6
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengdakan penelitian yang berjudul
“Kontribusi Motivasi Kerja, Disiplin Kerja dan Keadilan Kompensasi Karyawan Terhadap Prestasi Kerja
Karyawan Mirota Kampus Jalan Solo Babarsari Yogyakarta”.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkatan kontribusi motivasi kerja, disiplin
kerja, dan keadilan kompensasi karyawan terhadap prestasi kerja karyawan. Karena ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi kerja, maka penelitian
ini memfokuskan perhatian pada variabel motivasi kerja, disiplin kerja, dan pemberian kompensasi karyawan. Penelitian ini dilakukan di Mirota Kampus
Jalan Solo Babarsari Yogyakarta. Subyek penelitiannya seluruh karyawan Mirota Kampus Jalan Solo Babarsari Yogyakarta. Agar tidak terjadi
kesalahpahaman dalam menafsirkan pengertian variabel motivasi kerja, disiplin kerja, dan pemberian kompensasi karyawan, maka perlu adanya
pembatasan pengertian variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu : 1. Motivasi kerja karyawan adalah mengenai pemenuhan lima hirarki
motivasi kerja yaitu pemenuhan kebutuhan fisiologis, rasa aman, kasih sayang, penghargaan, realisasi diri.
2. Disiplin kerja karyawan adalah variabel mengenai pengukuran kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong karyawan agar mengikuti berbagai
7
standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.
3. Keadilan Kompensasi adalah variabel mengenai keadilan dalam di dalam pemberian gaji, upah dan bonus dengan mempertimbangkan pengorbanan
dan hasil produksi, keadilan harus dihubungkan antara pengorbanan input terhadap penghasilan output. Semakin tinggi pengorbanan,
semakin tinggi penghasilan yang diharapkan.
C. Definisi Operasional
1. Motivasi Kerja X1 merupakan dorongan dari dalam batin seseorang untuk mencapai tujuan. Motivasi kerja akan diukur dengan melihat
perolehan nilai lima kebutuhan dasar menurut Abraham H. Maslow yaitu mengenai sejauh mana tingkat kepuasan para karyawan terhadap
kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan kasih sayang, kebutuhan egoistis, dan kebutuhan realisasi diri. Dengan melihat tingkat
kepuasan lima kebutuhan karyawan, maka kita akan mengetahui seberapa besar motivasi kerja para karyawan di Mirota Kampus Jalan Solo
Babarsari Yogyakarta. 2. Disiplin Kerja X2 merupakan ketaatan dan kepatuhan sesesorang atau
sekelompok orang terhadap peraturan yang berlaku di perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis serta mampu menerima sanksi apabila
melanggarnya. disiplin kerja tidak hanya berkaitan dengan tata tertib saja,
8
tetapi erat hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan secara langsung dari mulai pedoman atau patokan dalam bekerja sampai pencapaian hasil.
Adapun aspek-aspek yang dapat mengukur disiplin kerja terhadap prestasi kerja keryawan yaitu antara lain : ketertiban karyawan dalam
menjalankan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan, absensi karyawan serta kesungguhan karyawan dalam pelaksanaan job description
yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 3. Keadilan Kompensasi X3 merupakan dorongan utama seseorang untuk
bekerja dan juga karena kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan mempunyai kadar kontribusi yang tinggi terhadap prestasi kerja
perusahaan. Berikut ini komponen-komponen untuk mengukur keadilan kompensasi terhadap prestasi kerja karyawan yaitu antara lain sebagai
berikut: kesesuaian tingkat upahgaji berdasarkan job description, kesesuaian upahgaji berdasarkan upah minimum regional, keadilan dan
keefektifan peningkatan upahgaji yang diberikan perusahaan, serta ketepatan pembayaran upahgaji karyawan.
4. Prestasi kerja Y merupakan proses pengevaluasian atau penilaian yang dilakukan oleh perusahaan terhadap para karyawannya. Kegiatan ini dapat
memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karywan tentang pelaksanaan kerja meraka.
9
D. Rumusan Masalah