29
antara kompensasi, interaksi sosial di dalam perusahaan dan kondisi fisik lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja F
hitung
= 14,399 F
tabel
= 2.8. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti pengaruh
kompensasi terhadap produktivitas kerja, tetapi yang membedakan adalah variabel Interaksi Sosial Di Dalam Perusahaan, Kondisi Fisik Lingkungan
Kerja karena tidak digunakan. 3. Penelitian Antonius Joko
Purwanto 2008 yang berjudul “Hubungan Antara Motivasi kerja Karyawan dan Disiplin Kerja Karyawan dengan Produktivitas
Ke rja Karyawan” menunjukkan hasil bahwa 1 ada hubungan positif dan
signifikan antara motivasi kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan r
hitung
= 0,488 dengan probabilitas p = 0,006, 2 Ada hubungan positif dan signifikan antara disiplin kerja karyawan dengan produktivitas
kerja karyawan r
hitung
= 0,485 dengan probabilitas p = 0,007, 3 Ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja karyawan dan disiplin
kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan R
hitung
= 0,587 dengan nilai probabilitas p = 0,003.
F. Kerangka Teoritik
Kerangka pemikiran dalam suatu penelitian sangat besar artinya. Dengan adanya kerangka pemikiran akan dapat memberikan gambaran hubungan
antara variabel-variabel yang akan diteliti. 1. Kontribusi Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan
Motivasi adalah dorongan kerja yang timbul pada seseorang untuk berperilaku dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pendapat tersebut
30
menunjukkan bahwa dengan adanaya motivasi pada diri karyawan diharapkan dapat meningkatkan prestasi kerja. Apabila motivasi cukup tinggi, maka
prestasi kerja juga cukup tinggi. Hal ini menimbulkan adanya hubungan yang positif antara motivasi seseorang dengan produktivitas yang akan dicapai.
2. Kontribusi Disiplin Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan. Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri karyawan dan
pelaksanaaan yang teratur serta menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja di dalam sebuah organisasi. Pelaksanaan atau proses tindakan disipliner adalah
dinamik dan berkesinambungan maka hal ini harus selalu diperhatikan oleh pihak manajer. Adanya disiplin kerja yang diterapkan oleh para manager
dalam lingkungan kerjanya diharapkan dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Apabila disiplin kerja cukup tinggi, maka penilaian prestasi kerja juga
cukup tinggi. Hal ini menimbulkan adanya hubungan yang positif antara disiplin kerja dengan penilaian prestasi kerja yang akan dicapai.
3. Kontribusi Kompensasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan. Kompensasi adalah masalah yang sangat penting, karena justru
dengan kompensasi itulah seseorang mau bekerja di perusahaan. Kompensasi besar kontribusinya terhadap semangat dalam bekerja. Karyawan yang
bersemangat dalam bekerja tentu akan berakibat pada peningkatan prestasi kerja karyawan.
31
4. Kontribusi Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, dan Keadilan Kompensasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan.
Karyawan yang bekerja di perusahaan diharapkan dapat menghadapi berbagai keadaan di lingkungan kerjanya. Keadaan tersebut misalnya
termotivasi kerja, disiplin kerja, dan pemberian kompensasi. Bila semua keadaan itu sesuai dengan yang diharapkan karyawan, maka karyawan akan
merasa puas bekerja di perusahaan tersebut. Karyawan yang merasa puas bekerja di perusahaan tertentu akan bersemangat dalam bekerja, dan pada
akhirnya prestasi kerja karyawan akan meningkat pula. Berdasarkan uraian di atas, untuk memperjelas kerangka pemikiran tersebut
maka dapat digambarkan bagan sebagai berikut:
Keterangan: X
1
= Motivasi Kerja X
2
= Disiplin Kerja X
3
= Keadilan Kompensasi Y
= Prestasi Kerja kontribusi variabel
X
1
X
3
Y X
2
32
G. Perumusan Hipotesis