b. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu
berkompetensi, dan mampu mengembangkan diri dalam bidang bisnis dan manajemen.
c. Menyiapkan siswa untuk mengisi tenaga kerja tingkat yang mandiri
bekerja untuk dirinya sendiri dan atau mengisi kebutuhan dunia kerja bidang bisnis dan manajemen.
d. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif,
adaptif dan kreatif, khususnya di bidang bisnis dan manajemen.
C. Sistem Pendidikan di SMK
1. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda PSG
Pendidikan Sistem Ganda adalah program pendidikan dan pelatihan dengan sistem ganda pada SMK yang programnya dirancang dan
dilaksanakan bersama SMK dengan dunia usahaindustriinstansi terkait Diknas. Menurut Kurikulum 1994, Pendidikan Sistem Ganda adalah
suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesi yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan
sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di perusahaan. Sedangkan menurut Wardiman
Djojonegoro, Pendidikan Sistem Ganda adalah model penyelenggaraan pendidikan kejuruan yang dipilih untuk mewujudkan misi kebijaksanaan
link and macth keterkaitan dan kesepadanan khusus pada SMK.
2. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda PSG
Dalam panduan pelaksanaan PSG bagi siswa SMK kelompok bisnis dan manajemen, tertera tujuan PSG sebagai berikut:
a. Tamatan dapat menampilkan dirinya sebagai manusia yang beriman,
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, sehat jasmani dan rihani, berkepribadian yang mantap dan mandiri,
serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. b.
Memiliki kemampuan dan keterampilan praktis sesuai dengan program studi masing-masing.
3. Isi Pendidikan Sistem Ganda
Isi pendidikan sistem ganda memiliki lima komponen utama yaitu: a.
Komponen pendidikan umum normatif dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang baik, yang
memiliki karakter sebagai waraga negara dan bangsa Indonesia. b.
Komponen pendidikan dasar penunjang bagi penguasaan keahlian profesi dan bekal kemampuan untuk mengikuti perkembangan IPTEK.
c. Komponen teori kejuruan, dimaksudkan untuk membekali
pengetahuan teknis dasar keahlian kejuruan. d.
Komponen praktek dasar profesi yaitu berupa latihan kerja untuk menguasai teknik bekerja secara baik dan benar sesuai tuntutan
persyaratan keahlian profesi.
e. Komponen keahlian profesi yaitu kegiatan bekerja secara terprogram
dalam situasi sebenarnya untuk mencapai tingkat keahlian dan sikap profesional.
4. Langkah-langkah yang Dapat Dilakukan untuk Menyusun Program