Pertimbangan Ekstrinsik Pertimbangan Intrinsik

Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII 2

A. Prinsip-Prinsip Dasar Peta dan Pemetaan

1. Pengertian Peta

Peta merupakan alat utama dalam ilmu geografi, selain foto udara dan citra satelit. Melalui peta, seseorang dapat mengamati ketampakan permukaan Bumi lebih luas dari batas pandang manusia. Menurut International Cartographic Association ICA, peta adalah suatu gambaran unsur-unsur ketampakan abstrak dari permukaan Bumi yang digambar an pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan. Peta mengandung arti komunikasi, artinya merupakan peta dijadikan saluran antara si pengirim pesan pembuat peta dan si penerima pesan pengguna peta berupa infomasi mengenai sebuah fenomena alam. Agar pesan gambar tersebut dapat dipahami, harus ada bahasa dan pengertian yang sama antara si pengirim pesan dan si penerima pesan. Peta mulai ada dan digunakan manusia sejak manusia melakukan penjelajahan dan penelitian, walaupun masih dalam bentuk yang sangat sederhana, yaitu dalam bentuk sketsa mengenai lokasi suatu tempat. Pada awal abad ke-2 87–150 M, Claudius Ptoloeumaeus mengemukakan mengenai pentingnya peta. Kumpulan dari peta-peta karya Ptoloeumaeus dibukukan dan diberi nama Atlas Ptoloeumaeus. Suatu seni, ilmu, dan teknik pembuatan peta yang di dalamnya melibat kan ilmu geodesi, fotogrametri, kompilasi, dan reproduksi peta disebut kartografi. Orang yang ahli dalam membuat peta disebut kartograf. Secara umum, fungsi peta adalah sebagai berikut. a. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain di permukaan Bumi. b. Memperlihatkan ukuran dari peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan Bumi. c. Memperlihatkan bentuk misalnya bentuk benua, negara, gunung, dan bentuk-bentuk yang lain sehingga dimensinya dapat terlihat dalam peta. d. Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan menyajikannya di atas peta.

2. Proyeksi Peta

Proyeksi peta adalah suatu sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di Bumi dan di peta. Permasalahan utama dalam proyeksi peta adalah penyajian bidang lengkung permukaan bumi ke bidang datar. Bidang lengkung tidak dapat dibentangkan menjadi bidang datar tanpa mengalami perubahan distorsi. Cara penggambaran dari bidang lengkung ke bentuk bidang datar dilakukan dengan menggunakan rumus matematika. Secara umum, proyeksi peta dapat digolongkan berdasarkan per- timbangan ekstrinsik dan instrinsik.

a. Pertimbangan Ekstrinsik

1 Bidang Proyeksi Ditinjau dari macam bidang proyeksi yang digunakan, sistem proyeksi peta dapat dibedakan menjadi: a sistem proyeksi azimuthal azimuthalzenithal projection; b sistem proyeksi kerucut conical projection; c sistem proyeksi silinder mercator projection. Profil Claudius Ptoloeumaeus 100– 170M adalah tokoh geografi yang berasal dari Yunani. Beliau adalah orang pertama yang membuat peta dunia yang dilengkapi dengan jaring-jaring derajat, garis-garis sungai, bukit, dan pegunungan. Sumber: www.wikipedia.org Fokus t Kartografi t ,BSUPHSBG t 1SPZFLTJPeta t JTUPSTJ Di unduh dari : Bukupaket.com 3 Teknik Dasar Pemetaan Teropong Jelaskan perbedaan antara sistem proyeksi azimuthal, kerucut, dan silinder. Apa kebaikan dan kekurangan dari setiap sistem proyeksi tersebut? Diskusikan dengan anggota kelompok Anda dan presentasikan hasilnya di depan kelas. Horison Proyeksi peta adalah penggamba- ran garis-garis permukaan Bumi pada suatu permukaan yang datar. Map projection is representations of the curved surface of the Earth on a flat surface. 2 Persinggungan Ditinjau dari persinggungannya, proyeksi peta dapat dibedakan menjadi: a tangen, yaitu apabila bola Bumi bersinggungan dengan bidang proyeksi; b secan, yaitu apabila bola Bumi berpotongan dengan bidang proyeksi; c polysuperficial terdiri atas banyak bidang proyeksi. 3 Posisi Sumbu Simetri terhadap Bidang Proyeksi Ditinjau dari posisi sumbu simetri terhadap bidang proyeksi, proyeksi peta dapat dibedakan menjadi: a proyeksi normal apabila sumbu simetri berimpit dengan sumbu bumi; b proyeksi miring apabila sumbu simetri membentuk sudut dengan sumbu bumi; c proyeksi transversal apabila sumbu simetri tegak lurus sumbu bumi atau terletak pada bidang ekuator.

b. Pertimbangan Intrinsik

1 Sifat-Sifat Asli Ditinjau dari sifat-sifat asli yang dipertahankan, proyeksi peta dapat dibedakan menjadi: a proyeksi ekuivalen apabila luas daerah dipertahankan sama, artinya luas di atas peta sama dengan luas di atas muka bumi setelah dikali- kan skala; b proyeksi konform apabila sudut-sudut dipertahankan sama; c proyeksi ekuidistant apabila jarak dipertahankan sama, artinya jarak di atas peta sama dengan jarak di atas muka bumi setelah dikalikan skala. 2 Generasi Ditinjau dari generasinya, proyeksi peta dapat dibedakan menjadi: a geometris yaitu proyeksi perspektif atau proyeksi sentral; b matematis tidak dilakukan proyeksi, semuanya diperoleh dengan perhitungan matematis; c semi Geometris sebagian peta diproyeksikan secara geometris dan sebagian titik-titik diperoleh dengan hitungan matematis.

3. Komponen-Komponen Peta