Pengertian Kompensasi Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur dan tingkat gajiupah

23 Pimpinan perusahaan harus dapat bersikap adil, karena keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan dalam perusahaan. Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksaaan dalam pemberian balas jasa maupun pemberian hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan karyawan yang baik. Dengan keadilan yang bik akan menciptakan kedisiplinan yang baik pula, jadi keadilan harus diterapkan dengan baik pada setiap perusahaan supaya kedisiplinan karyawan perusahaan baik pula. e. Waskat Pengawasan Melekat Waskat adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan adanya waskat berarti pimpinan atau atasan harus bersifat aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan perestasi kerja bawahannya. Dalam hal ini pimpinan atau atasan dituntut dapat mengawasi dan memberikan petunjuk jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan atau masalah dalam menyelesaikan pekerjaannya. Pengawasan melekat ini efektif merangsang kedisiplinan dan moral kerja karyawan. Karena karyawan merasa perhatian, bimbingan, petunjuk, arahan dan pengawasan langsung dari atasan.

D. Kompensasi

1. Pengertian Kompensasi

Kompensasi yang meliputi pembayaran uang tunai secara langsung, imbalan tidak langsung dalam bentuk maslahat tambahan dan pelayanan, dan insentif untuk memotivasi pekerja agar mencapai produktivitas yang lebih 24 tinggi. Kompensasi juga merupakan komponen yang sangat menentukan dalam hubungan kerja. Jika dikelola secara tepat, kompensasi atau balas jasa, dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya dan mendapatkan, memelihara, serta mempertahankan pekerja-pekerja unggul dan produktif. Kompensasi dapat diartikan sebagai : a. Keseluruhan imbalan yang diberikan kepada para karyawan sebagai balasan atas jasa atau kontribusi mereka terhadap organisasi. b. Sesuatu yang diterima oleh seorang karyawan sebagai balasan atas karya yang diberikannya kepada organisasi. c. Pembayaran kepada seorang karyawan sebagai balasan atas kontribusinya kepada organisasi. d. Pembayaran yang diberikan oleh organisasiperusahaan kepada seorang karyawan sebagai balasan atas jasa yang diberikannya kepada organisasiperusahaan. e. Penghargaan atau imbalan langsung maupun tidak langsung financial maupun non financial yang adil dan layak kepada karyan sebagai balasan ataas kontribusijasanya terhadap pencapaian tujuan organisasi.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur dan tingkat gajiupah

kompensasi Struktur dan tingkat gajiupah dipengaruhi oleh banyak faktor, berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi struktur dan tingkat gajiupah : a. Kondisi pasar tenaga kerja 25 Tingkat gaji atau upah dapat dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran tenaga kerja. Untuk jabatan-jabatan yang sangat terbatas ketersediaan pekerjanya dalam pasar tenaga kerja cenderung diberikan gaji atau upah yang tinggi. Disisi lain, untuk jabatan yang penawaran pekerjanya melimpah, tingkat gajiupah biasanya cenderung rendah. Tetapi ini tidak berarti bahwa, ketika kondisi oversupply pekerja terjadi, manajemen serta merta boleh menentukan tarif imbalan yang tidak wajar dan cenderung mengeksploitasi pekerja. Prinsip-prinsip keadilan dan kelayakan tetap harus ditegakkan. b. Peraturan pemerintah Berbagai regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan mentri tenaga kerja, atau peraturan lainnya harus diperhatikan oleh setiap organisasi yang akan merancang sistem kompensasinya. Aturan tentang pengupahan dan kesejahteraan pekerja misalnya diatur dalam Pasal 88 s.d. 101 UU Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Ketentuan lainnya yang harus diikuti antara lain adalah peraturan tentang upah minimum UM. Yang secara berkala direvisi oleh pemerintah, termasuk pemerintah daerah tingkat I provinsi dan tingkat II kotakabupaten. c. Kesepakatan kerja Keberadaan serikat pekerjaburuh memungkinkan terjadinya perundingan antara pekerja dan pihak manajemen, baik tentang jenis, 26 struktur, maupun tingkat upah. Pada perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki serikat pekerjaburuh, kesepakatan kerja yang dibuat di perusahaan lain juga mempengaruhi gajiupah karena mereka harus bersaing untuk mendapatkan jasa dan loyalitas dari pekerja yang berkualitas. d. Sikap manajemen Keinginan pihak manajemen untuk mempertahankan atau meningkatkan semangat kerja, menarik pekerja-pekerja yang berkualitas tinggi, mengurangi perputaran tenaga kerja, meningkatkan standar hidup kerja, juga mempengaruhi struktur dan tingkat gajiupah. Struktur upah juga cenderung bervariasi antar perusahaan, bergantung pada tingkat kepentingan relative jabatan-jabatan tertentu bagi sebuah perusahaan. Contohnya, peran seorang safety engineer lebih penting bagi sebuah perusahaan kimia daripada bagi sebuah bank. e. Kemampuan membayar Gaji atau upah yang dibayarkan kepada pekerja merupakan salah satu komponen biaya produksi, yang harus dihitung secara cermat oleh setiap perusahaan. Oleh sebab itu, struktur dan tingkat gajiupah harus disesuaikan dengan kemampuan membayar. Bila ini tidak dilakukan, perusahaan dapat mengalami kerugian atau tidak mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, khususnya dalam jangka panjang. 27 f. Biaya hidup Pemberian gajiupah perlu mempertimbangkan komponen biaya hidup di suatu wilayah. Tingkat upah di kota-kota besar dengan biaya hidup yang tinggi, tentu harus dibedakan dengan tingkat upah di daerah dengan biaya hidup yang lebih rendah. Ketentuan upah minimum yang ditetapkan pemerintah biasanya juga memperhitungkan biaya hidup di provinsi, kotakabupaten atau wilayah tertentu.

3. Keadilan dan Kelayakan Dalam Pengupahan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada CV. Tabitha Jaya

0 34 68

PENGARUH PELATIHAN, DISIPLIN KERJA, MOTIVASI, SERTA KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ( STUDI PADA KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA )

4 55 17

DI MIROTA KAMPUS BABARSARI Employee Relations Dalam Persepsi Karyawan Di Mirota Kampus Babarsari.

0 4 15

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KOMPENSASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Pengaruh Motivasi Kerja, Kompensasi, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 17

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KOMPENSASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN UNIVERSITAS Pengaruh Motivasi Kerja, Kompensasi, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 18

Kontribusi motivasi kerja, stres kerja dan gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja karyawan Hotel Metro Yogyakarta.

0 1 185

PENGARUH KEADILAN KOMPENSASI, PELATIHAN KARYAWAN DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

0 0 165

KONTRIBUSI KEPUASAN KERJA, MOTIVASI KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PT MIROTA NAYAN YOGYAKARTA

0 0 224

KONTRIBUSI KEPUASAN KERJA, MOTIVASI KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PT MIROTA NAYAN YOGYAKARTA

0 1 224

KONTRIBUSI MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, KEADILAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN MIROTA KAMPUS JALAN SOLO BABARSARI YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ek

0 0 200