Manajemen Tata Guna Lahan

Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII 50 daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya yang membuatnya menjadi berguna untuk berbagai kalangan dalam menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang akan terjadi.

F. Manfaat SIG

Sistem informasi geografis banyak digunakan untuk berbagai kepentingan antara lain untuk perencanaan, analisis, dan pengambilan keputusan atau suatu kebijakan mengenai suatu daerah. Berikut ini akan dibahas mengenai manfaat SIG dalam manajemen tata guna lahan, inventarisasi sumber daya alam, dan bidang sosial budaya.

1. Manajemen Tata Guna Lahan

Pemanfaatan dan pembangunan lahan yang dimiliki oleh pemerintah daerah perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai aspek. Misalnya, wilayah pembangunan di kota biasanya dibagi menjadi daerah permukiman, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum, dan jalur hijau. SIG dapat membantu pembuatan perencanaan setiap wilayah tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunan fasilitas-fasilitas yang diperlukan. Fokus t .BOBKFNFOUBUBHVOB lahan t OWFOUBSJTBTJTVNCFSEBZB alam Sumber: Kompas, Mei 2006 SIG dapat membantu merencanakan pembuatan tempat pembuangan sampah. Gambar 3.12 Lokasi dari fasilitas-fasilitas yang akan dibangun di daerah perkotaan urban perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar kriteria- kriteria tertentu yang bisa menyebabkan ketidakselarasan. Contohnya, pembangunan tempat penampungan sampah. Kriteria-kriteria yang bisa Proses pengolahan data dalam Sistem Informasi Geografis. Gambar 3.11 Data Sumber Analisis Spasial Informasi Geografi Aplikasi Bencana Alam Aplikasi Lingkungan Hidup Aplikasi Tata Ruang Aplikasi lain Jalan Hidrologi Pantai Batas admin Geologi Land use Penduduk Tema lain Informasi bencana Informasi lingkungan hidup Informasi tata ruang Sumber: Dokumentasi Penerbit Informasi lain Di unduh dari : Bukupaket.com 51 Sistem Informasi Geografis dijadikan parameter antara lain diluar area permukiman, berada dalam radius 10 meter dari genangan air, berjarak 5 meter dari jalan raya, dan kriteria-kriteria lainnya. Dengan kemampuan SIG yang bisa memetakan apa yang ada di luar dan di dalam suatu area, kriteria-kriteria ini dapat digabungkan sehingga memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat sesuai dengan seluruh kriteria. Contoh lain, seperti pembangunan lokasi pabrik, pasar, fasilitas- fasilitas umum, lokasi jaringan-jaringan listrik, telepon, dan air. Setelah lokasi yang sesuai didapatkan, desain pembangunan fasilitas tersebut dapat digabungkan dengan SIG untuk mendapatkan perspektif yang lebih riil. Di daerah pedesaan rural manejemen tata guna lahan lebih banyak mengarah ke sektor pertanian. Dengan terpetakannya curah hujan, iklim, kondisi tanah, ketinggian, dan keadaan alam lainnya, akan membantu penentuan jenis tanaman, lokasi tanaman, pupuk yang dipakai, dan bagaimana proses pengolahan lahannya. Penentuan lokasi gudang dan pemasaran hasil pertanian juga dapat terbantu dengan memanfaatkan peta produksi pangan, penyebaran, dan konsentrasi konsumen, serta peta jaringan transportasi. Sebelum aplikasi SIG digunakan untuk membantu pengambilan keputusan, tugas dari daerah terlebih dahulu memasukkan informasi sebanyak-banyaknya tentang kondisi dan potensi daerahnya. Data-data yang perlu disiapkan antara lain data peta dan data statistik daerah. Data peta dapat menggunakan data yang sudah ada, seperti dari Bako surtanal atau instansi lain. Jika data belum ada atau ingin membuat data yang lebih baru, daerah bisa membuat peta baru berdasarkan foto satelit atau foto udara. Adapun data statistik diambil dari sensus, survei, data daerah dalam angka, dan hasil pendataan lainnya.

2. Inventarisasi Sumber Daya Alam