para siswa sudah terlihat terbiasa dengan pembelajaran dengan cara berkelompok dan tidak cenderung individu dalam mengerjakan tugas
LKS, namun ada beberapa siswa yang mengatakan kalau kelompoknya diganti. Pada pertemuan II ini, belum terlihat adanya
peningkatan minat belajar siswa secara signifikan, karena hanya ada 1- 3 siswa yang terlihat minat belajarnya meningkat, hal ini dapat dilihat
dari seringnya siswa tersebut bertanya, ataupun menjawab pertanyaan dari guru. Selain itu peneliti masih membantu guru dalam proses
pembelajaran, dikarenakan
guru masih
belum memahami
pembelajaran teknik jigsaw. Namun hasil evaluasi diakhir siklus I ini, siswa kelas IV cukup mengalami peningkatan dalam prestasi belajar,
hal ini terlihat dari terdapat beberapa siswa yang mendapat nilai diatas KKM.
Dari hasil pembelajaran siklus I pada pertemuan I dan II, peneliti belum melihat adanya peningkatan yang cukup signifikan
terhadap minat dan prestasi belajar siswa kelas IV. Maka dari itu, peneliti memutuskan untuk melanjutkan pembelajaran ke siklus II
dengan harapan, adanya peningkaan minat dan prestasi belajar siswa.
b. Siklus II
1 Perencanaan
Dalam perencanaan siklus II, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS, dan materi ajar, hasil
refleksi dari siklus I untuk menilai prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Selain itu, peneliti juga menyusun panduan
wawancara guru dan siswa, dan memperbanyak angket minat. Siklus II, dalam meningkatkan minat siswa dalam mata pelajaran
IPS, peneliti merancang pembelajaran yang meningkatkan minat siswa, misalnya siswa diminta membuat bagan. Dalam pembuatan
bagan tersebut siswa asik berdiskusi dengan teman kelompoknya. Peneliti membagi siswa dalam kelompok yang berbeda dari siklus I
agar siswa tidak jenuh dengan anggota kelompoknya dan dapat belajar dengan teman yang lainnya.
2 Pelaksanaan
a Pertemuan I
Sebelum pembelajaran siklus II pertemuan I dimulai, peneliti menyiapkan ruang kelas, bahan ajar untuk melakukan
penelitian. Pada kegiatan awal, siswa mengucapkan salam dan dilanjutkan dengan apersepsi sebagai penghantar mengenai
materi pelajaran yang akan diajarkan. Pada kegiatan inti, siswa dan guru melakukan tanya jawab
mengenai macam-macam koperasi berdasarkan jenis usaha dan keanggotaan serta modal dan usaha koperasi yang udah
dipelajari di siklus I. Siswa menggali informasi tentang keorganisasian koperasi dengan membaca materi dari buku dan
sumber belajar yang diberikan guru. Selanjutnya, siswa dibentuk dalam kelompok asal yang kelompoknya sudah dientukan oleh
guru. Siswa di kelompok asal mendapatkan nama organisasi,
setiap siswa yang mendapatkan nama yang sama berkumpul menjadi satu dan disebut kelompok ahli.
Dalam kelompok ahli siswa berdiskusi tentang nama organisasi yang mereka dapatkan. Selesai berdiskusi, siswa
kembali ke kelompok asal, di kelompok asal siswa saling mensharingkan hasil diskusinya dari kelompok ahli dan siswa
berdiskusi serta membuat struktur organisasi koperasi. Selesai diskusi dan membuat strukur organisasi koperasi, perwakilan
kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, siswa yang lain mendengarkan. Setelah selesai presentasi, siswa mengerjakan
LKS. Kemudian, siswa diberi penguatan dari guru mengenai struktur organisasi koperasi.
b Pertemuan II
Sebelum pembelajaran dimulai, guru menyiapkan ruangan kelas berupa kesiapan siswa. Pada kegiatan awal, guru
melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai struktur organisasi koperasi sebagai penghantar mengenai materi
pelajaran yang akan diajarkan. Pada kegiatan ini, siswa membaca materi pelajaran tentang
koperasi secara keseluruhan. Selesai membaca ringkasan materi siswa masuk kedalam kelompok ahli sama dengan kelompok
pertemuan I, mengerjakan LKS. Selesai mengerjakan LKS siswa kembali ke kelompok asal. Di dalam kelompok asal
tersebut siswa mensharingkan tentang apa yang mereka
dapatkan di kelompok ahli. Selesai sharing di kelompok asal, perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
Setelah beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Kemudian, dilanjutkan mengerjakan soal siklus II untuk
penilaian kognitif siswa. Pada kegiatan akhir, guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
3 Pengamatan
Selama pembelajaran siklus II berlangsung guru dan peneliti melakukan observasi terhadap jalannya proses pembelajaran.
Pengamatan yang dilakukan mengenai minat di dalam kelas pada saat pembelajaran IPS berlangsung. Selain itu juga mengamati
kegiatan siswa pada saat berdiskusi ketika memberikan informasi mengenai materi-materi yang telah diberikan.
Dari hasil
observasi yang
dilakukan pada
proses pembelajaran siklus II pertemuan I, siswa terlihat tidak tegang lagi,
siswa terlihat sudah aktif. Namun pada pembagian kelompok, masih saja ada beberapa siswa memilih-milih teman dalam
kelompok. Ketika guru menjelaskan pembelajaran hari ini membuat sebuah struktur keorganisasian koperasi, siswa begitu
semangat dalam menanggapi tugas yang diberikan. Pada pertemuan ini siswa sudah dapat bekerjasama dengan baik bersama teman-
teman satu kelompoknya. Hal ini dikarena siswa sudah terbiasa untuk berdikusi secara berkelompok.
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh guru pada proses pembelajaran siklus II pertemuan II, kegiatan pembelajaran
berlangsung dengan baik. Siswa terlihat tidak tegang lagi, siswa terlihat sudah aktif dan sudah terbiasa dalam kelompok pada waktu
mengikuti kegiatan pembelajaran IPS dengan menggunakan teknik jigsaw. Pada pertemuan II ini siswa sangatlah antusias dalam
meringkas atau membuat kesimpulan mengenai materi yang telah diberikan dari awal siklus I hingga hari ini pada akhir siklus II.
4 Refleksi
Siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari Kamis, 07 Februari 2013 membahas struktur keorganisasian koperasi.
Pembelajaran pada siklus II pertemuan I berlangsung sesuai dengan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan teknik jigsaw.
Dalam pembelajaran yang berlangsung, siswa terlihat sudah terbiasa dengan pembelajaran dengan cara berkelompok. Namun
masih ada beberapa siswa dalam mengerjakan tugas cenderung individu dan tidak membantu temannya dalam mengerjakan tugas.
Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti memberikan pengertian bahwa yang namanya diskusi dikerjakan bersama-sama. Pada
pertemuan I ini, peneliti masih membantu guru dalam proses pembelajaran, dikarenakan guru masih belum memahami
pembelajaran teknik jigsaw. Kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan II dilaksanakan
pada hari Senin, 07 Februari 2013 membahas kesimpulan tentang
koperasi secara keseluruhan. Pembelajaran pada siklus II pertemuan II berlangsung sesuai dengan perencanaan pembelajaran
dengan menggunakan teknik jigsaw. Saat pembelajaran, para siswa sudah terlihat terbiasa dengan pembelajaran dengan cara
berkelompok dan tidak cenderung individu dalam mengerjakan tugas LKS. Pada pertemuan II ini, peneliti masih sedikit
membantu guru dalam proses pembelajaran.
2. Hasil Minat Siswa Kelas IV SD Negeri Kalongan Depok Hasil Minat Siswa dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil angket, minat siswa pada kondisi awal menunjukkan bahwa kurangnya minat belajar siswa
khususnya pada mata pelajaran IPS, sehingga dapat diperoleh rata-rata minat 38,12 dari 20 siswa dan hanya 3 siswa yang minatnya diatas rata-
rata. Setelah dikenai tindakan pada siklus I minat belajar siswa mengalami peningkatan dengan menunjukkan minat belajar,siswa yang
cukup drastis,sehingga diperoleh rata-rata minat 66,54 dari 20 siswa dan hanya 10 siswa yang minatnya meningkat. Selanjutnya pada siklus II,
mengalami peningkatan yang cukup baik sehingga diperoleh rata-rata minat menjadi 75,96 dari 20 siswa dan 16 siswa yang minat belajarnya
meningkat.
3. Hasil Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Kalongan Depok a. Hasil Prestasi Belajar dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan guru kelas, data prestasi belajar siswa pada kondisi awal menunjukkan kurang
pemahaman siswa terhadap materi koperasi pada mata pelajaran IPS, sehingga diperoleh rata-rata prestasi belajar siswa 65,37. Setelah dikenai
tindakan pada siklus I mengalami peningkatan yang cukup baik, karena siswa mulai memahami materi koperasi dengan baik, sehingga di peroleh
rata-rata 75,95 Sedangkan hasil perhitungan prestasi belajar siswa pada pertemuan siklus II mengalami peningkatan yang cukup baik, sehingga
diperoleh rata-rata 83,05. Namun terdapat satu orang siswa yang mengalami penurunan prestasi belajar, dikarenakan siswa tersebut tidak
pernah mengerjakan tugas-tugas dari guru.Meskipun terdapat satu orang siswa yang mengalami penurunan, secara umum dapat disimpulkan
prestasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil perhitungan mengenai prestasi belajar siswa
pada Prestasi awal diperoleh rata-rata 65,37. Dari hasil perhitungan terdapat 12 siswa 44 sudah mencapai KKM dan terdapat 15 siswa
56 yang belum mencapai KKM. pada siklus I diperoleh rata-rata 75,95. Dari hasil perhitungan, 12 siswa 60 sudah mencapai KKM dan
terdapat 8 siswa 40 yang belum mencapai KKM. Sedangkan hasil perhitungan prestasi belajar siswa pada siklus II diperoleh rata-rata 83,05.
Dari hasil perhitungan, 16 siswa 80 sudah mencapai KKM dan 4 siswa 20 yang belum mencapai KKM.
Berdasarkan persentase pencapaian KKM prestasi Belajar diketahui pada prestasi awaldiproleh sebesar 44, jika dilihat pada tabel kriteria
prestasi belajar, maka dapat dikatakan prestasi awal masih sangat kurang dalam pencapaian KKM yaitu 60. Setelah dikenai tindakan pada
siklus I dengan hasil prestasi siklus I di peroleh sebesar 60, jika dilihat pada tabel kriteria prestasi belajar, maka dapat dikatakan prestasi siklus I
masih kurang dalam pencapaian KKM yaitu 60. Sedangkan setelah dikenai tindakan pada siklus II dengan hasil prestasi siklus II di peroleh
sebesar 80, jika dilihat pada tabel kriteria prestasi belajar, maka dapat dikatakan prestasi siklus II sudah cukup dalam pencapaian KKM yaitu
80.
B. Pembahasan 1. Penerapan Minat dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri