Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase
dan perkembangan siswa. Menurut Hasan, 1994:106, guru mempunyai peran sebagai fasilitator, pembimbing, motivator dan organisator.
Dari beberapa pengertian di atas dapat diketahui tentang pentingnya peran guru dalam kegiatan belajar mengajar dan untuk dapat melaksanakan
perannya dengan baik, guru harus menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Selain itu ada persyaratan-persyaratan yang perlu dipenuhi baik dari guru
sendiri maupun dari pemerintah selaku pengambil kebijakan pendidikan. Beberapa persyaratan tersebut antara lain: adanya dedikasi yang tinggi dari
guru, terciptanya hubungan yang baik antara staf pengajar dengan pimpinan maupun siswa, sistem pendidikan dan kurikulum yang pas, fasilitas ruangan
yang memadai untuk kegiatan belajar mengajar, adanya kesejahteraan guru yang memadai. Dengan begitu kegiatan belajar mengajar akan semakin baik
dan tentu saja akan meningkatkan prestasi belajar siswa.
B. Penelitian yang Relevan
Temuan yang berbeda diperoleh dari penelitian Antoro, 2008:51 dengan judul “hubungan antara motivasi belajar, persepsi siswa terhadap cara guru
mengajar, dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas 2 SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 20062007”,
menemukan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar akuntansi. Hal ini disebabkan karena adanya kondisi waktu yang memungkinkan
serta keseriusan siswa dalam menjawab setiap item pertanyaan pada kuesioner yang diberikan kepada masing-masing siswa.
C. Kerangka Berfikir
1. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi
Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas guna mencapai suatu tujuan tertentu. Banyak cara
yang dapat dilakukan untuk membangkitkan motivasi siswa antara lain memberikan nilai, pujian, hadiah, hukuman dan sebagainya.
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam usahanya mempelajari materi dan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, yang
diukur secara langsung melalui tes dan selanjutnya dinyatakan ke dalam bentuk angka. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencapai prestasi
belajar, salah satu cara yang dapat digunakan yaitu motivasi. Siswa yang mempunyai motivasi belajar akan terdorong untuk melakukan aktivitas belajar
dengan sendirinya tanpa ada paksaan dari pihak luar, karena motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual yang berperan dalam
hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang kuat akan mempunyai banyak energi
untuk melakukan aktivitas belajar. Dengan rajin belajar maka siswa akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mencapai prestasi belajar ekonomi yang optimal. Motivasi belajar siswa akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa
karena dengan adanya motivasi, siswa terpacu untuk giat belajar. Siswa yang belajar dengan giat, prestasi belajar lebih baik dibandingkan siswa yang malas
belajar. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi nampak dalam minat dan perhatian terfokus terhadap tugas belajar. Dengan tanpa mengenal bosan,
keengganan, tanpa menyerah dan berusaha mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, dan tidak menghindari tugas yang diberikan oleh guru, dapat
dipastikan hasil yang diperoleh siswa akan sangat memuaskan. Dengan adanya motivasi belajar pada diri siswa maka keinginan siswa untuk
berprestasi bisa tercapai. Hal ini membuktikan adanya hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.
2. Hubungan antara Peran Guru dalam Proses Pembelajaran dengan
Prestasi Belajar Ekonomi
Guru dapat dikatakan sebagai seorang pendidik yang memberikan bantuan kepada siswa, agar dapat mengembangkan potensi-potensi yang
dimiliki siswa, mengenal diri sendiri, dan mengatasi persoalan-persoalan sehingga para siswa dapat menentukan sendiri jalan hidupnya atau masa
depannya secara bertanggung jawab tanpa bergantung kepada orang lain. Peran guru dalam proses pembelajaran yaitu membantu siswa
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, dengan menguasai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengetahuan dan keterampilan belajar dalam rangka menyiapkan siswa melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi.
Prestasi belajar siswa merupakan bukti usaha yang telah dicapai siswa dalam belajar. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, salah
satunya adalah faktor dari luar diri siswa yaitu guru dan sekaligus sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar yang diharapkan dapat membantu
menyelesaikan masalah kesulitan belajar siswa, sehingga siswa dapat mencapai prestasi yang optimal.
Pada saat proses pembelajaran umumnya siswa memusatkan perhatian pada objek, materi atau perilaku, model yang menarik dan dikagumi akan
mengundang perhatian siswa, berpengaruh kuat dan menyediakan kemungkinan besar untuk dicontoh oleh siswa, dan siswa menjadi tidak
konsentrasi dalam belajar. Agar siswa konsentarasi dalam belajar maka peran guru sebagai pendidik adalah dengan cara mengingatkan siswa agar
memusatkan perhatiannya pada pelajaran yang sedang dipelajari bukan pada hal-hal lain dan mengingatkan siswa agar mengabaikan hal-hal yang
mengganggu perhatian belajar seperti suara bising, orang lalu lalang dan lainnya, sehingga siswa dapat kembali melakukan kegiatan belajar dan
memperoleh prestasi belajar yang baik pada proses belajar di sekolah. Guru merupakan sentral dari kegiatan belajar mengajar di dalam kelas,
karena guru merupakan informator, organisator, motivator, direktor, inisiator, transmitter, fasilitator, mediator dan evaluator, dengan begitu guru
mempunyai peran yang besar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, mengingat pentingnya peran guru, guru dituntut mampu menjalankan
perannya dengan baik, sehingga kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan materi pelajaran yang diberikan oleh guru akan terserap
secara optimal. Dengan demikian peran guru dalam proses pembelajaran berpengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar ekonomi.
3. Hubungan antara Motivasi Belajar dan Peran Guru dalam Proses
Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Ekonomi pada Siswa
Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal karena di sekolah terlaksana serangkaian kegiatan yang terorganisir, termasuk kegiatan dalam
rangka proses belajar mengajar di dalam kelas. Kegiatan belajar ini bertujuan menghasilkan perubahan-perubahan positif di dalam diri anak yang sedang
menuju kedewasaan melalui usaha belajar. Hal ini mengandung arti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik atau siswa. Untuk mengetahui sejauh mana para siswa telah
berhasil menguasai bahan pelajaran dalam batas waktu yang ditentukan perlu diadakan penilaian. Penilaian ini sangat penting untuk menentukan prestasi
belajar yang telah dicapai siswa. Seorang siswa yang mempunyai motivasi belajar ekonomi yang tinggi
maka prestasi belajar ekonominya juga tinggi. Untuk memperoleh prestasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang baik di sekolah diperlukan motivasi belajar karena motivasi memegang peranan yang penting dalam memberikan gairah atau semangat belajar dan
peran guru juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan motivasi belajar yang ada di dalam diri siswa dengan cara membantu siswa
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, menguasai pengetahuan dan keterampilan belajar, sehingga siswa memiliki semangat
untuk melakukan kegiatan belajar dan memperoleh prestasi belajar yang baik pada proses belajar di sekolah.
Motivasi belajar, dan peran guru dalam proses pembelajaran tak bisa dipisahkan, karena salah satu hal tak ada maka prestasi belajar sulit untuk
diraih. Siswa yang memiliki motivasi belajar namun tak dibarengi dengan peran guru dalam proses pembelajaran maka menyulitkan siswa untuk meraih
prestasi. Dengan demikian sudah jelas bahwa motivasi belajar, dan peran guru dalam proses pembelajaran berhubungan dengan prestasi belajar ekonomi
siswa.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi
pada siswa. 2. Ada hubungan positif antara peran guru dalam proses pembelajaran dengan
prestasi belajar ekonomi siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Ada hubungan positif antara motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi siswa.
28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti sebagai panduan untuk melaksanakan penelitian. Penelitian ini adalah ex post
facto karena hanya mengungkap data yang sudah ada, dan tidak membuat
perlakuan tertentu terhadap variabel penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasi karena bertujuan menetapkan besarnya hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat. Penelitian ini bersifat kuantitatif, gejala-gejala yang akan diteliti diukur
dengan menggunakan angka-angka. Dengan demikian penelitian ini memungkinkan digunakan teknik analisa statistik untuk mengolah data yang
diperoleh.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA BOPKRI 2, yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No 87 Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2009. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI