Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII
104
Adapun tujuan utama dari pembagian wilayah pembangunan di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Pemerataan pembangunan dan menghindari pemusatan pembangunan yang berlebihan pada suatu wilayah tertentu.
b. Keserasian dan keseimbangan pembangunan antarwilayah, serta memudahkan koordinasi dan administrasi sektoral di berbagai
bidang di setiap wilayah. c. Memudahkan prioritas pembangunan wilayah.
d. Menciptakan lapangan kerja di berbagai wilayah.
D. Contoh Perwilayahan Secara Formal dan Fungsional
Pengertian perwilayahan baik secara formal maupun fungsional sudah dijelaskan secara rinci pada awal bagian ini. Apabila Anda sudah
memahami betul, Anda akan lebih mudah untuk memberikan beberapa contoh dari kedua perwilayahan tersebut.
1. Contoh Perwilayahan secara Formal
Perwilayahan secara formal adalah perwilayahan yang didasarkan
atas gejala atau objek yang ada di tempat tersebut atau perwilayahan berdasarkan administrasi pemerintahan. Berikut ini beberapa contoh
perwilayahan secara formal, yaitu sebagai berikut. a. Provinsi Jawa Barat adalah penamaan perwilayahan secara formal,
karena penamaan ini didasarkan pada undang-undang yang telah ditetapkan dengan batas-batas yang jelas berupa sungai, punggungan
igir, dan laut.
Tabel 5.1
Wilayah Pembangu- nan Utama
Pembagian Wilayah Pembangunan di Indonesia Pusat
Pertumbuhan Wilayah Pembangu-
nan Wilayah yang dikembangkan
A Medan
I Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatra
Utara dengan pusat di Medan II
Sumatra Barat dan Riau yang berpusat di Pekanbaru
B Jakarta
III Jambi, Sumatra Selatan, dan Bengkulu dengan pusat di Palembang
IV Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
dan DIY yang berpusat di Jakarta V
Kalimantan Barat yang berpusat di Pontianak C
Surabaya VI Jawa Timur dan Bali yang berpusat di
Surabaya VII
Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan yang berpusat di
Balikpapan dan Samarinda D
Ujungpandang VIII Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara yang berpusat di Ujungpandang Makasar
IX Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara yang
berpusat di Menado X
Maluku dan Papua yang berpusat di Sorong
Di unduh dari : Bukupaket.com
105
Konsep Wilayah dan Pewilayahan
b. Lahan pertanian adalah penamaan perwilayahan secara formal karena penamaan ini didasarkan pada ciri-ciri tanaman dan pengolahan
lahan. Tanaman yang diusahakan umumnya tanaman pangan atau tanaman sayuran. Pengolahan lahannya dilakukan secara intensif.
c. Daerah pegunungan adalah penamaan perwilayahan secara formal karena penamaan ini didasarkan pada ciri-ciri morfologi, yaitu suatu
daerah yang memiliki ketinggian di atas 600 meter dpl, beda tinggi antara tempat yang rendah dengan tempat yang tinggi lebih dari
500 meter, dan kemiringan lerengnya lebih dari 24.
d. Lahan kehutanan adalah penamaan perwilayahan secara formal, karena penamaan ini didasarkan atas ciri-ciri vegetasi. Vegetasi
yang nampak umumnya vegetasi alam, kanopinya lebat, pohonnya bervariasi, dan tidak ada pengolahan lahan.
e. Perkotaan adalah penamaan perwilayahan secara formal karena penamaan ini didasarkan pada ciri-ciri permukiman dan jaringan
jalan. Permukiman pada umumnya padat dan tersebar secara merata di sekitar jalan. Jaringan jalan yang ada hampir tersebar di seluruh
wilayah secara merata dan dapat menjangkau atau menghubungkan semua daerah yang ada di perkotaan.
f. Benua Australia adalah penamaan perwilayahan secara formal, karena
penamaan ini didasarkan pada hamparan landas kontinen dan gugusan kepulauannya. Wilayah yang termasuk Benua Australia
adalah Australia dan Selandia Baru.
Sumber:
Irian Jaya Nieuw-Guinea, 1990
Sumber:
Young Geographer Settlement, 1993
Wilayah perkotaan dicirikan dengan pusat-pusat kegiatan bisnis dan
transportasi.
Gambar 5.21
Daerah pegunungan memiliki karakter fisik khusus yang dicirikan
oleh bentuk morfologinya.
Gambar 5.20
Di unduh dari : Bukupaket.com
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII
106
g. Negara Indonesia adalah penamaan perwilayahan secara formal, karena penamaan ini didasarkan pada pengakuan internasional pada
wilayah hukum Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan segala perubahannya sampai sekarang dengan batas-batas
yang jelas garis lintang dan garis bujur.
2. Contoh Perwilayahan secara Fungsional Nodal