Hakikat IPS Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial

diantara yaitu membantu peserta didik memahami dengan jelas jalannya suatu kegiatan, memudahkan pemahaman terhadap suatu penjelasan, dan membantu memperbaiki kesalahan yang terjadi saat kegiatan ceramah dengan melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan objek sebebarnya.

2.1.4.3. Kelemahan metode demonstrasi

Sanjaya 2006 : 151 berpendapat bahwa kekurangan metode demonstrasi, diantaranya 1 demonstrasi akan menjadi metode yang kurang tepat apabila alat- alat yang didemonstrasikan tidak memadai atau tidak sesuai kebutuhan, 2 menjadi kurang efektif apabila tidak diikuti dengan sebuah aktivitas dimana siswa sendiri dapat ikut bereksperimen dan tidak dapat menjadikan aktivitas itu sebagai pengalaman yang berharga, 3 tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas.

2.1.5. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial

2.1.5.1. Hakikat IPS

Para ahli yang mengemukakan bahwa sifat-sifat kemanusian itu dipelajari. Seperti yang diungkapkan oleh Perry Seidler dalam Suradisastra, dkk 1992 : 6 bahwa proses belajar terhadap sifat-sifat manusia itu berasal sejak manusia masih muda atau kanak-kanak. Proses tersebut didapat dari interaksi antara anak dengan orang dewasa. Dengan adanya pembahasan tentang manusia, IPS mengenalkan kepada peserta didik untuk hidup bertanggungjawab sosial. Manusia akan menyadari bahwa dalam hidup pasti ada permasalahan-permasalahan sosial yang datang. Dari pembahasan diatas telah nampak bahwa IPS merupakan suatu kajian yang mempelajari manusia dan dunia. IPS mempunyai tujuan yang berkesesuaian yaitu mengupayakan manusia menjadi warga yang baik. Namun untuk menjadi warga yang baik itu terlalu luas. Maka dengan demikian Barr, Barth dan Shermis dalam Suradisastra 1992 : 7 menunjukan bahwa dalam Ilmu Pengetahuan Sosial IPS itu tidak hanya merupakan suatu pemikiran, melainkan ada tiga tradisi dalam IPS, tradisi tersebut adalah 1 pewarisan budaya yang bersifat indoktrinatif dalam menyajikan bahan belajar. Indoktrinatif adalah semua pengalaman belajar yang dilaksanakan dalam kondisi belajar yang tidak kritis, 2 tradisi ilmu sosial itu penurunan dari salah satu Ilmu Sosial. Jadi IPS dalan tradisi ini bersifat reduktif, 3 inkuiri reflektif yang didasarkan pada pemikiran reflektif dari Jhon Dewey. Dalam hal ini kewargaan tercermin dari kemampuannya untuk memecahkan masalah dalam suasana lingkungan yang melandaskan diri pada nilai. Bukan masalah baik atau buruk, namun tentang bagaimana cara menelaah nilai dengan tepat. Berdasarkan bahasan di atas nampak sangat jelas bahwa IPS mencakup hal yang luas, namun cakupan itu tak seluas Ilmu Sosial. Suradisastra 1992 : 8 mengungkapkan bahwa Ilmu sosial mengacu pada keseluruhan kehidupan interpersonal siswa, yang meliputi pengajaran sosial siswa baik di rumah, sekolah dan masyarakat. Melihat dari hal diatas, IPS hanya merupakan salah satu wahana pengajaran yang memberikan sumbangan kepada Ilmu Sosial

2.1.5.2. Tujuan IPS