18
�
�
∝ � �
�
�
�
Persamaan diatas menjelaskan bahwa �
�
merupakan sikap terhadap suatu perilaku yang merupakan hasil kali dari
�
�
sebagai behavioral belief dan �
�
sebagai evaluation of outcome.
2.3. NORMA SUBJEKTIF
2.3.1. Defenisi Norma Subjektif
Norma merupakan peraturan atau kebiasaan berdasarkan apa yang dipikirkan dan dilakukan, apa yang baik dan tidak baik di dalam suatu kelompok
sosial. Dapat dikatakan bahwa norma merupakan standar untuk berperilaku secara normal di dalam masyarakat. Norma merupakan harapan bersama tentang
bagaimana seseorang harus berperilaku dalam kelompok Burn, 2004. Ajzen 2005 mendefinisikan norma subjektif sebagai persepsi individu
terhadap tekanan sosial untuk menampilkan atau tidak menampilkan suatu perilaku. Norma subjektif dapat dikatakan sebagai dorongan sosial yang
menentukan seseorang untuk melakukan perilaku. Ketika individu ingin menampilkan perilaku, ia akan menyesuaikan perilaku tersebut dengan norma
kelompoknya sehingga kecenderungan untuk menampilkan perilaku akan semakin besar jika kelompok bisa menerima perilaku tersebut. Kelompok ini bisa
saja berupa orangtua, saudara, teman dekat, dan orang yang berkaitan dengan perilaku tersebut.
Universitas Sumatera Utara
19
2.3.2. Aspek Norma Subjektif
Menurut theory of planned behavior Ajzen, 2005, norma subjektif ditentukan oleh adanya keyakinan normatif normative belief dan keinginan
untuk mengikuti motivation to comply. Keyakinan normatif normative belief berkenaan dengan keyakinan individu apakah orang-orang terdekat individu
significant other mendukung atau menolak tampilnya perilaku. Keyakinan normatif diperoleh dari significant other tentang apakah individu perlu, harus,
atau dilarang melakukan perilaku tertentu dan dari individu yang berhubungan dengan perilaku tersebut. Motivation to comply adalah motivasi individu untuk
menampilkan perilaku yang diharapkan significant other. Seseorang yang percaya bahwa ketika significant other menyetujui suatu perilaku, maka hal itu akan
menjadi tekanan sosial bagi individu untuk melakukan perilaku tersebut. Begitu pula sebaliknya, ketika significant other tidak menerima suatu perilaku maka hal
itu akan menjadi tekanan sosial bagi individu untuk menjauhi dan tidak melakukan perilaku tersebut.
Hubungan antara dua aspek norma subjektif diatas dapat digambarkan pada persamaan berikut ini :
�� ∝ � �
�
�
�
Persaman tersebut menggambarkan SN yang merupakan subjective norm dipengaruhi oleh gabungan faktor
�
�
yang merupakan normative belief dan �
�
yang merupakan motivation to comply.
Universitas Sumatera Utara
20
2.4. PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL