Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII
108
Jawab: a. I
J.P
= =
10,50 b. I
J.S
= =
84,58 Berdasarkan perhitungan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
kekuatan interaksi Kota J dan Kota P adalah 10,50, sedangkan kekua- tan interaksi Kota J dan Kota S adalah 84,58. Hal ini mengandung arti
bahwa kekuatan interaksi berupa perpindahan manusia, barang, dan jasa antara Kota J dan Kota S lebih besar daripada kekuatan interaksi
antara Kota J dan P.
2. Penentuan Batas Wilayah Pertumbuhan Berdasar- kan Teori Titik Henti
Teori titik henti The Breaking Theory merupakan suatu cara untuk
memperkirakan lokai garis batas yang memisahkan pusat-pusat perdagangan dari dua buah kota yang berbeda ukurannya.
Esensi dari teori titik henti adalah bahwa jarak yang lebih kecil ukurannya berbanding lurus dengan jarak antara kedua pusat pandangan
itu dan berbanding terbalik dengan satu ditambah akar kuadrat jumlah penduduk dari wilayah yang penduduknya lebih besar dibagi dengan
jumlah penduduk kota yang lebih sedikit. Teori titik henti ini dapat diformulasikan sebagai berikut:
Keterangan:
D
A.B
= jarak lokasi titik henti yang diukur dari kota atau wilayah yang jumlah pen-
duduknya lebih kecil daripada kota A d
A.B
= jarak antara daerah A dengan B
P
A
= jarak penduduk wilayah B
P
B
= jarak penduduk wilayah A
Contoh: Jumlah penduduk wilayah X = 35.000 dan Y = 20.000, sedangkan
jarak antara X dan Y = 75 km. Dari data tersebut, hitunglah jarak titik hentinya.
Jawab:
Teropong
Perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain di
pengaruhi oleh berbagai faktor. Sehingga proses perpindahan
penduduk ini secara langsung te- lah membentuk pusat-pusat per-
tumbuhan baru. Bagaimanakah proses pembentukan wilayah-
wilayah pertumbuhan tersebut apabila kita menitikberatkan
pada proses perpindahan pen- duduknya saja?
Di unduh dari : Bukupaket.com
109
Konsep Wilayah dan Pewilayahan
Jumlah penduduk A = 20.000 Jumlah penduduk B = 25.000
Jumlah penduduk C = 17.000 Jumlah penduduk D = 30.000
Jadi, lokasi titik henti antara kota X dan B adalah 32,32 km diukur dari kota Y. Hal tersebut berarti bahwa penempatan lokasi pusat-pusat
pelayanan sosial yang paling strategis adalah berjarak 32,32 km dari kota Y sehingga dapat dijangkau oleh seluruh penduduk baik dari kota
X maupun kota Y.
3. Penentuan Batas Wilayah Pertumbuhan Berdasar- kan Potensi Penduduk
Indeks potensi penduduk adalah ukuran untuk melihat kekuatan
potensi aliran pada tiap-tiap lokasi. Indeks Penduduk PP juga dapat mengukur kemungkinan penduduk di suatu wilayah untuk melakukan
interaksi dengan wilayah-wilayah lainnya.
Secara teoritis, teori potensi penduduk dapat diformulasikan sebagai berikut.
Keterangan:
P
PA
= potensi penduduk A k =
konstanta P
B
= jumlah penduduk A d
AX
= jarak kota A ke kota yang paling sedikit
Contoh: Indeks potensi penduduk masing-masing wilayah adalah sebagai berikut.
Teropong
Bagaimanakah potensi pen- duduk sebuah wilayah dapat
mempengaruhi pada pertum- buhan wilayahnya? Diskusikan
dengan teman Anda. Hasilnya bisa dijadikan sebagai bahan
diskusi kelas.
= 5.000 + 308,4 + 170 + 1.875 =
7.353,4 =
= =
PP
B
=
Di unduh dari : Bukupaket.com
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII
110
Teropong
Pusat pelayanan sosial akan lebih baik apabila ditempatkan
di wilayah yang memiliki nilai potensi penduduk lebih kecil
dibandingkan dengan mendekati wilayah yang memiliki potensi
penduduk lebih besar. Mengapa demikian? Bukankah jumlah
penduduk yang besar justru sangat membutuhkan adanya
pusat-pusat pelayanan sosial? Kemukakan analisis Anda.
= =
=
= =
= =
Dari hasil perhitungan tersebut, berarti bahwa pusat pelayanan sosial akan lebih baik apabila ditempatkan menempati wilayah yang
memiliki nilai potensi penduduk lebih kecil dibandingkan dengan mendekati wilayah yang memiliki potensi penduduk lebih besar. Hal
tersebut dimaksudkan agar pusat pelayanan sosial itu dapat dijangkau dari semua wilayah.
4. Penentuan Batas Wilayah Pertumbuhan Berdasar- kan Teori Grafik