih cepat
dalam membuat pertanyaan, sehingga kelompok itu dapat melakukan wawancara kepada pedagang. Secara bergantian mereka melihat demonstrasi
pedagang serta melakukan wawancara berdasarkan hasil pertanyaan dr diskusinya di kelompok dengan para pedagang kantin.
Dalam kerja kelompok, mereka mempunyai semangat untuk berusaha menjadi yang terbaik di kelas. Hal ini ditunjukkan dengan Siswa berebut
untuk menjawab pertanyaan, berusaha cepat menyelesaikan tugas dari guru, dan datang ke kelas pertama kali. Kemudian dilanjutkan dengan presentasi
kelompok. Presentasi kelompok dimulai dari kelompok 6. Kelompok 6 hanya ada satu
siswa yang mempresentasikan di depan kelas. Setelah menpresentasikan hasil
kelompok, guru memberikan kesempatan kelompok lain untuk bertanya. Selanjutnya presentasi dilanjutkan oleh Kelompok 5. Kelompok 5 ada tiga
siswa yang di depan kelas. Presentasi dilanjutkan oleh kelompok 4. Kelompok 4 ada satu siswa yang presentasi di depan kelas. Ada beberapa
siswa yang tidak memperhatikan temnnya yang menjelaskan di depan kelas. Namun presentasi tetap dilanjutkan oleh kelompok 3. Kelompok 3 ada dua
orang yang presentasi di depan kelas. Guru membangkitkan semangat siswa dengan mengajak siswa “tepuk
cerdas”. “Tepuk Cerdas” dimaksudkan agar siswa kembali berkonsentrasi dalam memahami pelajaran dan membangkitkan semangat siswa dalam
belajar. Guru memberikan respon positif terhadap kegiatan wawancara yang dilakukan oleh siswa. Setelah itu Guru melanjutkan kembali pelajaran dengan
bertanya tentang harga-harga barang yang ada di koperasi. Guru bersama siswa menjelaskan barang-barang yang dijual di koperasi. Selanjutnya guru
kembali bertanya kepada siswa “Apa yang dimaksud kegiatan jual beli?” De
menjawab, “ada orang yang menjual dan ada orang yang membeli. Kegiatan
untuk melakukan transaksi jaul beli. ” Sedangkan menurut Te, jual beli adalah
kegiatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selanjutnya guru menjelaskan apa itu yang dimaksud dengan kegiatan jual beli. Kemudian
guru menjelaskan tempat –tempat untuk melakukan kegiatan jual beli. Baru
di akhir pelajaran guru menjelaskan ciri-ciri kegiatan menjual dan kegiatan membeli.
Sebelum pelajaran diakhiri, siswa dibantu oleh guru menyimpulkan kegiatan pada pertemuan pertama. Kemudian siswa diminta menuliskan
refleksi pada buku refleksi mereka. Pelajaran di akhiri dengan guru menjelaskan kegiatan lanjutan pada pertemuan kedua.
2. Pertemuan kedua
Pertemuan kedua diawali dengan persiapan kegiatan jual beli. Kegiatan jual beli dilaksanakan oleh siswa itu sendiri secara berkelompok. Setiap
kelompok selain melaksanakan kegiatan jual beli, siswa juga diminta untuk mengamati kegiatan jual beli dari yang dilakukan oleh kelompok lain.
Banyak siswa kelas lain yang ikut serta dalam kegiatan jual beli sebagai pembeli. Setelah semua barang dagangan siswa terjual habis, semua siswa
kembali ke kelas. Setiap kelompok diminta membuat dan melaporkan hasil kegiatannya dalam Lembar Kerja Siswa 3.
Kemudian guru bersama siswa membaut rangkuman kegiatan pembelajaran mereka dari pertemuan pertama dan kedua. Setelah itu mereka
mengerjakan soal evaluasi dan mengisi angket motivasi. Setelah selesai mereka menulis refleksi pada buku refleksi dan menutup pelajaran dengan
berdoa.
4.1.1.3. Observasi