Membaca Peta Membuat Peta dengan Alat Bantu Sederhana

9 Teknik Dasar Pemetaan 2 Memperkecil Peta Apabila Anda ingin memperkecil peta, caranya sama dengan mem- perbesar peta, yaitu: a menggunakan sistem grid kotak-kotak; b memfotokopi peta dengan mesin fotokopi yang dapat memperkecil peta; c menggunakan pantograf. Browsing Informasi mengenai cara mem- buat dan membaca peta dapat Anda peroleh melalui internet di situs www.e-edukasi.net. Fokus Orientasi Sumber: www.mark-klingenberg Pantograf dapat digunakan untuk memperbesar dan memperkecil peta. Gambar 1.7

d. Membaca Peta

Dalam membaca peta, Anda harus memahami dengan baik semua simbol atau informasi yang ada pada peta tersebut. Setelah itu, Anda akan memiliki gambaran mengenai objek-objek dan keadaan wilayah yang ada dalam peta, walaupun belum pernah melihat atau mengenal medan muka bumi yang bersangkutan secara langsung. Beberapa hal yang perlu diketahui dalam membaca peta antara lain sebagai berikut. 1 Isi peta dan tempat yang digambarkan, melalui judul. 2 Lokasi daerah, melalui letak garis lintang dan garis bujur. 3 Arah, melalui petunjuk arah orientasi. 4 Jarak atau luas suatu tempat di lapangan, melalui skala peta. 5 Ketinggian tempat, melalui titik triangulasi ketinggian atau melalui garis kontur. 6 Kemiringan lereng, melalui garis kontur dan jarak antara garis kontur yang berdekatan. 7 Sumber daya alam, melalui keterangan legenda. 8 Ketampakan alam, seperti relief, pegunungan atau gunung, lembah atau sungai, jaringan lalu lintas, dan persebaran kota. Ketampakan alam ini dapat diketahui melalui simbol-simbol peta dan keterangan peta. Selanjutnya, Anda dapat menafsirkan peta yang dibaca, antara lain sebagai berikut. 1 Peta yang banyak gunung atau pegunungan dan lembah atau sungai, menunjukkan bahwa daerah itu berelief kasar. Di unduh dari : Bukupaket.com Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII 10 2 Alur-alur yang lurus, menunjukkan bahwa daerah itu tinggi dan miring, jika alur sungai berbelok-belok berbentuk meander me- nunjukkan daerah itu relatif datar. 3 Pola bentuk pemukiman penduduk yang memusat dan melingkar, menunjukkan daerah itu kering sulit air tetapi di tempat-tempat tertentu terdapat sumber-sumber air atau pemukiman tersebut berada di sekitar pusat kegiatan.

e. Membuat Peta dengan Alat Bantu Sederhana

Proses pembuatan peta yang dilakukan secara sederhana meliputi pengukuran langsung dan pembuatan peta tematik secara sederhana. Metode pembuatan peta dimulai dengan pemetaan daerah sempit, kemudian dilanjutkan secara bertahap hingga mencakup daerah yang luas. Alat yang digunakan adalah kompas magnetik dan meteran pita ukur yang panjangnya 50 meter dan dapat digulung. Pengukuran dilaku- kan dengan metode berantai chain survey. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode pem- buatan peta dengan alat bantu meteran dan kompas. 1 Unsur-unsur yang diukur adalah sudut arah azimuth magnetis dan jarak. 2 Tahap pengukuran dimulai dari daerah yang sempit kemudian diteruskan secara bertahap sampai mencakup daerah yang luas. 3 Sudut arah azimuth magnetis diukur dengan menggunakan alat kompas magnetik. Jarak dapat diukur dengan menggunakan pita ukur yang dapat digulung. 4 Pengukuran jarak dan arah azimuth magnetis dilakukan pada garis ukur pokok atau segmen garis. Sumber: www.ontrack-cct Sumber: http:www.sciencegl.com Relief muka bumi dapat dengan mudah ditafsirkan dari ketampak- annya pada garis kontur. Gambar 1.8 Kompas merupakan alat bantu sederhana dalam pembuatan peta. Gambar 1.9 Di unduh dari : Bukupaket.com 11 Teknik Dasar Pemetaan

B. Klasifikasi Data, Tabulasi, dan Pembuatan Grafik

1. Klasifikasi Data

Klasifikasi data dilakukan untuk mempermudah penggambaran data ke dalam peta. Klasifikasi data dilakukan pada data yang jumlahnya banyak dan biasanya merupakan data statistik. Berikut ini adalah contoh cara klasifikasi data. Penduduk di wilayah RT 07RW 05 Perumahan Kertamanah, Kelu- rahan Nambo, Kecamatan Bale Endah berjumlah 60 orang, terdiri atas orang dewasa dan anak-anak. Nama dan umur setiap penduduk adalah sebagai berikut.

2. Tabulasi Data

Tabulasi data adalah penyajian data ke dalam bentuk tabel atau diagram untuk memudahkan pengamatan atau evaluasi. Dengan tabulasi, Anda dapat melihat data yang mencerminkan keadaan sesungguhnya dari suatu wilayah atau suatu fenomena di permukaan bumi. Tabel 1.1 No. Nama Umur Tahun Cara Pengklasifikasian Data 1. Bambang 42 2. Sri Istiqomah 37 3. Nia Zaviana 11 4. Nabila Yumma 34 5. Afandi 52 6. Eti Maryati 51 7. Ery 19 8. Esti 19 9. Supri Edi 29 10. Wiwik 25 11. Prima 8 12. Soewignyo 36 13. Siti 33 14. Anis 9 15. Nita 3 16. Akwar 75 17. Anik 61 18. Euis 18 19. Wawan 16 20. Vita 15 21. Sukiyatno 45 22. Yoyok 32 23. Sasa 5 24. Sella 65 25. Linggarjati 38 26. Faras 4 27. Nina 1 28. Alma 5 29. Setyo 19 30. Titin 18 No. Nama Umur Tahun 31. Kuswanto 19 32. Ninik 17 33. Icha 2 34. Puji 29 35. Dinda 10 36. Endang 36 37. Hartini 46 38. Dafa 3 39. Eny 22 40. Hendro 25 41. Joko P 45 42. Endah 41 43. Kurnia 13 44. Nurlaili 76 45. Samsu 45 46. Zabidin 48 47. Asyari 23 48. Abadi 39 49. Mulyono 51 50. Yanti 55 51. Salamah 60 52. Gunawan 55 53. Gani 15 54. Enggar 18 55. Indriana 39 56. Ko’isah 60 57. Marhono 28 58. Ika 6 59. Sudiyono 43 60. Iskandar 38 Teropong Bagaimanakah cara memasukkan data ke dalam sebuah peta? Diskusikan dengan anggota kelompok Anda, kemudian presentasikan hasilnya di depan kelas. Di unduh dari : Bukupaket.com