merasa bosan jika proses pembelajaran di kelas dilakukan secara rutin tanpa adanya pergantian cara belajar atau dapat dikatakan menggunakan pembelajaran
yang kurang inovatif dan dilakukan secara terus menerus, 6 dapat mempertahankan pendapatnya, siswa yang sudah termotivasi dan merasa yakin
terhadap sesuatu maka ia akan selalu mempertahankan pendapatnya, 7 tidak mudah melepas hal yang diyakini itu, seorang siswa yang termotivasi maka ia
akan mempertahankan pendapatnya dan tidak akan mudah melepas sesuatu yang dianggap benar. 8 senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal, Siswa
yang termotivasi ini akan lebih suka mencari tahu sesuatu yang baru serta senang memecahkan masalah dengan cara-cara tertentu baik berdiskusi bersama teman,
mencari sumber lain dan bekerjasama dengan teman untuk menyelesaikan tugas. Dari paparan indikator-indikator yang ungkapkan oleh para ahli di atas maka
peneliti menyimpulkan beberapa indikator yang akan digunakan dalam penelitiannya seperti : memiliki keinginan belajar, ulet menghadapi tugas,
memiliki tujuan belajar.
2.1.2. Hasil Belajar
Peneliti akan membahas beberapa hal dalam sub-bab hasil belajar seperti, pengertian hasil belajar dan taksonomi hasil belajar.
2.1.2.1. Pengertian hasil belajar
Purwanto 2009 : 38 menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Tujuan
pendidikan bersifat ideal, tetapi hasil belajar bersifat aktual. Hasil belajar adalah bentuk realisasi dari tujuan pendidikan. Sehingga hasil belajar dapat diukur
berdasarkan tujuan pendidikan yang akan dicapai. Pendapat lain diungkapkan oleh Sudjana 2009 : 3 mengatakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah
laku siswa. Perubahan tingkah laku siswa tersebut mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.
Purwanto 2009 : 39 menjelaskan bahwa dalam belajar pasti akan menimbulkan perubahan perilaku. Perubahan perilaku dapat terjadi dengan
melakukan proses pembelajaran. Untuk memudahkan cara memahami dan mengukur perubahan perilaku siswa maka perilaku jiwa manusia dibagi menjadi 3
domain atau ranah yaitu : kognitif, afektif, psikomotorik. Hasil belajar yang dicapai setelah pembelajaran dapat berupa hasil utama pengajaran ataupun hasil
pengiring pengajaran. Hasil utama pengajaran adalah hasil yang didapat sesuai dengan apa yang direncanakan, sedangkan hasil sampingan pengajaran adalah
hasil diluar apa yang telah direncanakan. Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan suatu komponen dalam pembelajaran dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pembelajar. Untuk mencapai hasil belajar yang
baik, siswa harus memahami apa yang menjadi tujuan pembelajaran. Hasil belajar itu bisa berupa perubahan perilaku dalam diri anak yang mencakup 3 aspek yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Widoyoko 2009 : 29 menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar merupakan
komponen penting dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti dapat melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya dengan meningkatkan kualitas
sistem penilaiannya. Djemari dalam Widoyoko 2009 : 29 berpendapat bahwa
kualitas pembelajaran dapat dilihat dari hasil penilaiannya. Sistem penilaian yang baik akan mendorong guru untuk menggunakan strategi belajar yang baik dan
mampu memotivasi siswa untuk belajar lebih baik. Menurut Sudjana 2009 : 9 mengatakan bahwa penilaian hasil belajar harus dilakukan senantiasa atau setiap
saat terjadi proses pembelajaran. Penilaian hasil belajar yang berkesinambungan akan memberikan hasil penlilaian yang teratur.
2.1.2.2. Taksonomi Hasil Belajar