Pengertian Minat Ciri-ciri Minat

9

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas mengenai kajian pustaka, penelitian relevan, kerangka berpikir dan hipotesis tindakan. Dalam landasan teori ini akan dijelaskan mengenaivariabel-variabel yang sesuai dengan rumusan masalah, yaitu penjelasan mengenai minat, prestasi belajar, model pembelajaran kooperatif, metode jigsaw, dan mata pelajaran IPS.

A. Kajian Pustaka 1. Minat Belajar

a. Pengertian Minat

Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang minat pun berkurang Hurlock, 1995: 114. Sardiman A. M 1988:76 berpendapat bahwa minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan sendiri. Sedangkan I. L. Pasaribu dan Simanjuntak 1983: 125 mengartikan minat sebagai suatu motif yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan sesuatu yang menariknya. Beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah kehendak hati seseorang untuk terlibat pada suatu objek, perasaan senang atau tidak senang dan tertarik atau tidak tertarik terhadap mata pelajaran tertentu yang mempengaruhiprestasi belajar siswa. Perasaan tidak senang dapat menghambat dalam belajar, karena tidak melahirkan sikap positif dan tidak menunjang minat belajar. Minat adalah sangat penting dalam pendidikan. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.

b. Ciri-ciri Minat

Menurut Hurlock 1995:117 ada tujuh ciri-ciri minat belajar siswa, yaitu: 1 Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental. Pada waktu pertumbuhan terlambat dan kematangan dicapai, minat menjadi lebih stabil. Anak yang berkembang lebih cepat atau lebih lambat daripada teman sebayanya. Mereka lambat matang, sebagaimana dikemukakan terlebih dahulu, menghadapi masalah sosial karena minat mereka minat anak, sedangkan minat teman sebaya mereka minat remaja. 2 Minat bergantung pada kesiapan belajar Anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan mental. Sebagai contoh, mereka tidak dapat mempunyai minat yang sungguh-sungguh untuk permainan bola sampai mereka memiliki kekuatan dan koordinasi otot yang diperlukan untuk permainan bola. 3 Minat bergantung pada kesempatan belajar Kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat, baik anak-anak maupun dewasa, yang menjadi bagian dari lingkungan anak. Karena lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada rumah minat mereka “tumbuh dari minat.” Dengan bertambah luasnya lingkup sosial, mereka menjadi tertarik pada minat orang di luar rumah yang mulai mereka kenal. 4 Perkembangan minat mungkin terbatas Ketidakmauan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang terbatas membatasi minat anak. Anak yang cacat fisik misalnya, tidak mungkin mempunyai minat yang sama pada olah raga seperti teman sebayanya yang perkembangan fisiknya normal. 5 Minat dipengaruhi pengaruh budaya Anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua, guru dan orang dewasa lain untuk belajar mengenai apa saja yang oleh kelompok budaya mereka dianggap minat yang sesuai dan mereka tidak diberikesempatan untuk menekuni minat yang dianggap tidak sesuai bagi mereka oleh kelompok budaya mereka. 6 Minat berbobot emosional Bobot emosional aspek afektif dari minat menentukan kekuatannya. Bobot emosional yang tidak menyenangkan melemahkan minat dan bobot emosional yang menyenangkan memperkuatnya. 7 Minat itu egosentris Sepanjang masa kanak-kanak, minat itu egosentris. Misalnya, minat anak laki-laki pada matematik, sering berlandaskan keyakinan bahwa kepandaian dibidang matematika di sekolah akan merupakan langkah penting menuju kedudukan yang menguntungkan dan sebagai gengsi di dunia usaha. Dengan minat dapat menambah kesenangan pada diri seorang siswa tentang pelajaran yang dipelajari. Apabila seorang siswa berminat pada suatu pelajaran maka pengalaman dari kegiatan pembelajaran akan jauh lebih menyenangkan. Namun, sebaliknya jika dibandingkan dengan siswa yang tidak berminat maka siswa akan merasa bosan, malas mengikuti pelajaran. Akibatnya, seorang siswa yang tidak berminat dengan pelajaran tertentu akan berusaha seperlunya saja dan usaha untuk belajarnya tidak maksimal bila dibandingkan dengan seorang siswa yang berminat dengan pelajaran tersebut. Hal tersebut tentu sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, menurut Hurlock 1978:117 ada beberapa cara menemukan minat anak yaitu: 1 Pengamatan kegiatan Dengan mengamati mainan anak dan benda-benda yang mereka beli, kumpulkan atau gunakan dalam aktivitas yang ada unsur spontanitas, kita dapat memperoleh petunjuk mengenai minat mereka. 2 Pertanyaan Bila anak terus menerus bertanya mengenai sesuatu, minatnya pada hal tersebut lebih besar daripada minatnya pada hal yang hanya seklai-kali ditanyakan 3 Pokok Pembicaraan Apa yang dibicarakan anak dengan orang dewasa atau teman sebaya memberi petunjuk mengenai minat mereka dan seberapa kuatnya minat tersebut. 4 Membaca Bila anak-anak bebas memilih buku untuk dibaca atau dibacakan, anak yang yang membahas topik yang menarik minatnya. 5 Menggambar Spontan Apa yang digambarkan atau dilukiskan anak secara spontan dan seberapa sering mereka mengulangnya akan memberi petunjuk tentang minat mereka terhadap sesuatu. 6 Keinginan Bila ditanya apa yang diinginkan bila mereka dapat memperoleh apa saja yang mereka ingini kebanyakan anak dengan jujur akan menyebutkan hal-hal yang paling diminati. 7 Laporan mengenai apa saja yang diminati Bila ditanya untuk menyebut atau menulis tiga benda atau lebih yang paling diminati, anak-anak menunjukkan minat yang telah terbentuk, yang memberi petunjuk tentang hal-hal yang memberi mereka kepuasan.

c. Cara Mengukur Minat

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: penelitian tindakan pada siswa kelas IV MI Miftahul Falah Depok

2 5 113

Upaya peningkatan kreativitas belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 7 116

Peningkatan minat dan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode numbered heads together di SMP Nusantara plus Ciputat

1 6 201

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 7

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 5