usaha secara mandiri http:strategimanajemen.net20090728mengapa- kita-kekurangan-entrepreneur. Selain itu, masalah kultural yang ada di
masyarakat di mana posisi sebagai wiraswasta dipandang tidak cukup prestise dibandingkan sebagai pegawai negeripegawai kantor
http:mybusinessblogging.com20090730entrepreneur. Mindset dan kultur yang seperti diuraikan tadi hendaknya sedikit demi sedikit
dihilangkan agar Indonesia memiliki entrepreneur-entrepreneur handal yang lebih banyak.
4. Pengaruh Tingkat Pendapatan Orang Tua terhadap Hubungan
Prestasi Belajar Siswa SMK dengan Minat Berwiraswasta.
Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh tingkat pendapatan orang tua terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat
berwiraswasta. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien regresi β
3
sebesar -0,043 dan hasil perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi
ρ = 0,269 lebih besar dari α = 0,05. Deskripsi minat siswa untuk berwiraswasta menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa dikategorikan memiliki minat yang tinggi 28 siswa atau 41,79. Menurut Syah 1995:151, minat adalah kecenderungan
dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mempunyai keinginan,
perasaan tertarik, dan perasaan suka untuk berwiraswasta.
Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dikategorikan memiliki prestasi belajar yang tinggi 44 siswa atau
65,67. Menurut Winkel 1989:100, prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang
dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Hal tersebut tercermin dari nilai rapor
dari semester 2 kelas XII. Hasil pengujian koefisien korelasi menunjukkan tidak terdapat hubungan antara prestasi belajar siswa SMK
dengan minat berwiraswasta, sehingga tinggi rendahnya prestasi siswa dalam mata pelajaran kewirausahaan tidak mempengaruhi tinggi
rendahnya minat berwiraswasta. Deskripsi mengenai tingkat pendapatan orang tua menunjukkan
bahwa sebagian besar 90 orang atau 97,83 orang tua siswa berpendapatan rendah. Menurut Gilarso 2002:63 yang dihitung sebagai
pendapatan keluarga adalah segala bentuk balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap
proses produksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua siswa berpendapatan rendah, maka hal tersebut tidak
berdampak memperkuat hubungan antara prestasi belajar siswa SMK dalam mata pelajaran kewirausahaan dengan minat berwiraswasta.
Terkait dengan minat berwiraswasta pendapatan orang tua merupakan salah satu faktor penting dalam perwujudan atas minat tersebut yaitu
sebagi sumber modal. Seperti yang diungkapkan oleh Robert D. Hisrich
2005:327 …..family and friends are a common source of capital for new venture
. Tingkat pendapatan orang tua yang rendah cenderung kesulitan dalam memberi atau meminjamkan modal kepada anak mereka
untuk berwiraswasta padahal dalam berwiraswasta dibutuhkan modal investasi http:aergot.wordpress.com20090728menjadi-wiraswasta
88
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pemabahasan pada bab sebelumnya, pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap hubungan prestasi belajar
siswa SMK dengan minat berwiraswasta pada siswa kelas XII SMK Sanjaya Pakem dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Tidak terdapat hubungan antara prestasi belajar siswa SMK dalam mata
pelajaran kewirausahaan dengan minat berwiraswasta. Hal ini terlihat dari hasil perhitungan koefisien korelasi dimana r hitung 0,149 lebih kecil dari
r tabel 0,237 dan tingkat signifikansi 0,230 lebih besar dari tingkat probabilitas 0,05.
2. Tidak ada pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap hubungan
prestasi belajar dengan minat berwiraswasta. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien regresi
β
3
sebesar -0,133 dan hasil perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi
ρ = 0,733 lebih besar dari
α = 0,05. Artinya, tingkat pendidikan orang tua tidak memperkuat hubungan prestasi belajar siswa SMK dalam mata pelajaran
kewirausahan dengan minat berwiraswasta. 3.
Tidak ada pengaruh jenis pekerjaan orang tua terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat berwiraswasta. Hasil ini didukung oleh perhitungan
koefisien regresi β
3
sebesar -0,042 dan hasil perhitungan statistik yang