7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar merupakan salah satu ukuran bagi keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan sesuatu. Menurut Purwodarminto 1976:766
prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai, dilakukan dan kerjakan. Sejalan dengan itu, Winkel 1983:161 mendefinisikan prestasi sebagai bukti
usaha yang dicapai. Untuk mengetahui prestasi belajar dari setiap siswa dapat diketahui dari
hasil studi yang berupa nilai-nilai dari setiap mata pelajaran yang di tempuh dan ini tercermin pada nilai raport siswa. Tinggi rendahnya prestasi belajar
akan membawa dampak pada rasa percaya diri, harapan dan cita-cita. Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
menurut Syah 1997:132 dibedakan menjadi tiga macam. 1.
Faktor internal
2.
Faktor eksternal
3. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi
strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi-materi pelajaran.
Uraian mengenai tiga faktor di atas adalah sebagai berikut : 1.
Faktor internal Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni
aspek fisiologis bersifat jasmaniah dan aspek psikologis bersifat rohaniah.
a. Aspek fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat
mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, dapat menurunkan kualitas
ranah cipta kognitif sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas. Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti
kesehatan indera pendengaran dan indera penglihat, juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan
pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas. b.
Aspek psikologis Faktor yang termasuk aspek psikologis yang dipandang esensial
dan dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa adalah sebagai berikut:
1. Intelegensi siswa
Intelegensi umumnya diartikan sebagai kemampuan psikofisik untuk mereaksi rangsang atau menyesuaikan diri dengan lingkungan
dengan cara yang tepat. Tingkat kecerdasaanintelegensi IQ siswa
tidak dapat diragukan lagi sangat menentukan tingkat keerhasilan belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa,
akan semakin tinggi peluangnya meraih sukses. 2.
Sikap siswa Sikap adalah gejala internal yang terdimensi afektif berupa
kecenderungan-kecenderungan untuk mereaksimerespon dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek orang, barang dan sebagainya,
baik secara positif maupun negatif. Sikap attitude siswa yang positif terhadap mata pelajaran dan cara mengajar guru, akan
menimbulkan kemudahan belajar bagi siswa tersebut. 3.
Bakat siswa Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang
dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan di masa yang akan datang. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang pasti memiliki
bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Dalam
perkembangan selanjutnya, bakat kemudian diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak
bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Bakat akan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang studi
tertentu.
4. Minat siswa
Secara sederhana, minat interest berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang studi tertentu.
5. Motivasi siswa
Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorong untuk berbuat sesuatu.
Dalam perkembangannya, motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1 motivasi intrinsik, dan 2 motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan
belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang mendorongnya untuk
melakukan kegiatan belajar. Siswa yang kurang termotivasi untuk belajar menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam
melakukan proses pembelajaran materi-materi baik di sekolah maupun di rumah. Dalam perspektif kognitif, motivasi yang lebih
signifikan bagi siswa adalah motivasi intrinsik, karena lebih murni, langgeng, dan tidak tergantung pada doronganpengaruh orang lain.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.
a. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti guru, staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Yang
termasuk dalam lingkungan sosial siswa adalah masyarakat, tetangga, dan juga teman-teman sepermainan sekitar perkampungan siswa tersebut.
b. Lingkungan non sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya,
alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar
siswa. 3.
Faktor pendekatan belajar Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala strategicara yang
digunakan dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran tertentu. Faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf
keberhasilan proses pembelajaran siswa yang bersangkutan.
B. Status Sosial Ekonomi