prestasi belajar. Faktor ini pengaruhnya tidaklah sebesar faktor internal. Faktor eksternal antara lain:
a Kualitas guru dalam penguasaan materi,
b Model pembeljaran yang digunakan dalam mengajar,
c Fasilitas mengajar, misalnya media dan alat peraga, dan
d Lingkungan yang mendukung dan sebagainya.
Jadi, prestasi belajar merupakan hasil belajar akademik siswa yang diperoleh selama proses pembelajaran setelah melakukan kegiatan belajar
yang diukur dengan menggunakan tes setelah melalui tiga aspek, yaitu: 1 aspek kognitif, 2 aspek afektif, dan 3 aspek psikomotorik.
3. Model Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan belajar mendasarkan pada suatu ide, bahwa siswa bekerjasama dalam belajar
kelompok dan masing-masing bertanggung jawab pada aktivitas belajar anggota kelompoknya, sehingga seluruh anggota kelompok dapat
menguasai materi pelajaran dengan baik Suyatno, 2009: 15. Pembelajaran kooperatif menekankan kerjasama antar siswa dalam
kelompok.
b. Unsur-usur Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif mempunyai unsur-unsur yang perlu diperhatikan, Purnomo, dkk 2008:370 berpendapat bahwa terdapat
tujuh unsur pembelajaran kooperatif, yaitu:
1 Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau
berenang bersama”. 2
Para siswa memiliki tanggung jawab terhadap siswa lain dalam kelompoknya, disamping tanggung jawab terhadap dirinya sendiri,
dalam mempelajari materi yang dihadapi. 3
Para siswa harus berpandangan berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki tujuan yang sama.
4 Para siswa harus berbagi tugas dan tanggung jawab sama besarnya
diantara para anggota kelompok. 5
Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.
6 Para siswa berbagai kepimpinan sementara mereka memperoleh
keterampilan bekerjasama selama belajar. 7
Para siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Roger dan David Roger dan David Johnson dalam Lie 2002:31 mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap
pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, empat unsur model pembelajarangotong-royong harus diterapkan. Empat unsur
tersebut adalah: 1
Saling ketergantungan positif, keberhasilan suatu karya tergantung dari usaha dan tanggung jawab antar setiap anggota kelompok,
sehingga sesama anggota kelompok harus memiliki rasa saling ketergantungan positif.
2 Tanggung jawab perseorangan, keberhasilan belajar kelompok
ditentukan oleh banyak sedikitnya sumbangan dari setiap anggota kelompok oleh karena itu setiap anggota bertanggung jawab untuk
menguasai materi pembelajaran. 3
Tatap muka, interaksi antar anggota kelompok memberikan keuntungan bagi semua anggota kelompok karena memanfaatkan
kelebihan dan memberikan masukan masing-masing anggota kelompok.
4 Evaluasi proses kelompok, evaluasi proses kerja kelompok
memberikan keuntungan bagi semua anggota kelompok karena dapat memberikan
kritik dan
masukan kepada
teman anggota
kelompoknya.
c. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif