3. Prestasi Belajar
menurut S. Nasution 1982: 39 menyatakan bahwa “prestasi belajar: adalah hasil yang dicapai atau apa yang dihasilkan. Hasil dari
prestasi dapat memuaskan tergantung dari usaha yang dilakukan. Atas dasar pengertian prestasi dan belajar di atas, maka penulis
menarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah tingkah laku seseorang dari hasil aktualisasi diri yang dilakukan secara sadar dan
nyata untuk menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Prestasi belajar siswa dapat dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun simbol dan
pada periode-periode tertentu, misalnya caturwulan atau semesteran. Prestasi belajar anak dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri internal dan faktor yang berasal dari luar diri eksternal, adapun faktor-faktor tersebut adalah :
a. Faktor yang berasal dari dalam diri internal yang meliputi :
1 Faktor Jasmaniah fisiologis baik yang bersifat bawaan
maupun yang diperoleh, misalnya anak mempunyai kelemahan dalam menghitung atau mengingat materi pelajaran.
2 Faktor Psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh. Faktor psikologis adalah faktor intelektif yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata dan faktor non
intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu meliputi sikap, kebiasaan, minat, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri.
3 Faktor kematangan fisik dan psikis
b. Faktor yang berasal dari luar diri ekternal, yang meliputi : faktor
sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan kelompok.
1 Faktor budaya yang terdiri atas adat istiadat, ilmu pengetahuan,
dan teknologi. 2
Faktor lingkungan fisik seperti: fasilitas-fasilitas belajar. 3
Faktor lingkungan keagamaan atau spiritual.
B. Motivasi Belajar
1. Motivasi
Kegiatan belajar siswa membutuhkan motivasi yang tinggi. Ketika siswa belajar disekolah, peranan guru sangat diperlukan agar siswa mau
mengikuti kegiatan belajar sesuai dengan yang diharapkan. Motivasi adalah daya penggerak di dalam diri seseorang yang
menimbulkan kegiatan, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan mengarah pada kegiatan sehingga tujuan dapat tercapai.
Belajar adalah kegiatan atau usaha untuk mencapai sesuatu demi pencapaian kepribadian seutuhnya. Mahasiswa dikatakan belajar apabila ia
memperoleh hasil dari ia melakukan sesuatu. Hasil dari prestasi belajar mahasiswa berupa indeks prestasi.
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar diartikan sebagai daya pendorong atau penggerak yang merangsang siswa untuk mau dan ingin melakukan kegiatan belajar
baik di sekolah maupun di rumah sehingga tercapai prestasi yang memuaskan.
Menurut Winkel 1996: 27–28 motivasi belajar dapat dikelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu :
a. Motivasi ekstrinsik yaitu bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas
belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Motivasi ekstrinsik
melipiti belajar demi memperoleh pujian dari orang lain, belajar demi tuntutan yang akan diraih, belajar demi meningkatkan gengsi sosial,
dan belajar demi memperoleh hadiah material yang telah dijanjikan. b.
Motivasi intrinsik yaitu bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan secara
mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Siswa yang mempunyai motivasi intrinsik akan terlihat dari ketekunannya untuk mengerjakan
tugas-tugas belajar, keuletannya dalam memecahkan kesulitan dalam belajar dan senang mencari atau memecahkan soal-soal dalam buku
pelajaran.
Dalam http:motivasibelajar.wordpress.com200805163 meliputi 5
konsep penting dalam motivasi belajar, yaitu:
a. Pertama
Motivasi belajar adalah proses internal yang mengaktifkan, memandu dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu. Individu
termotivasi karena berbagai alasan yang berbeda, dengan intensitas yang berbeda., Misalnya: seorang anak dapat tinggi motivasinya untuk
menghadapi tes ilmu sosial dengan tujuan mendapatkan nilai tinggi
motivasi ekstrinsik dan tinggi motivasinya menghadapi tes matematika karena tertarik dengan mata pelajaran tersebut motivasi
intrinsik b.
Kedua Motivasi belajar bergantung pada teori yang menjelaskannya, dapat
merupakan suatu konsekuensi dari penguatan reinforcement, suatu ukuran kebutuhan manusia, suatu hasil dari disonan atau
ketidakcocokan, suatu atribusi dari keberhasilan atau kegagalan, atau suatu harapan dari peluang keberhasilan.
c. Ketiga
Motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan penekanan tujuan-tujuan belajar dan pemberdayaan atribusi.
d. Keempat
Motivasi belajar dapat meningkat apabila gurudosen membangkitkan minat anak, memelihara rasa ingin tahu mereka, menggunakan
berbagai macam strategi pengajaran, menyatakan harapan dengan jelas, dan memberikan umpan balik feed back dengan sering dan
segera. e.
Kelima Motivasi belajar dapat meningkat pada diri anak apabila guru dosen
memberikan ganjaran yang memiliki kontingen, spesifik, dan dapat dipercaya.
Sedangkan motivasi berprestasi http:motivasibelajar.wordpress. com 200805163 dapat didefinisikan sebagai kecenderungan umum
untuk mengupayakan keberhasilan dan memilih kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada keberhasilankegagalan. Anak dapat termotivasi dengan
orientasi ke arah tujuan-tujuan penampilan. Mereka mengambil mata pelajaran-mata pelajaran yang menantang. Anak yang berjuang demi