Perolehan Data Pengguna Data

25 Penginderaan Jauh Sumber: Heinemann Outcomes Geography 1, 2000 Foto Udara Foto Satelit

b. Sensor Elektrik

Sensor ini menggunakan tenaga elektrik dalam bentuk sinyal elektrik. Alat penerima dan perekamannya berupa pita magnetik. Sinyal elektrik yang direkam pada pita magnetik kemudian diproses menjadi data visual maupun menjadi data digital yang siap diolah. Pemrosesannya menjadi citra dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut. 1 Dengan memotret data yang direkam dengan pita magnetik yang diwujudkan secara visual pada layar monitor. 2 Dengan menggunakan film perekam khusus hasilnya berupa foto yang disebut citra penginderaan jauh. Kendaraan yang membawa sensor atau alat pemantau dinamakan wahana. Berdasarkan ketinggian peredaran wahana, tempat pemantauan atau pemotretan dari angkasa ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok wahana, yaitu sebagai berikut. a. Pesawat terbang rendah sampai medium dengan ketinggian antara 1.000 meter sampai 9.000 meter dari permukaan Bumi. Citra yang dihasilkan adalah citra foto foto udara. b. Pesawat terbang tinggi dengan ketinggian sekitar 18.000 meter dari permukaan Bumi. Citra yang dihasilkan ialah foto udara dan Multi- spectral Scanner Data. c. Satelit dengan ketinggian antara 400 km sampai 900 km dari per- mukaan bumi. Citra yang dihasilkan adalah citra satelit. Hubungan antara sistem penginderaan jauh, wahana, sensor, dan detektor dapat Anda lihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 No. Sistem Penginderaan Jauh Sistem Penginderaan Jauh, Wahana, Sensor, dan Detektor 1. Fotografik Balon udara, Kamera Film Pesawat udara 2. Thermal Pesawat udara Scanner Pita magnetik 3. Gelombang mikro Pesawat udara dan Scanner Pita magnetik dan radar satelit 4. Satelit Satelit Scanner Pita magnetik Sensor Wahana Detektor Foto Udara dan Foto Satelit. Gambar 2.6 Fokus t 1JUBNBHOFUJL t 8BIBOB t JUSB1FOHJOEFSBBO+BVI

5. Perolehan Data

Perolehan data dapat dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan inter pretasi secara visual. Dapat pula dengan cara numerik atau cara digital, yaitu dengan menggunakan komputer. Foto udara pada umumnya Di unduh dari : Bukupaket.com Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII 26 diinterpretasi secara manual, sedangkan data hasil penginderaan jauh secara elektronik dapat diinterpretasi secara manual maupun secara digital atau numerik.

6. Pengguna Data

Pengguna data perorangan, kelompok, badan, atau pemerintah merupakan komponen paling penting dalam penginderaan jauh. Para penggunalah yang dapat menentukan diterima atau tidaknya hasil penginderaan jauh tersebut. Data yang dihasilkan antara lain mencakup wilayah dan sumber daya alam suatu negara yang merupakan data yang sangat penting untuk kepentingan orang banyak.

C. Hasil Penginderaan Jauh

Proses penginderaan jauh memberikan keluaran atau hasil yang disebut Citra, yaitu gambaran yang tampak dari suatu objek yang sedang diamati sebagai hasil liputan atau rekaman oleh suatu alat pemantau. Sebagai contoh, memotret bunga di taman. Foto bunga yang berhasil dibuat itu merupakan citra bunga tersebut. Menurut Hornby, citra adalah gambaran yang terekam oleh kamera atau alat sensor lain. Adapun menurut Simonett, citra adalah gambar rekaman suatu objek biasanya berupa gambaran pada foto yang didapat dengan cara optik, elektrooptik, optik-mekanik, atau elektromekanik. Citra dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah image atau imagery. Secara umum, citra dapat dibedakan atas Citra Foto Photographic Image atau Foto Udara dan Citra Non-Foto Non-Photograpic Image.

1. Citra Foto

Citra foto adalah gambar yang dihasilkan dengan menggunakan sensor kamera yang dipasang pada pesawat udara. Hasilnya disebut juga foto udara. Fokus t JUSB t JUSBPUP t JUSBPOGPUP Citra foto dapat dibedakan atas beberapa klasifikasi, yaitu sebagai berikut.

a. Spektrum Elektromagnetik

Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra foto dapat dibedakan antara lain sebagai berikut. Sumber: Study of Society Environment I, 2000 Salah satu citra foto foto udara Gambar 2.7 Di unduh dari : Bukupaket.com