17
Di tinjau dari kualitas pelayanan, spot wisata kuliner setidaknya memiliki 5 unsur, yakni: 1 Tangibility; 2 Keandalan; 3 Responsiveness; 4 Jaminan;
dan 5 Empati. Hamid et.al, 2011 Sementara itu, berdasarkan persepsi kualitas dan harga sesuai dengan
karakteristik wisatawan Tin Duarte, 2012, unsur-unsur yang ada pada spot wisata kuliner adalah akses, kualitas kuliner, keberagaman kuliner baik makanan
maupun minuman, layanan, suasana, kebersihan, keamanan, dekorasi, harga, dan fasilitas pendukung.
2.3.1. Keaslian
Keaslian dianggap sebagai salah satu faktor yang berpengaruh dalam pengalaman wisatawan dalam mengunjungi spot wisata kuliner. Keaslian
berkonotasi asal dan budaya tradisional, rasa yang asli, nyata dan unik. Keaslian tergantung pada lingkungan, waktu, pengaturan tempat, proses memasak, perilaku
masyarakat sekitar, adat dan tradisi setempat yang berlaku dan luas geografis suatu tempat wisata kuliner Hughes, 1995; Wang, 1999; Kim et.al, 2009; dalam
Jahromy Tajik, 2011 Didalam penelitian Jahromy Tajik 2011 unsur-unsur yang mendukung
keaslian spot wisata kuliner sebagai tujuan wisata adalah aksesibilitas, keanekaragaman kuliner, harga, kebersihan, dekorasi, perilaku pribadi wisatawan
dan masyarakat setempat, dan lingkungan sekitar.
Universitas Sumatera Utara
18
2.3.2. Motivasi
Faktor motivasi didefinisikan sebagai faktor yang memotivasi wisatawan dalam mengunjungi spot wisata kuliner. Baik motivasi wisatawan terhadap spot
wisata kuliner maupun motivasi spot wisata kuliner tersebut dalam menarik minat wisatawan Kim, 2009. Selanjutnya dia menyebutkan unsur-unsur yang ada pada
faktor motivasi adalah pengalaman menarik, melarikan diri dari rutinitas, kesehatan, pngalaman otentik, kebersamaan, gengsi, citra visual, dan fisik
lingkungan.
2.3.3. Interpersonal
Faktor interpersonal berhubungan dengan keinginan untuk bertemu orang baru, menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman atau kerabat, atau
menjauh dari hubungan rutin dalam konteks tradisional dan acara-acara khusus. Merupakan salah satu bagian penting dalam wisata kuliner, pengalaman bersantap
mengelilingi atmosfer dan bersosialisasi dengan anggota kelompok Fields, 2002; Kim et.al, 2009; dalam Jahromy Tajik, 2011
2.3.4. Budaya
Faktor budaya sangat penting karena ada hubungan yang kuat antara kuliner dan budaya Ab Karim, 2006. Faktor budaya mengacu pada pengalaman budaya
yang berbeda seperti gaya hidup, musik, makanan dan tari serta memperoleh pengetahuan tentang negara lain dalam kegiatan budaya Kim et.al, 2009.
Menurut Jahromy Tajik 2011 memberikan beberapa pernyataan mengenai pengaruh budaya dalam wisata kuliner diantaranya: 1 evaluasi fitur
Universitas Sumatera Utara
19
warisan dari kuliner tradisional; 2 memberi pengetahuan budaya asing bagi wisatawan dengan latar belakang budaya yang berbeda dari tempat asalnya; 3
interface antara budaya dan perilaku makan; 4 budaya adalah penentu utama apa yang kita makan; dan 5 makanan membawa makna simbolik.
2.3.5. Fisiologis