Dinamika Sikap, Norma Subjektif, dan Perceived Behavior Control

29 Putra 2012 menunjukkan bahwa intensi untuk membayar zakat dipengaruhi perceived behavior control secara signifikan. Kesimpulan yang didapat dari Theory of Planned Behavior oleh Ajzen 2005 dan hasil dari penelitan-penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa perceived behavior control berperan dalam mempengaruhi intensi seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku. Semakin tinggi perceived behavior control yang dimiliki seseorang terhadap perilaku penggunaan jasa fitness, maka semakin tinggi intensinya untuk menggunakan jasa fitness, dan sebaliknya, jika semakin rendah perceived behavior control seseorang, maka intensinya untuk menggunakan jasa fitness semakin rendah.

2.6.4. Dinamika Sikap, Norma Subjektif, dan Perceived Behavior Control

terhadap Intensi Intensi didefinisikan sebagai maksud, keinginan, pamrih, tujuan untuk mencapai suatu tujuan Chaplin, 1999. Intensi berfungsi untuk memprediksi perilaku yang akan dimunculkan oleh individu sehingga dapat dikatakan bahwa intensi merupakan prediktor munculnya perilaku tertentu Ajzen, 2005.Semakin besar intensi seseorang terhadap suatu perilaku, semakin besar juga kemungkinan seseorang untuk benar-benar melakukan perilaku tersebut. Ajzen 2005 menyatakan terdapat 3 aspek yang mempengaruhi intensi seseorang untuk menampilkan suatu perilaku, yaitu sikap, norma subjektif, dan perceived behavior control. Sikap merupakan evaluasi positif dan negatif tentang suatu perilaku, jika individu memiliki sikap positif terhadap perilaku maka Universitas Sumatera Utara 30 intensinya semakin besar untuk memunculkan perilaku tersebut. Norma subjektif merupakan persepsi terhadap dorongan sosial untuk memunculkan suatu perilaku, jika lingkungan sosial individu mendukung untuk memunculkan perilaku maka semakin besar intensi individu memunculkan perilaku tersebut. Perceived behavioral control merupakan keyakinan individu terhadap faktor yang mendukung atau menghalangi perilaku, semakin tinggi faktor pendukung atau semakin rendah faktor yang menghalangi munculnya perilaku maka semakin besar intensi individu dalam menampilkan perilaku tersebut. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk melihat bagaimana sikap, norma subjektif, dan perceived behavior mempengaruhi intensi berperilaku. Dari penelitian yang dilakukan oleh Maradhona 2009 menunjukkan bahwa sikap, norma subjektif, dan perceived behavior control secara bersamaan mempengaruhi intensi kepatuhan konsumen dalam membayar tagihan telepon. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi 2014 menunjukkan bahwa sikap, norma subjektif, dan perceived behavior control secara bersamaan dan signifikan mempengaruhi intensi menggunakan bus Transjakarta pada karyawan Plaza Mandiri yang memiliki kendaraan pribadi. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Rahmah 2011 menunjukkan bahwa sikap, norma subjektif, dan perceived behavior control memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli buku secara ilegal pada mahasiswa. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap, norma subjektif, dan perceived behavior control memiliki peran dalam intensi seseorang melakukan suatu perilaku, dimana dalam penelitian ini akan dilihat intensi Universitas Sumatera Utara 31 seseorang untuk menggunakan jasa fitness. Semakin positif sikap, norma subjektif yang mendukung, dan perceived behavior control yang positif terhadap perilaku penggunaan jasa fitness, maka intensi orang tersebut akan semakin tinggi untuk menggunakan jasa fitness, dan sebaliknya, semakin negatif sikap, norma subjektif yang tidak mendukung, dan perceived behavior control negatif seseorang terhadap penggunaan jasa fitness, maka akan semakin rendah juga intensi orang tersebut untuk menggunakan jasa fitness.

2.7. HIPOTESIS