Instrumen Pengumpulan Data Hasil Penghitungan Indeks KesukaranIsian Singkat

penelitian ini peneliti akan menggunakan 2 jenis instrumen penelitian, yaitu non tes dan tes. Instrumen penelitian non tes, peneliti menggunakan angket motivasi. Angket motivasi itu mengacu pada indikator motivasi. Angket motivasi tersebut digunakan sebagai pengumpulan data untuk mengukur motivasi siswa dalam belajar IPS. Dalam angket motivasi peneliti menggunakan bentuk emoticon yang memiliki skor, skor disusun berdasarkan skala likert. Skala likert merupakan skala yang mengukur obyek penelitian Sudijono, 2011 : 85. Masidjo 2010 : 67 brpendapat bahwa penilaian terhadap sikap siswa menggunakan angka yang menunjukkan mutu sikap siswa tersebut. Untuk mutu yang baik sekali diberikan nilai 5 lima, dan yang sangat kurang diberika nilai 1 satu. Dalam skala nilai ini nilai 3 tidak digunakan karena nilai 3 merupakan nilai netral, dan kebanyakan siswa memilih nilai aman netral. Untuk instrumen tes, peneliti menggunakan jenis tes tertulis. Kusumah 2007 : 78 dalam tes tertulis terdapat beberapa bentuk seperti pilihan ganda, isian singkat, dan uraian. Dalam penelitian ini peneliti mengunakan bentuk pilihan ganda dan isian singkat. Tes yang dibuat mengacu pada indikator yang sesuai dengan materi kegiatan jual beli. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.

3.7. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Variabel Penelitian Dan Pengumpulan Data No. Variabel Kriteria Jenis Penelitian Instrumen Penelitain Teknik pengumpulan data 1 Motivasi Motivasi belajar siswa yang akan diukur terdiri dari 3 indikator: 1. Memiliki keinginan belajar 2. Ulet menghadapi tugas 3. Memiliki tujuan belajar Non Tes Lembar kuesioner Penyebaran keusioner 2 Hasil Belajar 1. Presentase jumlah siswa yang mencapai KKM 2. Rata-rata kelas Tes dan non tes Tes tertulis pilihan ganda dan isian singkat dan rubrik penilaian afektif dan psikomotorik Dokumentasi berupa tes soal evaluasi dan penilaian aspek afektif dan psikomotorik. berdasarkan tabel 3.3, dapat diketahui bahwa peneliti akan melakukan penelitian terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas III dalam mata pelajaran IPS. peneliti mengukur motivasi dengan menggunakan lembar kuesioner yang terdiri dari 20 pernyataan yang mencakup 3 indikator motivasi, yaitu memiliki keinginan belajar, ulet menghadapi tugas dan memiliki tujuan belajar. Sedangkan untuk mengukur hasil belajar siswa, peneliti menggunakan soal evaluasi dengan jumlah soal 14 pilihan ganda dan 10 isian singkat. Selain itu peneliti juga melakukan penilaian aspek afektif dan psikomotorik.

3.8. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas dan reliabilitas merupakan langkah penting yang harus dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dimaksudkan untuk mengetahui seberapa baik instrumen penelitian digunakan untuk mengukur hasil penelitian yang akan dilakukan Purwanto, 2011:114-115. Berikut penjelasan tentang validitas dan reliabilitas intrumen.

3.8.1. Validitas

Sudjana 2009 : 12 menjelaskan bahwa validitas berkaitan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga benar-benar menilai apa yang seharusnya dinilai. Widoyoko 2009 : 128 berpendapat lain bahwa sebuah instrumen penelitian dapat dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang seharusnya diukur. Ada banyak validitas instrumen, namun dalam penelitian ini peneliti mengunakan 3 jenis validitas yaitu validitas isi , validitas konstruk dan validitas empiris. Sudjana 2009 : 14 mengungkapkan bahwa validitas isi merupakan suatu jenis validitas yang digunakan untuk mengungkapkan isi suatu konsep. Validitas isi dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidangnya atau profesional expert judgment diantaranya dosen ahli, kepala sekolah dan guru. Widoyoko 2009 : 129 mengungkapkan bahwa validitas konstruk merupakan validitas yang digunakan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian dapat mengukur setiap aspek berpikir seperti yang dituliskan dalam tujuan pembelajaran. Validitas konstruk juga dilakukan oleh ahli bidang studi expert judgment. Sedangkan validitas empiris dilakukan pengujian kepada sejumlah siswa.

3.8.2. Reliabilitas

Widoyoko 2009 : 144 menjelaskan bahwa reliabilitas berasal dari kata reliabel atau dapat dipercaya. Suatu alat penilaian dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil penilaian yang sama atau konsisten. Hasil penilaian yang sama bukan berarti memberikan hasil skor yang sama. Seperti contoh jika siswa A mendapat skor di bawah siswa B, maka jika dilakukan tes ulang skor siswa A akan tetap berada di bawah skor siswa B. Sudjana 2009 : 16 berpendapat lain bahwa reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang akan dinilai. Dengan kata lain alat penilaian tersebut bila digunakan di waktu yang berbeda akan memberikan hasil yang sama. Untuk menentukan reliabilitas suatu instrumen memerlukan kriteria penilaian. Kriteria penilaian dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Kualifikasi Reliabilitas Koefisien Korelasi Kualifikasi 0, 91-1, 00 0, 71-0, 90 0, 41-0, 70 0, 21-0, 40 Negatif-0, 20 Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

3.8.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.8.3.1. Uji Validitas instrumen pembelajaran

Dalam penelitian ini dilakukan validitas pada instrumen pembelajaran diantaranya silabus, RPP, dan soal evaluasi. Untuk mengukur validitas instrumen ada 3 jenis validitas yang digunakan oleh peneliti yaitu validitas isi, validitas konstruk, dan validitas tampilan. Validitas ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui apakah instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian sesuai dengan kurikulum. Pada validitas isi dan konstruk peneliti melakukan validasi instrumen pembelajaran kepada ahli expert judgment dalam hal ini dosen bidang studi mata pelajaran IPS validator 1, hal ini dimaksudkan agar hasil validasi dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain validasi yang dilakukan oleh ahli, peneliti juga melakukan validasi kepada kepala sekolah validator 2 dan juga guru validator 3. Validasi kepada kepala sekolah dan juga guru dimaksudkan untuk menyesuaikan perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti dengan perangkat pembelajaran yang digunakan oleh sekolah tersebut. Validitas isi dan validitas konstruk dilakukan oleh ahli dengan menggunakan instrumen validitas design. Instrument validitas design tersebut dibagi menjadi 2 bagian yaitu penilaian silabus dan penilaian RPP. Skor pada setiap komponen penilaian menggunakan skala likert. Skor dalam skala likert terdiri dari 1 dengan kriteria “sangat tidak baik”, skor 2 dengan kriteria “tidak baik”, skor 3 dengan kriteria “cukup baik”, skor 4 dengan kriteria “baik”, dan skor 5 dengan kriteria “sangat baik”. Dalam penilaian untuk setiap komponen dalam silabus, RPP, dan LKS, peneliti tidak mengikutsertakan skor 3 karena dianggap skor netral tau bisa dianggap ragu-ragu. Komponen penelitian untuk penilaian silabus mencakup 1 kelengkapan unsur-unsur silabus, 2 kesesuaian antara SK, KD dan indikator, 3 kesesuaian kegiatan belajar, 4 kesesuaian alokasi waktu dengan materi dan kegiatan pembelajaran, 5 tingkat kecakupan sumber belajar, 6 kesesuaian teknik yang digunakan dengan indikator, 7 Penilaian untuk perangkat pembelajaran silabus dapat dilihat pada tabel 3.4. Tabel 3.4. Hasil Validitas dan Penilaian Silabus Validator Skor untuk pernyataan Rata- rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4,33 2 4 4 4 4 4 4 5 - - 4,14 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4,33 Total skor 12 13 12 12 14 13 13 9 8 12,8 Rata-rata 4 4,3 4 4 4,7 4,3 4,3 4,5 4 4,26 Berdasarkan tabel 3.4 dapat dilihat bahwa masing-masing validator memberikan skor 4 dan 5. Penilaian ini dapat dilihat pada lampiran 9 hal 202. Validator 1 memberikan nilai 4 dan 5 untuk setiap pernyataan. Validator 2 memberikan nilai 4 pada setiap pernyataan kecuali pernyataan no 7. Validator 2 hanya melakukan penilaian sampai pernyataan no 7 karena saat peneliti meminta validator 2 melakukan penilaian terhadap silabus, peneliti belum melakukan revisi sehingga jumlah item pernyataan hanya 7. Sedangkan untuk validator 3 memberikan skor 4 atau 5 pada setiap pernyataan. Hasil rata-rata dari penilaian silabus ini menunjukan rata-rata antara 4 sampai 5. Dengan demikian, peneliti tidak akan melakukan revisi terhadap silabus. Komponen penilaian RPP mencakup 1 kelengkapan unsur-unsur RPP, 2 kesesuaian antara standar kompetensi dan kompetensi dasar, 3 kesesuaian indikator pencapaian kompetensi dengan SK dan KD, 4 kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan indikator, 5 kesesuaian antara materi ajar dengan SK dan KD, 6 ketepatan pemilihan model atau metode, 7 tingkat kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan indikator, 8 penilaian yang dilakukan dapat mencerminkan indikator yang digunakan, 9 tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan, 10 ketepatan pemilihan media, 11 lembar kerja siswa dengan kegiatan pembelajaran, 12 kesesuaian materi ajar dengan materi pokok, 13 kelengkapan instrumen penilaian, 14 penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku. Penilaian perangkat pembelajaran RPP dapat dilihat pada tabel 3.5.

3.5 Hasil Validitas dan Penilaian RPP

Vali dator Skor untuk Pernyataan Rata- rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 22 1 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 - - - - - - - 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4,18 Total 13 13 12 13 13 12 12 14 12 12 12 13 13 12 9 9 8 9 9 9 8 12,18 Rata2 4,3 4,3 4 4,3 4,3 4 4 4,6 4 4 4 4,3 4,3 4 4,5 4,5 4 4,5 4,5 4,5 4 4,06 Berdasarkan tabel 3.5 tentang hasil validitas dan penilaian RPP terlihat para ahli memberikan nilai 4 atau 5 untuk setiap itemnya. Validator 1 dan validator 3 memberikan skor 4 atau 5, sedangkan validator 2 memberikan semua pernyataan skor 4. Untuk validator 2 hanya memberikan penilaian sampai pada item 14 karena saat peneliti meminta validator 2 memberikan penilaian RPP lembar penilaian belum direvisi oleh peneliti. Penilaiannya dapat dilihat pada lampiran 9 hal 202. Selain melakukan validitas isi dan konstruk, peneliti juga melakukan validitas tampilan. Validitas tampilan dilakukan terhadap soal evaluasi dan dilakukan oleh dua orang siswa kelas IV. Hal ini dilakukan oleh peneliti karena siswa kelas IV sudah pernah menerima materi yang digunakan untuk penelitian. Berdasarkan hasil validitas tampilan yang dilakukan oleh Fa, siswa ini mengatakan “soal ini mudah dipahami bu, kalimatnya juga tidak terlalu panjang .” Sedangkan siswa kedua yaitu Dim, “ini soalnya menurut saya mudah dikerjakan, hanya ada beberapa pertanyaan ya ng membinggungkan bu.” Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan beberapa siswa tersebut, memperlihatkan bahwa soal evaluasi mudah dipahami oleh siswa, hanya saja perlu diperbaiki kata-katanya.

3.8.3.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal

Uji Validitas Empiris terhadap instrumen soal dilakukan pada siswa kelas IV di SD K Kintelan yang berjumlah 36 siswa. Peneliti melakukan uji validitas soal evaluasi terhadap siswa kelas IV karena dengan pertimbangan siswa kelas IV sudah pernah menerima materi kelas IV yang akan diteliti. Pada tabel 3.6 akan dipaparkan kisi-kisi soal evaluasi yang terdiri dari 15 soal pilihan ganda dan 10 soal isian singkat. Tabel 3.6 Kisi-kisi soal evaluasi sebelum divalidasi Indikator No Soal Pilihan Ganda No Soal Isian Jumlah a. Menyebutkan 3 jenis kegiatan jual beli. 3, 4 1, 5, 9 5 b. Menjelaskan pengertian jual beli. 1, 10, 11, 15 2 5 c. Menjelaskan 3 manfaat berjual beli. 7 7 2 d. Memberikan 2 contoh tempat berjual beli 2, 5, 9, 12, 14 3, 4, 8, 10 9 e. Membedakan kegiatan jual beli di masyarakat dan di sekolah 6, 8, 13 6 4 Jumlah 15 10 25 Kisi-kisi soal dalam tabel 3.6 terdapat 5 indikator yang disesuaikan dengan materi kegiatan jual beli. Pada soal pilihan ganda terdiri dari 15 soal dan pada isian singkat terdapat 10 soal, sehingga jumlah soal sebelum di uji validitas dan reliabilitasnnya ada 25 soal. Peneliti melakukan penghitungan skor uji validitas soal evaluasi dengan menggunkan penghitungan product moment secara manual dengan bantuan microsoft excel . Sugiyono 2010 : 253 berpendapat bahwa untuk menentukan soal valid atau tidak valid soal tersebut harus dihitung korelasinya. Menghitung korelasi suatu soal bisa menggunakan penghitungan product moment. Setelah itu hasil perhitungan di bandingkan dengan r tabel dengan signifikansi 5. Cara menentukan r tabel yaitu dengan melihat jumlah responden. Soal dikatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel. Perhitungan untuk menentukan korelasi antar soal dapat dilihat pada tabel 3.8. Rumus menghitung korelasi product moment : r xy = √ Keterangan : = koefisien korelasi antara variable x dan variable y, dua variable lain yang dikorelasikan = jumlah perkalian antara x dengan y = kuadrat dari x = kuadrat dari y Hasil uji validitas soal evaluasi dengan menggunakan rumus diatas dapat dilihat hasilnya pada tabel 3.7 untuk pilihan ganda dan 3.8 untuk soal isian singkat. Tabel 3.7 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda No soal r hitung r tabel Keputusan 1 0,729 0,329 Valid 2 0,564 0,329 Valid 3 0,667 0,329 Valid 4 0,642 0,329 Valid 5 0,629 0,329 Valid 6 0,667 0,329 Valid 7 0,201 0,329 tidak valid 8 0,687 0,329 Valid 9 0,494 0,329 Valid 10 0,367 0,329 Valid 11 0,764 0,329 Valid 12 0,633 0,329 Valid 13 0,764 0,329 Valid 14 0,902 0,329 Valid 15 0,746 0,329 Valid Dari 15 soal pilihan ganda yang diuji validitasnya terdapat 1 soal yang tidak valid. Dari tabel 3.7 terlihat bahwa soal no. 7 memiliki hasil penghitungan validitas 0,201, hasil penghitungan tersebut jika dibandingkan dengan r tabel berada di bawah r tabel. Dengan demikian soal no. 7 tersebut dinyatakan tidak valid. Pada tabel 3.8 akan dipaparkan juga hasil uji validitas soal isian singkat. Tabel 3.8 Hasil Validitas Soal Isian Singkat No Soal r hitung r tabel Keputusan 1 0,399 0,329 Valid 2 0,746 0,329 Valid 3 0,607 0,329 Valid 4 0,667 0,329 Valid 5 0,643 0,329 Valid 6 0,412 0,329 Valid 7 0,703 0,329 Valid 8 0,759 0,329 Valid 9 0,639 0,329 Valid 10 0,582 0,329 Valid Dari tabel 3.8 tentang hasil uji validitas soal isian singkat terlihat dari 10 item soal yang divaliditas, semua soalnya terlihat valid. Soal dapat sikatakan valid jika hasil penghitungan dengan menggunakan rumus product moment lebih besar dari r tabel. Dari uji validitas di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 24 soal evaluasi yang terdiri dari 14 soal pilihan ganda dan 10 soal isian singkat. Dari 14 soal pilihan ganda yang valid dan 10 soal isian singkat yang valid, soal tersebut dihitung reliabilitasnya dengan menggunakan rumus Spearman Brown . Hal ini dikarenakan rumus Spearman Brown merupakan cara penghitungan reliabilitas yang sering digunakan. Selain itu rumus Spearman Brown juga dapat digunakan untuk menghitung reliabilitas soal yang item- itemnya dikotomi maupun bukan dikotomi Azwar, 2009 : 68. lihat lampiran 8 hal 168 Purwanto 2009 : 153 menjelaskan bahwa uji reliabilitas suatu soal itu merupakan hal yang penting untuk dilakukan dalam sebuah penelitian. Hal ini dikarenakan instrument untuk penelitian tersebut harus bisa dipercaya ketetapannya untuk mengukur variabel yang akan diukur. Purwanto 2009 menyebutkan cara pengujian reliabilitas ada berbagai macam cara, namun dalam penelitian ini peneliti menggunakan cara belah dua ganjil genap. Hal ini dilakukan oleh peneliti karena dengan menggunakan cara belah dua ganjil genap diharapkan mampu memberikan belahan-belahan yang paralel Azwar, 2009 : 69. Namun hasil dari rumus korelasi Product Moment tersebut hasilnya berupa koefisien korelasi antara setengah tes, karena skor diperoleh dari hasil pembelahan butir soal. Dengan demikian koefisien korelasi tersebut harus dijadikan koefisien reliabilitas penuh. Untuk mengubah koefisien reliabilitas penuh dapat menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut: Keterangan : = koefisien reliabilitas penuh tes = koefisien reliabilitas setengah tes Hasil penghitungan reliabilitas item soal pilihan ganda dapat dilihat di lampiran 8 hal 168. Hasil reliabilitas 14 soal pilihan ganda tersebut adalah 0,956. Sedangkan untuk hasil perhitungan uji reliabilitas soal isian singkat dapat dilihat di lampiran 8 hal 168. Hasil reliabilitas 10 soal isian singkat tersebut adalah 0,738. Dengan demikian 14 soal pilihan ganda tersebut memiliki reliabilitas sangat tinggi dan untuk 10 soal isian singkat tersebut memiliki reliabilitas tinggi. Sehingga peneliti akan menggunakan 24 soal tersebut dalam penelitiannya untuk mengukur hasil belajar siswa lihat lampiran 8 hal 168. Berdasarkan hasil penghitungan uji validitas soal evaluasi diatas dari 25 soal evaluasi terdapat 24 soal evaluasi yang terdiri dari 14 soal pilihan ganda dan 10 soal isian singkat. Peneliti dapat menggunakan 24 soal evaluasi tersebut untuk mengukur hasil belajar siswa di akhir pertemuan. Peneliti menggunakan 24 soal tersebut karena 24 soal evaluasi sudah mewakili indikator yang dirumuskan oleh peneliti. Pada tabel 3.9 akan dijelaskan kisi-kisi soal evaluasi. Tabel 3.9 Kisi-kisi Soal Evaluasi Indikator No Soal Pilihan Ganda No Soal Isian Jumlah a. Menyebutkan 3 jenis kegiatan jual beli. 3, 4 1, 5, 9 5 b. Menjelaskan pengertian jual beli. 1, 9, 10, 14 2 5 c. Menjelaskan 3 manfaat berjual beli. - 7 1 d. Memberikan 2 contoh tempat berjual beli 2, 5, 8, 11, 13 3, 4, 8, 10 9 e. Membedakan kegiatan jual beli di masyarakat dan di sekolah 6, 7, 12 6 4 Jumlah 14 10 24

3.8.4. Indeks Kesukaran

Taraf kesukaran item dinyatakan dalam satu bilangan indeks yang disebut indeks kesukaran atau IK. Besarnya indeks kesukaran suatu item akan berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Indeks kesukaran suatu item sebesar 0,00 berarti tidak seorang pun yang menjawab benar, sedangkan indeks kesukaran 1,00 berarti semua siswa menjawab benar Masidjo, 2010 : 189. Rumus menghitung indeks kesukaran suatu item yaitu : IK = Keterangan : IK = indeks kesukaran B = jumlah jawaban benar yang diproleh siswa N = kelompok siswa Skor maksimal = besarnya skor yang dituntut oleh suatu jawaban benar dari suatu item. N x skor maksimal = jumlah jawaban benar yang seharusnya diperoleh siswa dari suatu item. Setelah dihitung indeks kesukarannya, kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan kriteria indeks kesukaran dilihat pada tabel 3.5 : Tabel 3.10 Kriteria Kesukaran Suatu Item IK Kualifikasi 0,81 – 1,00 Mudah Sekali MS 0,61 – 0,80 Mudah Md 0,41 – 0,60 Cukup Sd C 0,21 – 0,40 Sukar Sk 0,00 – 0,20 Sukar sekali SS Untuk menentukan apakah soal tersebut termasuk kategori mudah sekali sampai kategori sukar sekali, hasil penghitungan Indeks Kesukaran dibandingkan dengan tabel kriteria kesukaran suatu item soal seperti yang terdapat pada tabel 3.5. Untuk hasil perbandingannya dapat dilihat pada tabel 3.6 untuk soal pilihan ganda dan tabel 3.7 untuk soal isian singkat. Tabel 3.11 Hasil Penghitungan Indeks Kesukaran pilihan ganda No Item Jumlah Benar Indeks Kesukaran Keputusan 1 22 0,61 Mudah 2 23 0,63 Mudah 3 18 0,5 Cukup 4 32 0,88 Mudah sekali 5 16 0,44 Cukup 6 18 0,5 Cukup 7 17 0,47 Cukup 8 33 0,91 Mudah sekali 9 32 0,88 Mudah sekali 10 23 0,63 Mudah 11 24 0,66 Mudah 12 23 0,63 Mudah 13 34 0,94 Mudah sekali 14 24 0,66 Mudah Berdasarkan hasil perbandingan pada tabel 3.6 dari 15 soal pilihan ganda terdapat 5 soal mudah sekali, 6 soal mudah dan 4 soal cukup. Sedangkan untuk hasil perbandingan soal isian singkat dapat dilihat pada tabel 3.7.

3.12 Hasil Penghitungan Indeks KesukaranIsian Singkat

No Item Jumlah Benar Indeks Kesukaran Keputusan 1 27 0,75 Mudah 2 14 0,38 Sukar 3 26 0,72 Mudah 4 26 0,72 Mudah 5 18 0,5 Cukup 6 24 0,66 Mudah 7 23 0,63 Mudah 8 27 0,75 Mudah 9 19 0,52 Cukup 10 15 0,41 Cukup Dari menghitung indeks kesukaran suatu item pada tabel 3.7 dapat disimpulkan bahawa dari 10 isian singkat terdapat 6 soal mudah, 3 soal cukup dan 1 soal sukar. Berdasarkan perbandingan pada tabel 3.6 dan tabel 3.7 dari 25 soal yang diuji indeks kesukarannya terdapat 5 soal dinyatakan mudah sekali, 12 soal dinyatakan mudah, 7 soal dinyatakan cukup, dan 1 soal dinyatakan sukar lihat lampiran 8 hal 168. Tabel 3.13 kisi-kisi IK Soal Evaluasi Indikator No soal Kriteria Pilihan Ganda Isian MS Md C Sk SS Menyebutkan 3 jenis kegiatan jual beli. 3 X 4 X 1 X 5 X 9 X Menjelaskan pengertian jual beli. 1 X 9 X 10 X 14 X 2 X Menjelaskan 3 manfaat berjual beli. 7 X Memberikan 2 contoh tempat berjual beli 2 X 5 X 8 X 11 X 13 X 3 X 4 X 8 X 10 X Membedakan kegiatan jual beli di masyarakat dan di sekolah 6 X 7 X 12 X 6 X Jumlah 14 10

3.9. Teknik analisis data