Prinsip-prinsip dasar evaluasi hasil belajar Ciri-ciri evaluasi hasil belajar

2.1.2.3. Prinsip-prinsip dasar evaluasi hasil belajar

Sudijono 2011 : 31 berpendapat bahwa suatu pelaksanaan evaluasi hasil belajar akan terlaksana dengan baik dan akan berhasil harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini : 1 prinsip keseluruhan, 2 prinsip kesinambungan, 3 prinsip obyektivitas. Prinsip keseluruhan merupakan suatu pelaksanaan evaluasi hasil belajar yang dilakukan secara meyeluruh mencakup aspek-aspek yang dapat mengambarkan perkembangan atau perubahan tingkah laku siswa. Aspek-aspek yang harus diperhatikan bukan hanya aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan aspek psikomotorik. Dalam prinsip kesinambungan merupakan pelaksanaan evaluasi hasil belajar yang dilakukan secara teratur dan sambung-menyambung. Dengan pelaksanaan evaluasi hasil belajar yang dilakukan secara teratur, terencana, dan terjadwal, maka dimungkinkan evaluator guru dapat menperoleh data untuk mengetahui dan memantau perkembangan siswa. Selain kedua prinsip di atas juga dijelaskan prinsip yang ketiga yaitu prinsip obyektivitas. Prinsip obyektivitas mengandung makna bahwa evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan sebagai evaluasi yang baik apabila terlepas dari faktor-faktor yang bersifat subyektif. Prinsip ketiga ini sangat penting dan harus teliti dalam pelaksanaannya, karena jika sampai terselip faktor-faktor yang bersifat subyektif, akan merusak keaslian evaluasi hasil belajar tersebut.

2.1.2.4. Ciri-ciri evaluasi hasil belajar

Sudijono 2011 : 33 – 48 berpendapat bahwa evaluasi belajar merupakan suatu bidang kegiatan, maka dari itu evaluasi hasil belajar memiliki ciri-ciri khas dan yang membedakan dari bidang kegiatan yang lain. Ciri pertama, pengukuran hasil belajar dilakukan secara tidak langsung. Ciri kedua, penilaian evaluasi hasil belajar siswa pada umumnya menggunakan ukuran yang bersifat kuantitatif atau menggunakan angka-angka. Ciri ketiga, kegiatan evaluasi hasil belajar pada umumnya digunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap. Unit-unit yang tetap tersebut diguanakan berdasarkan pada teori yang menyatakan populasi peserta didik bersifat heterogen, sehingga jika digambarkan dalam kurva akan terlukis dalam bentuk kurva normal. Ciri keempat, prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu akan bersifat relatif, dimana hasilnya tidak akan selalu sama atau tetap. Ciri kelima, dalam kegiatan evaluasi hasil belajar akan sering terjadi kekeliruan error.

2.1.3. Teori Perkembagan Kognitif Jean Piaget