Siklus II Hasil Penelitian 1. Proses Penelitian Tindakan Kelas

para siswa sudah terlihat terbiasa dengan pembelajaran dengan cara berkelompok dan tidak cenderung individu dalam mengerjakan tugas LKS, namun ada beberapa siswa yang mengatakan kalau kelompoknya diganti. Pada pertemuan II ini, belum terlihat adanya peningkatan minat belajar siswa secara signifikan, karena hanya ada 1- 3 siswa yang terlihat minat belajarnya meningkat, hal ini dapat dilihat dari seringnya siswa tersebut bertanya, ataupun menjawab pertanyaan dari guru. Selain itu peneliti masih membantu guru dalam proses pembelajaran, dikarenakan guru masih belum memahami pembelajaran teknik jigsaw. Namun hasil evaluasi diakhir siklus I ini, siswa kelas IV cukup mengalami peningkatan dalam prestasi belajar, hal ini terlihat dari terdapat beberapa siswa yang mendapat nilai diatas KKM. Dari hasil pembelajaran siklus I pada pertemuan I dan II, peneliti belum melihat adanya peningkatan yang cukup signifikan terhadap minat dan prestasi belajar siswa kelas IV. Maka dari itu, peneliti memutuskan untuk melanjutkan pembelajaran ke siklus II dengan harapan, adanya peningkaan minat dan prestasi belajar siswa.

b. Siklus II

1 Perencanaan Dalam perencanaan siklus II, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS, dan materi ajar, hasil refleksi dari siklus I untuk menilai prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Selain itu, peneliti juga menyusun panduan wawancara guru dan siswa, dan memperbanyak angket minat. Siklus II, dalam meningkatkan minat siswa dalam mata pelajaran IPS, peneliti merancang pembelajaran yang meningkatkan minat siswa, misalnya siswa diminta membuat bagan. Dalam pembuatan bagan tersebut siswa asik berdiskusi dengan teman kelompoknya. Peneliti membagi siswa dalam kelompok yang berbeda dari siklus I agar siswa tidak jenuh dengan anggota kelompoknya dan dapat belajar dengan teman yang lainnya. 2 Pelaksanaan a Pertemuan I Sebelum pembelajaran siklus II pertemuan I dimulai, peneliti menyiapkan ruang kelas, bahan ajar untuk melakukan penelitian. Pada kegiatan awal, siswa mengucapkan salam dan dilanjutkan dengan apersepsi sebagai penghantar mengenai materi pelajaran yang akan diajarkan. Pada kegiatan inti, siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai macam-macam koperasi berdasarkan jenis usaha dan keanggotaan serta modal dan usaha koperasi yang udah dipelajari di siklus I. Siswa menggali informasi tentang keorganisasian koperasi dengan membaca materi dari buku dan sumber belajar yang diberikan guru. Selanjutnya, siswa dibentuk dalam kelompok asal yang kelompoknya sudah dientukan oleh guru. Siswa di kelompok asal mendapatkan nama organisasi, setiap siswa yang mendapatkan nama yang sama berkumpul menjadi satu dan disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli siswa berdiskusi tentang nama organisasi yang mereka dapatkan. Selesai berdiskusi, siswa kembali ke kelompok asal, di kelompok asal siswa saling mensharingkan hasil diskusinya dari kelompok ahli dan siswa berdiskusi serta membuat struktur organisasi koperasi. Selesai diskusi dan membuat strukur organisasi koperasi, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, siswa yang lain mendengarkan. Setelah selesai presentasi, siswa mengerjakan LKS. Kemudian, siswa diberi penguatan dari guru mengenai struktur organisasi koperasi. b Pertemuan II Sebelum pembelajaran dimulai, guru menyiapkan ruangan kelas berupa kesiapan siswa. Pada kegiatan awal, guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai struktur organisasi koperasi sebagai penghantar mengenai materi pelajaran yang akan diajarkan. Pada kegiatan ini, siswa membaca materi pelajaran tentang koperasi secara keseluruhan. Selesai membaca ringkasan materi siswa masuk kedalam kelompok ahli sama dengan kelompok pertemuan I, mengerjakan LKS. Selesai mengerjakan LKS siswa kembali ke kelompok asal. Di dalam kelompok asal tersebut siswa mensharingkan tentang apa yang mereka dapatkan di kelompok ahli. Selesai sharing di kelompok asal, perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Setelah beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Kemudian, dilanjutkan mengerjakan soal siklus II untuk penilaian kognitif siswa. Pada kegiatan akhir, guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. 3 Pengamatan Selama pembelajaran siklus II berlangsung guru dan peneliti melakukan observasi terhadap jalannya proses pembelajaran. Pengamatan yang dilakukan mengenai minat di dalam kelas pada saat pembelajaran IPS berlangsung. Selain itu juga mengamati kegiatan siswa pada saat berdiskusi ketika memberikan informasi mengenai materi-materi yang telah diberikan. Dari hasil observasi yang dilakukan pada proses pembelajaran siklus II pertemuan I, siswa terlihat tidak tegang lagi, siswa terlihat sudah aktif. Namun pada pembagian kelompok, masih saja ada beberapa siswa memilih-milih teman dalam kelompok. Ketika guru menjelaskan pembelajaran hari ini membuat sebuah struktur keorganisasian koperasi, siswa begitu semangat dalam menanggapi tugas yang diberikan. Pada pertemuan ini siswa sudah dapat bekerjasama dengan baik bersama teman- teman satu kelompoknya. Hal ini dikarena siswa sudah terbiasa untuk berdikusi secara berkelompok. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh guru pada proses pembelajaran siklus II pertemuan II, kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik. Siswa terlihat tidak tegang lagi, siswa terlihat sudah aktif dan sudah terbiasa dalam kelompok pada waktu mengikuti kegiatan pembelajaran IPS dengan menggunakan teknik jigsaw. Pada pertemuan II ini siswa sangatlah antusias dalam meringkas atau membuat kesimpulan mengenai materi yang telah diberikan dari awal siklus I hingga hari ini pada akhir siklus II. 4 Refleksi Siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari Kamis, 07 Februari 2013 membahas struktur keorganisasian koperasi. Pembelajaran pada siklus II pertemuan I berlangsung sesuai dengan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan teknik jigsaw. Dalam pembelajaran yang berlangsung, siswa terlihat sudah terbiasa dengan pembelajaran dengan cara berkelompok. Namun masih ada beberapa siswa dalam mengerjakan tugas cenderung individu dan tidak membantu temannya dalam mengerjakan tugas. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti memberikan pengertian bahwa yang namanya diskusi dikerjakan bersama-sama. Pada pertemuan I ini, peneliti masih membantu guru dalam proses pembelajaran, dikarenakan guru masih belum memahami pembelajaran teknik jigsaw. Kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan II dilaksanakan pada hari Senin, 07 Februari 2013 membahas kesimpulan tentang koperasi secara keseluruhan. Pembelajaran pada siklus II pertemuan II berlangsung sesuai dengan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan teknik jigsaw. Saat pembelajaran, para siswa sudah terlihat terbiasa dengan pembelajaran dengan cara berkelompok dan tidak cenderung individu dalam mengerjakan tugas LKS. Pada pertemuan II ini, peneliti masih sedikit membantu guru dalam proses pembelajaran. 2. Hasil Minat Siswa Kelas IV SD Negeri Kalongan Depok Hasil Minat Siswa dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil angket, minat siswa pada kondisi awal menunjukkan bahwa kurangnya minat belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS, sehingga dapat diperoleh rata-rata minat 38,12 dari 20 siswa dan hanya 3 siswa yang minatnya diatas rata- rata. Setelah dikenai tindakan pada siklus I minat belajar siswa mengalami peningkatan dengan menunjukkan minat belajar,siswa yang cukup drastis,sehingga diperoleh rata-rata minat 66,54 dari 20 siswa dan hanya 10 siswa yang minatnya meningkat. Selanjutnya pada siklus II, mengalami peningkatan yang cukup baik sehingga diperoleh rata-rata minat menjadi 75,96 dari 20 siswa dan 16 siswa yang minat belajarnya meningkat. 3. Hasil Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Kalongan Depok a. Hasil Prestasi Belajar dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan guru kelas, data prestasi belajar siswa pada kondisi awal menunjukkan kurang pemahaman siswa terhadap materi koperasi pada mata pelajaran IPS, sehingga diperoleh rata-rata prestasi belajar siswa 65,37. Setelah dikenai tindakan pada siklus I mengalami peningkatan yang cukup baik, karena siswa mulai memahami materi koperasi dengan baik, sehingga di peroleh rata-rata 75,95 Sedangkan hasil perhitungan prestasi belajar siswa pada pertemuan siklus II mengalami peningkatan yang cukup baik, sehingga diperoleh rata-rata 83,05. Namun terdapat satu orang siswa yang mengalami penurunan prestasi belajar, dikarenakan siswa tersebut tidak pernah mengerjakan tugas-tugas dari guru.Meskipun terdapat satu orang siswa yang mengalami penurunan, secara umum dapat disimpulkan prestasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil perhitungan mengenai prestasi belajar siswa pada Prestasi awal diperoleh rata-rata 65,37. Dari hasil perhitungan terdapat 12 siswa 44 sudah mencapai KKM dan terdapat 15 siswa 56 yang belum mencapai KKM. pada siklus I diperoleh rata-rata 75,95. Dari hasil perhitungan, 12 siswa 60 sudah mencapai KKM dan terdapat 8 siswa 40 yang belum mencapai KKM. Sedangkan hasil perhitungan prestasi belajar siswa pada siklus II diperoleh rata-rata 83,05. Dari hasil perhitungan, 16 siswa 80 sudah mencapai KKM dan 4 siswa 20 yang belum mencapai KKM. Berdasarkan persentase pencapaian KKM prestasi Belajar diketahui pada prestasi awaldiproleh sebesar 44, jika dilihat pada tabel kriteria prestasi belajar, maka dapat dikatakan prestasi awal masih sangat kurang dalam pencapaian KKM yaitu 60. Setelah dikenai tindakan pada siklus I dengan hasil prestasi siklus I di peroleh sebesar 60, jika dilihat pada tabel kriteria prestasi belajar, maka dapat dikatakan prestasi siklus I masih kurang dalam pencapaian KKM yaitu 60. Sedangkan setelah dikenai tindakan pada siklus II dengan hasil prestasi siklus II di peroleh sebesar 80, jika dilihat pada tabel kriteria prestasi belajar, maka dapat dikatakan prestasi siklus II sudah cukup dalam pencapaian KKM yaitu 80.

B. Pembahasan 1. Penerapan Minat dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: penelitian tindakan pada siswa kelas IV MI Miftahul Falah Depok

2 5 113

Upaya peningkatan kreativitas belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 7 116

Peningkatan minat dan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode numbered heads together di SMP Nusantara plus Ciputat

1 6 201

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 7

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 5