perkembangan yang sesuai. Sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif menurut Piaget, siswa kelas III termasuk dalam tahapan operasi konkret, karena
umurnya yang masih sekitar 7 -11 tahun Suparno, 2012 : 69. Suparno 2012 : 69 menjelaskan bahwa tahapan operasi konkret dapat
dicirikan dengan perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan- aturan yang bersifat logis. Tahap operasi konkret juga ditandai dengan adanya
sistem operasi berdasarkan apa yang dilihat mata atau nyata. Selain itu pemikiran anak dalam banyak hal sudah lebih teratur dan terarah, karena anak sudah dapat
berpikir seriasi, klasifikasi dengan lebih baik, bahkan anak mampu menyimpulkan. Namun demikian, pemikiran-pemikiran yang logis hanya dapat
diterapkan pada benda-benda yang konkret, belum pada kalimat verbal, hipotesis, dan abstrak Suparno, 2012 : 86.
2.1.4. Metode Demonstrasi
2.1.4.1. Pengertian Metode Demonstrasi
Demonstrasi dapat diartikan sebagai peragaan, sedangkan metode merupakan suatu cara. Syah dalam Simamora 2009 : 57 menjelaskan bahwa metode
demonstrasi merupakan suatu metode mengajar dengan memperagakan suatu benda, aturan, kejadian dan urutan menggunakan sesuatu, baik secara langsung
maupun dengan menggunakan media tertentu. Hal serupa juga diungkapkan oleh Djamarah dalam Simamora 2009 : 57 yaitu metode demonstrasi merupakan
suatu metode yang digunakan untuk memperagakan suatu proses atau cara kerja suatu benda berkenaan dengan suatu bahan ajar. Demonstrasi tidak selalu harus
dilakukan oleh guru. Antar siswa juga perlu melakukannya sendiri, terutama
percobaan yang mudah dan tidak memerlukan suatu keterampilan yang tinggi dan khusus Jasmadi, 2010 :19
.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi adalah sebuah cara menyampaikan materi dengan cara memperagakan barang,
kejadian, dan urutan dalam suatu kejadian baik dilakukan langsung maupun tidak langsung.
Dalam penelitian ini peneliti memilih metode demonstrasi sebagai cara atau alat untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Pemilihan metode
demonstrasi sebagai cara atau alat untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar juga didasarkan pada tahap perkembangan operasi konkret. Hal ini didukung
bahwa siswa kelas III masih masuk dalam tahapan operasi konkret, dimana siswa akan lebih mudah memahami materi yang disajikan dengan benda nyata atau
konkret. Seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti, peneliti memberikan contoh kegiatan jual beli secara langsung dengan menggunakan
metode demonstarsi.
2.1.4.2. Kelebihan metode demonstrasi
Sanjaya 2006 : 150 berpendapat bahwa kelebihan metode demonstrasi meliputi beberapa hal yaitu 1 perhatian siswa akan tertuju pada hal-hal yang
dianggap penting dan perlu dipahami oleh siswa. Sehingga para siswa dapat menangkap maksud dari pengajar, 2 siswa mendapat persepsi yang jelas, karena
siswa dapat melihat secara langsung, 3 siswa akan mendapat pengalaman praktik guna mengembangkan pengalaman dan keterampilannya, 4 pertanyaan siswa
akan terjawab langsung selama proses demonstrasi. Selain itu Djamarah dalam Simamora 2009 : 57 berpendapat lain bahwa kelebihan metode demonstrasi
diantara yaitu membantu peserta didik memahami dengan jelas jalannya suatu kegiatan, memudahkan pemahaman terhadap suatu penjelasan, dan membantu
memperbaiki kesalahan yang terjadi saat kegiatan ceramah dengan melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan objek sebebarnya.
2.1.4.3. Kelemahan metode demonstrasi