product moment . Nilai korelasi antara fasilitas belajar X
2
dengan prestasi belajar mahasiswa Y menggunakan bantuan program komputer seri
program statistik SPSS 11,5. Adapun hasil dari perhitungan tersebut diperoleh nilai r
hitung
hubungan variabel fasilitas belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa adalah 0,462, sedangkan nilai r
tabel
adalah sebesar 0,245. Oleh karena nilai r
hitung
r
tabel
berarti dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara fasilitas mahasiswa dengan prestasi
belajar mahasiswa atau korelasi diantara kedua variabel tersebut adalah positif.
Setelah nilai r
hitung
diketahui, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi untuk menguji apakah nilai r
hitung
tersebut menunjukkan hubungan yang signifikan atau tidak. Pengujian hipotesis ini
digunakan uji–t dengan taraf signifikan 5. Perhitungan harga t
hitung
adalah sebagai berikut: Rumus
t
2
1 2
r n
r t
− −
=
Keterangan: r
: koefisien korelasi sederhana n
: Jumlah sampel Kriteria pengambilan keputusan yaitu, hipotesis akan diterima
apabila t
hituing
≥ t
table,
demikian juga sebaliknya hipotesis akan ditolak t
hitung
t
tabel
dengan derajat kebebasan db sama dengan n-2. Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh t
hitung
untuk db = 108 pada taraf signifikansi 5 sebesar 4,985 sedangkan t
tabel
yaitu sebesar
2,6221. Oleh karena nilai t
hitung
t
tabel
maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar
mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi. Hasil hipotesis kedua yang menyatakan ada hubungan antara
fasilitas belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan tahun 2005 dan 2006 diterima.
3. Pengujian Hipotesis Ketiga
Pengujian hipotesis ketiga yang menyatakan ada hubungan antara perhatian orang tua mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa
angkatan tahun 2005 dan 2006 akan diuji dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Nilai korelasi antara perhatian orang tua
mahasiswa X
3
dengan prestasi belajar mahasiswa Y penulis menggunakan bantuan program komputer seri program statistik SPSS
11,5. Hasil dari perhitungan tersebut diperoleh nilai r
hitung
hubungan variabel perhatian orang tua mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa
adalah 0,310, sedangkan nilai r
tabel
adalah sebesar 0,245. Oleh karena nilai r
hitung
r
tabel
berarti dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara perhatian orang tua mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa atau
korelasi diantar kedua variabel tersebut adalah positif. Setelah nilai r
hitung
diketahui, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi untuk menguji apakah nilai r
hitung
tersebut menunjukkan hubungan yang signifikan atau tidak. Pengujian hipotesis ini
digunakan uji–t dengan taraf signifikan 5. Perhitungan harga t
hitung
adalah sebagai berikut: Rumus
t
2
1 2
r n
r t
− −
=
Keterangan r
: koefisien korelasi sederhana n
: Jumlah sampel Kriteria pengambilan keputusan yaitu, hipotesis akan diterima
apabila t
hituing
≥ t
table,
demikian juga sebaliknya hipotesis akan ditolak t
hitung
t
tabel
dengan derajat kebebasan db sama dengan n-2. Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh t
hitung
untuk db = 108 pada taraf signifikansi 5 sebesar 2,911 sedangkan t
tabel
yaitu sebesar 2,6221. Oleh karena nilai t
hitung
t
tabel
maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara perhatian orang tua
mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi. Hasil hipotesis ketiga yang menyatakan ada hubungan antara
perhatian orang tua mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan tahun 2005 dan 2006 diterima.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.
Hasil pengujian hipotesis pertama diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar
mahasiswa. Kesimpulan tersebut didasarkan pada hasil perhitungan analisis koefisien korelasi hitung yang menunjukkan bahwa t
hitung
sebesar 3,5359 lebih besar t
tabel
sebesar 2,6221. Hasil deskripsi data motivasi belajar menunjukkan bahwa sebagian
besar mahasiswa 53,64 memiliki motivasi belajar yang tinggi, yang berarti bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki keinginan yang kuat
untuk mendapatkan prestasi yang baik. Motivasi merupakan daya penggerak atau pendorong mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar
guna pencapaian hasil prestasi yang diharapkan. Menurut Winkel 1996: 27-28 bahwa siswa yang mempunyai motivasi akan terlihat dari
ketekunannya untuk mengerjakan tugas-tugas belajar, keuletan dalam memecahkan kesulitan belajar dan senang mencari atau memecahkan soal-
soal dalam buku pelajaran. Dimana keinginan untuk belajar tersebut harus berasal dari dalam diri mereka masing-masing.
Deskripsi prestasi belajar mahasiswa dalam penelitian ini hanya berkategori cukup baik 52,07 dengan rata-rata IPK sebesar 2,36, maka
hal ini memberikan masukkan kepada para mahasiswa untuk mengutamakan kepentingan belajar, misalnya memotivasi diri dalam
belajar dengan giat belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi akademiknya.
2. Hubungan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.
Hasil pengujian hipotesis kedua diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar
mahasiswa. Kesimpulan tersebut didasarkan pada hasil perhitungan analisis koefisien korelasi hitung yang menunjukkan bahwa t
hitung
sebesar 4,9854 lebih besar dari t
tabel
sebesar 2,6221. Hasil deskripsi data fasilitas belajar menunjukkan bahwa sebagian
besar mahasiswa 50 memiliki fasilitas belajar yang lengkap, artinya bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki fasilitas belajar yang lengkap
guna mendukung pencapaian prestasi belajar yang baik. Fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang mendukung dan memudahkan kegiatan belajar
sehingga terlaksana dengan lancar Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1976: 123. Meskipun mahasiswa memiliki motivasi belajar yang tinggi tetapi
apabila tidak didukung dengan fasilitas belajar yang memadai maka kegiatan belajar mahasiswa tidak dapat terlaksana dengan baik, Seperti
dikemukakan oleh Suryobrata 1988, bahwa selain faktor dari dalam diri motivasi ada faktor lain yang dapat meningkatkan prestasi belajar yaitu,
faktor dari luar diri yang meliputi lingkungan keluarga dan masyarakat serta kelengkapan berbagai sarana dan prasarana dalam belajar.
Deskripsi prestasi belajar mahasiswa dalam penelitian ini hanya berkategori cukup baik 52,07 dengan rata-rata IPK sebesar 2,36., maka
hal ini memberikan masukkan kepada para mahasiswa untuk memanfaatkan fasilitas belajar yang telah tersedia baik di rumahkos dan
kampus, menggunakan fasilitas sebagaimana mestinya, serta mengusahakan fasilitas belajar yang dibutuhkan guna meningkatkan
prestasi belajarnya. 3.
Hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar mahasiswa. Hasil pengujian hipotesis ketiga diketahui bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar mahasiswa. Kesimpulan tersebut didasarkan pada hasil perhitungan
analisis koefisien korelasi hitung yang menunjukkan bahwa t
hitung
sebesar 2,911 lebih besar dari t
tabel
sebesar 2,6221. Hasil deskripsi data perhatian orang tua menunjukkan bahwa
sebagian besar mahasiswa 45,45 mendapatkan perhatian orang tua yang baik. Setiap orang tua memiliki harapan dan keinginan terhadap
anaknya untuk memdapatkan prestasi yang memuaskan. Perhatian orang tua berperan penting terhadap perkembangan anak terutama dalam hal
belajar, dengan selalu memberikan bimbingan dan arahan akan pentingnya belajar untuk masa depan, diharapkan anak dapat menyadari pentingnya
belajar. Bakat yang ada dalam diri anak akan dapat berkembang baik bila ada dorongan dari keluarga dan masyarakat. Sebaliknya, lingkungan yang
kurang mendukung dapat menghambat anak itu sendiri
http:one .indoskripsi.comjudul-skripsi
psikologihubungan-perhatian-orang-tua-dan- minat-belajar-antara-prestasi-belajar-siswa.