29
Penginderaan Jauh
f. Wahana
Berdasarkan wahana yang digunakan, citra foto dapat dibedakan menjadi:
1 foto udara yaitu foto yang dibuat dari pesawat atau balon udara; 2 foto satelit atau foto orbital yaitu foto yang dibuat dari satelit.
2. Citra Non-Foto
Citra non-foto adalah gambaran suatu objek yang dihasilkan oleh sensor bukan kamera yang dipasang pada satelit. Hasilnya disebut juga
foto satelit. Citra non-foto berdasarkan wahana yang digunakan antara lain dapat dibedakan sebagai berikut.
a Citra Dirgantara
Airbone Image, yaitu citra yang dibuat dengan wahana yang beroperasi di udara dirgantara. Contohnya, Citra
Infra merah Thermal, Citra Radar, dan Citra MSS. Citra dirgantara ini jarang digunakan.
b Citra Satelit SatelliteSpaceborne Image, yaitu citra yang dibuat
dari antariksa atau angkasa luar. Citra ini dibedakan lagi atas peng- gunaannya, yaitu sebagai berikut.
1 Citra satelit untuk penginderaan planet. Contohnya, Citra Satelit
Viking Amerika Serikat dan Citra Satelit Venera Rusia. 2 Citra satelit untuk penginderaan cuaca. Contohnya, NOAA
Amerika Serikat dan Citra Meteor Rusia. 3 Citra satelit untuk penginderaan sumber daya bumi. Contohnya,
Citra Landsat Amerika Serikat, Citra Soyuz Rusia dan Citra SPOT Prancis.
4 Citra satelit untuk penginderaan laut. Contohnya, Citra Seasat Amerika Serikat dan Citra MOS Jepang.
Fokus
t 8BIBOB t JUSBJSHBOUBSB
t Citra Satelit
D. Interpretasi Citra Penginderaan Jauh
Menurut Este dan Simonett, interpretasi citra merupakan perbuatan
mengkaji foto udara atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya objek tersebut. Adapun unsur-unsur
interpretasi pada citra atau foto udara terdiri atas sembilan macam, yaitu sebagai berikut.
1. Rona dan Warna Rona Tone, yaitu tingkat kegelapan atau kece-
rahan suatu objek pada citra.
Sumber: Microsoft Encarta Premium, 2003
Foto Satelit citra nonfoto yang menunjukkan perubahan badai
siklon di lautan pasifik.
Gambar 2.9
Di unduh dari : Bukupaket.com
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII
30
Adapun Warna Colour, yaitu wujud yang tampak pada mata
dengan menggunakan spektrum tampak yang lebih sempit. Misalnya, warna biru, hijau, merah, dan warna yang lainnya.
2. Tekstur Texture adalah frekuensi perubahan rona pada citra
yang dinyatakan dengan kasar, sedang, dan halus. Misalnya, hutan bertekstur kasar, semak belukar bertekstur sedang, sedangkan sawah
bertekstur halus.
3. Bentuk Shape adalah konfigurasi atau kerangka gambar dari
suatu objek yang mudah dikenali. Misalnya, persegi empat teratur dapat diidentifikasi sebagai komplek perkantoran, sedangkan bentuk
persegi tidak teratur dapat diidentifikasi sebagai kompleks permukiman penduduk. Bentuk lainnya antara lain gedung sekolah pada umumnya
berbentuk huruf I, L, dan U atau persegi panjang.
4. Ukuran Size adalah ciri objek berupa jarak, luas, lereng, dan volume.
Ukuran objek pada citra dikalikan dengan skala meng hasilkan jarak yang sebenarnya.
5. Pola Pattern adalah susunan keruangan yang dapat menandai
bahwa suatu objek merupakan bentukan oleh manusia atau bentukan alamiah. Misalnya, pola garis teratur merupakan pola jalan, sedang kan
pola garis yang berkelok-kelok merupakan sungai.
Permukiman transmigrasi dikenali dengan pola yang teratur, yaitu ukuran rumah dan jaraknya seragam, serta selalu menghadap ke
jalan. Kebun karet, kebun kelapa, dan kebun kopi mudah dibedakan dengan hutan atau vegetasi lainnya dengan polanya yang teratur,
yaitu dari pola serta jarak tanamnya.
6. Situs Site adalah letak suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya.