55
norma subjektif, dan perceived behavior control terhadap intensi menggunakan jasa fitness.
4.2.3. Hasil Uji Multikolinearitas
Uji multikolinear digunakan untuk melihat apakah ada hubungan antar variabel independen dalam model regresi. Multikolinieritas dapat diuji dengan
melihat nilai tolerence dan nilai VIF Varience Inflation Factor pada aplikasi SPSS. Multikolinearitas terjadi jika mempunyai nilai tolerence 0.1 dan VIF
10, dan tidak terjadinya multikolinearitas jika mempunyai nilai tolerence 0.1 dan VIF 10. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
TABEL 10. Hasil Uji Multikolinearitas Nilai Kolinearitas
Tolerance VIF
Sikap .759
1.318 Norma
.662 1.510
Pbc .808
1.237
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai tolerance dan VIF dari variabel sikap, norma subjektif, dan perceived behavior control menunjukkan nilai tolerence 0.1 dan
VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadinya multikolinearitas atau tidak ada korelasi antar variabel independen.
4.2.4. Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah ada penyimpangan asumsi autokorelasi. Uji autokorelasi dapat dilihat dengan mengggunakan Uji
Durbin-Watson Uji DW, dimana kaidah yang digunakan yaitu jika nilai DW -2
Universitas Sumatera Utara
56
sampai +2 menunjukkan tidak terjadinya autokorelasi. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat dalam tabel berikut.
TABEL 11. Hasil Uji Autokorelasi Model Durbin-Watson
1 1.480
Dari tabel menunjukkan bahwa nilai DW = 1.480, dimana nilai tersebut berada diantara -2 sampai +2 sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini
bebas dari autokorelasi.
4.2.5. Hasil Uji Heteroskedastitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah terdapat ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
dalam model regresi. Penelitian ini menggunakan uji heteroskedastisitas dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan
residualnya SPRED. Hasil uji heteroskedastitas dapat dilihat dalam grafik berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
57
GAMBAR 3. Hasil Uji Heteroskedastitas
Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPREAD dimana sumbu X dan Y yang telah diprediksi dan sumbu Y adalah
residual Y prediksi-Y sesungguhnya. Dari grafik scatterplots diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar dan tidak membuat pola tertentu. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini.
Berdasarkan hasil dari kelima uji diatas, diperoleh bahwa penelitian ini memenuhi uji asumsi. Hal tersebut menunjukkan bahwa penelitian ini dapat
dilakukan pengolahan data dengan menggunakan uji parametrik.
Universitas Sumatera Utara
58
4.3 HASIL UTAMA PENELITIAN