Hasil Uji Normalitas Hasil Uji Linearitas

52 Pbc 100 52.13 20.442 6 106 Intensi 100 26.79 5.940 12 40

4.2. HASIL UJI ASUMSI

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Sebelum melakukan analisis tersebut maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi penelitian yang bertujuan untuk melihat bagaimana distribusi data penelitian. Uji asumsi meliputi uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinear, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastitas.

4.2.1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah data tersebar secara normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan kurtosis dan skewness. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut. TABEL 6. Hasil Uji Normalitas Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel sikap memiliki rasio skewness = 0.937 dan kurtosis = 0.644 ; variabel norma subjektif memiliki rasio skewness = 1.926 dan kurtosis = 1.761 ; variabel perceived behavioral control memiliki rasio Rasio Skewness Rasio Kurtosis Sikap .937 .644 Norma subjektif 1.929 1.761 PBS 1.11 .117 Intensi -.904 .050 Universitas Sumatera Utara 53 skewness = 1.11 dan kurtosis = 0.117 ; dan variabel intensi memiliki rasio skewness = -0.904 dan kurtosis = 0.050. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal dilihat dari rasio skewness dan kurtosis yang masih berada dalam rentang -2 sampai 2. Hal ini sejalan dengan hasil yang ditunjukkan oleh Grafik 4.1, dimana pola penyebaran data menyebar mengikuti garis lurus diagonal. GAMBAR 2. HASIL UJI NORMALITAS

4.2.2. Hasil Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah variabel bebas, dimana dalam penelitian ini adalah variabel sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control memiliki hubungan dengan variabel tergantung, yaitu variabel intensi. Uji linieritas dapat dilihat dengan menggunakan metode statistik uji F. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linearitas hubungan antara variabel Universitas Sumatera Utara 54 bebas dengan variabel tergantung adalah jika p 0,05 maka hubungannya antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan linier dan jika linearity dan jika p 0.05 untuk deviation for linearity maka dikatakan kedua variabel memiliki hubungan yang linear. Sebaliknya jika p 0,05 berarti hubungan dan jila p 0.05 untuk deviation for linearity maka antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan tidak linier Hadi, 2000. Uji linearitas dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut. TABEL 7. Uji Linearitas Sikap, Norma Subjektif, dan Perceived Behavioral Control Signifikansi Linearity Deviation from Linearity Sikap .000 .364 Norma Subjektif .000 .360 Perceived Behavior Control .000 .267 Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel sikap, norma subjektif, dan perceived behavior control memiliki nilai linearitas p=0.000. Kemudian, nilai deviation for linearity pada sikap p=0.364, norma subjektif p=0.360, dan perceived behavior control p=0.267. Hasil ini menunjukkan nilai p0.000 0.05 untuk linearity dan p0.364, 0.360, 0.267 0.05 untuk deviation for linearity, artinya terdapat hubungan yang linear antara sikap, Universitas Sumatera Utara 55 norma subjektif, dan perceived behavior control terhadap intensi menggunakan jasa fitness.

4.2.3. Hasil Uji Multikolinearitas