Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII
26
diinterpretasi secara manual, sedangkan data hasil penginderaan jauh secara elektronik dapat diinterpretasi secara manual maupun secara digital atau
numerik.
6. Pengguna Data
Pengguna data perorangan, kelompok, badan, atau pemerintah merupakan komponen paling penting dalam penginderaan jauh. Para
penggunalah yang dapat menentukan diterima atau tidaknya hasil penginderaan jauh tersebut. Data yang dihasilkan antara lain mencakup
wilayah dan sumber daya alam suatu negara yang merupakan data yang sangat penting untuk kepentingan orang banyak.
C. Hasil Penginderaan Jauh
Proses penginderaan jauh memberikan keluaran atau hasil yang
disebut Citra, yaitu gambaran yang tampak dari suatu objek yang sedang diamati sebagai hasil liputan atau rekaman oleh suatu alat pemantau.
Sebagai contoh, memotret bunga di taman. Foto bunga yang berhasil dibuat itu merupakan citra bunga tersebut.
Menurut Hornby, citra adalah gambaran yang terekam oleh kamera atau alat sensor lain. Adapun menurut Simonett, citra adalah gambar
rekaman suatu objek biasanya berupa gambaran pada foto yang didapat dengan cara optik, elektrooptik, optik-mekanik, atau elektromekanik.
Citra dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah image atau imagery.
Secara umum, citra dapat dibedakan atas Citra Foto Photographic Image
atau Foto Udara dan Citra Non-Foto Non-Photograpic Image.
1. Citra Foto
Citra foto adalah gambar yang dihasilkan dengan menggunakan
sensor kamera yang dipasang pada pesawat udara. Hasilnya disebut juga foto udara.
Fokus
t JUSB t JUSBPUP
t JUSBPOGPUP
Citra foto dapat dibedakan atas beberapa klasifikasi, yaitu sebagai berikut.
a. Spektrum Elektromagnetik
Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra foto dapat dibedakan antara lain sebagai berikut.
Sumber:
Study of Society Environment I, 2000
Salah satu citra foto foto udara
Gambar 2.7
Di unduh dari : Bukupaket.com
27
Penginderaan Jauh
1 Foto Ultraviolet yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum
ultraviolet dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer. Cirinya tidak banyak informasi yang dapat disadap, tetapi
untuk beberapa objek dari foto ini mudah pengenalannya karena tingkat kontrasnya yang besar. Foto ini sangat baik untuk mendeteksi
tumpahan minyak di laut, membedakan atap logam yang tidak dicat, jaringan jalan aspal, dan daerah batuan kapur.
2 Foto Ortokromatik yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan
spektrum tampak dari saluran biru hingga hijau 0,4–0,56 mikrometer. Cirinya banyak objek yang tampak jelas. Foto ini bermanfaat
untuk studi pantai karena filmnya peka terhadap objek di bawah permukaan air hingga kedalaman kurang lebih 20 meter. Foto ini
juga sangat baik untuk survei vegetasi karena daun hijau tergambar dengan kontras.
3 Foto Pankromatik yaitu foto yang menggunakan seluruh spektrum
tampak mata mulai dari warna merah hingga ungu. Kepekaan film hampir sama dengan kepekaan mata manusia.
Cirinya, warna objek sama dengan kesamaan mata manusia. Foto pankromatik baik untuk mendeteksi pencemaran air, kerusakan
banjir, penyebaran air tanah, dan air permukaan.
4 Foto Inframerah Asli True Infrared Photo yaitu foto yang dibuat
dengan menggunakan spektrum inframerah dekat hingga panjang gelombang 0,9–1,2 mikrometer yang dibuat secara khusus.
Cirinya, dapat mencapai bagian dalam daun sehingga rona pada foto infra merah tidak ditentukan warna daun tetapi oleh sifat
jaringannya. Foto inframerah asli baik untuk mendeteksi berbagai jenis tanaman termasuk tanaman yang sehat atau yang sakit.
5 Foto Inframerah Modifikasi yaitu foto yang dibuat dengan meng-
gunakan spektrum inframerah dekat dan sebagian spektrum tampak pada saluran merah dan sebagian saluran hijau.
b. Sumbu Kamera