Analisis Bivariat Analisis Multivariat

3. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Bivariat

Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis 1, 2, 3 dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi. Menurut pengujian Arikunto, 2002:146, analisis bivariat digunakan untuk mengukur koefisien korelasi antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: { } { } ∑ ∑ ∑ ∑ − − ∑ ∑ − ∑ = 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Keterangan: r xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = Jumlah responden Σ XY = Jumlah produk dari X dan Y Σ X = Jumlah nilai X Σ Y = Jumlah nilai Y Σ X 2 = Jumlah X kuadrat Σ Y 2 = Jumlah Y kuadrat Harga r hitung dikorelasikan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5. Apabila r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel maka Ho ditolak dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI signifikan. Sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka tidak signifikan.

b. Analisis Multivariat

Analisis multivariat digunakan untuk menentukan derajat hubungan antar variabel bebas bersama-sama dengan variabel terikatnya. Pada penelitian ini digunakan teknik korelasi ganda. Teknik analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis ketiga. 1. Mencari koefisien korelasi antar preditor X1 dan X2 dengan Y, menurut pengujian Sutrino Hadi, 2004:22, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: ∑ ∑ ∑ + = 2 2 2 1 1 2 , 1 y y x a y x a R y Keterangan: Ry1,2 = koefisien korelasi antara Y dengan X1 dan X2 a1 = Koefisien prediktor X1 a2 = Koefisien prediktor X2 Σ x1y = Jumlah produk antara X1 dengan Y Σ x2y = Jumlah produk antara X2 dengan Y Σ y2 = Jumlah kuadrat kriterium Y 2. Menguji keberartian korelasi ganda diuji dengan harga F, menurut pengujian Sugiyono, 2003:219, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: 1 1 2 2 − − − = k n R k R Fh Keterangan: R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel Untuk menguji signifikansi korelasi dilakukan dengan bantuan program SPSS 12. dalam hal ini berlaku ketentuan apabila F hitung lebih besar dari F tabel maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan. 49

BAB IV GAMABARAN UMUM

A. Sejarah Berdirinya SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

Sejarah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tidak terlepas dari Yayasan BOPKRI Yogyakarta. Yayasan BOPKRI Badan Oesaha Pendidikan Kristen Republik Indonesia adalah suatu organisasi berbentuk yayasan yang didirikan pada zaman perjuangan, tepatnya pada tanggal 18 Desember 1945. Yayasan BOPKRI didirikan dengan motivasi, cita-cita, dan idealisme tertentu. Pada saat berdirinya, Yayasan BOPKRI mendapatkan dukungan dari masyarakat Kristen sebagai perwujudan pelayanan pendidikan secara formal untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Terdapat lima tahapan sejarah berdirinya Yayasan BOPKRI, yaitu sebagai berikut: 1. Pada Masa penjajahan Belanda Pada masa penjajahan Belanda, di Yogyakarta sudah terdapat lembaga pendidikan Kristen yaitu sekolah-sekolah Zending yang diusahakan oleh gereja-gereja Nederland dan Vereneging Scholen yang diusahakan perkumpulan-perkumpulan di luar gereja. Sekolah-sekolah Zending di Yogyakarta pada umumnya siswanya adalah anak-anak golongan pribumi, sedangkan Vereneging Scholen menyelenggarakan 4 macam sekolah yaitu: HIS, ELS, HCS dan MCS. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI