Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Ekonomi Hubungan Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran Dengan Prestasi

Hasil pengujian koefisien korelasi ganda menunjukkan bahwa harga F sebesar 0,541 dengan tingkat signifikannya 0,584. Oleh karena F hitung lebih kecil dari F tabel, maka korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat ditolak dan tidak signifikan. Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 73.284 5.190 14.120 .000 Motivasi .077 .075 .109 1.029 .306 Peran .006 .049 .012 .118 .907 a Dependent Variable: Prestasi Hasil uji t data di atas menunjukkan bahwa variable motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran secara keseluruhan mempunyai probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5 yaitu sebesar 0,306 dan 0,907, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi.

G. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Ekonomi

Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien korelasi yang menunjukkan r hitung PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sebesar 0,109 dan nilai probabilitas koefisien korelasi ρ = 0,301. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi ditolak. Motivasi belajar merupakan hal yang harus dimiliki oleh para siswa dalam kegiatan belajar, karena motivasi merupakan dorongan yang muncul dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar dan motivasi juga mempengaruhi intensitas siswa dalam aktivitas belajar sehingga prestasi belajar dapat tercapai dengan baik Sardiman, 2006:75. Prestasi belajar adalah bukti usaha yang telah dicapai dalam hubungannya dalam belajar tingkatan atau besarnya perubahan tingkah laku yang dicapai dari satu pengalaman yang mengarah pada penguasaan pengetahuan, kecakapan dan kebiasaan Winkel, 1983:161. Dengan adanya motivasi belajar yang dimiliki siswa belum tentu dapat meningkatkan prestasi belajar ekonomi siswa. Tinggi rendahnya prestasi belajar ekonomi siswa dapat juga karena faktor atau variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini, yaitu dikarenakan siswa kurang memperhatikan materi pelajaran yang diberikan sehingga ketika siswa diminta untuk mengerjakan soal ujian, siswa cenderung mengalami kesulitan, maka dari itu supaya siswa dapat meningkatkan prestasi belajar, disamping siswa memiliki motivasi belajar sebaiknya siswa juga harus memiliki kesadaran sendiri dalam memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru dan berusaha mencari bahan pengetahuan sendiri atau rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan.

2. Hubungan Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran Dengan Prestasi

Belajar Ekonomi Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan positif yang signifikan antara peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien korelasi yang menunjukkan r hitung sebesar 0,016 dan nilai probabilitas koefisien korelasi ρ = 0,881. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi ditolak. Peran guru dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan Slameto, 2003:98. Prestasi belajar adalah bukti usaha yang telah dicapai dalam hubungannya dalam belajar tingkatan atau besarnya perubahan tingkah laku yang dicapai dari satu pengalaman yang mengarah pada penguasaan pengetahuan, kecakapan dan kebiasaan Winkel, 1983:161. Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa tidak hanya didukung oleh peran guru dalam proses pembelajaran saja, tapi dapat menggunakan salah satu metode pendidikan yang sampai sekarang masih dianggap sebagai metode yang cukup efektif dalam proses pembelajaran adalah metode inquiri. Inquiri adalah tingkah laku yang terlibat dalam usaha manis untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu, alasannya adalah bahwa siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik dalam pelajaran dan akan lebih tertarik terhadap pelajaran jika mereka dilibatkan secara aktif, sehingga siswa dapat berprestasi dalam belajar. Metode inquiri ini mensyaratkan keterlibatan aktif siswa dan terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa serta sikap belajar siswa terhadap pelajaran.

3. Hubungan Motivasi Belajar Dan Peran Guru Dalam Proses