Tipologi Kota Konsep Pembangunan Berkelanjutan Wilayah Kota

77 Pola Keruangan Desa dan Kota Perubahan keruangan dari desa menjadi kota ternyata menjadikan sebuah fenomena menarik. Hal ini sangat jelas terlihat di negara berkem- bang dengan munculnya daerah pusat perdagangan atau Central Business District CBD. Contoh, di negara kita CBD berpenduduk sangat padat bahkan di beberapa wilayah terkesan sangat padat. Pemukiman penduduk di CBD Kota Jakarta telah berlangsung sejak 1940-an. Abeyasekere dalam Koestoer mengambarkan perjalanan Kota Jakarta secara historis. Menurutnya, proses imigrasi telah menyebabkan Kota Jakarta berkembang. Kondisi ini tentunya sangat berbeda dengan CBD di negara maju yang umumnya berpenduduk sedikit.

a. Tipologi Kota

Istilah kota biasanya didasarkan atas jumlah penduduk dan fungsi wilayahnya. Jumlah penduduk merupakan indikator yang sangat mudah diukur dan memudahkan dalam pengklasifikasian. Sumber: Ensiklopedi Indonesia Seri Geografi, 1996 Pada awalnya, Jakarta sering disebut sebagai the big village perkampungan besar. Gambar 4.19 Sumber: Oxford Ensiklopedi Pelajar, 1995 Ciri pola tata ruang kota adalah diatur secara rapi, seperti terlihat pada tata ruang kota Paris. Gambar 4.20 Teropong Diskusikan dengan kelompok belajar Anda apakah keuntungan dan kerugian bertempat tinggal di wilayah kota atau desa transisi? Di unduh dari : Bukupaket.com Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XII 78 Berdasarkan atas jumlah penduduk, kota digolongan ke dalam bebe- rapa kelas, misalnya yang penduduknya berjumlah antara 20.000–50.000 disebut kota kecil town, yang penduduknya berjumlah 50.000–100.000 disebut kota city, dan yang penduduknya berjumlah lebih dari 100.000 disebut metropolitan metropolis. Indikator lain yang banyak digunakan di bidang ekonomi adalah fungsi dominasi. Dalam hal ini, kota-kota digolongkan berdasarkan besarnya perdagangan, industri, dan sebagainya.

b. Konsep Pembangunan Berkelanjutan Wilayah Kota

Pembangunan adalah suatu proses yang dinamis. Di dalam suatu pernyataan The World Commission on Environment and Development 1987 merumus- kan pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan saat sekarang dengan mem perhitungkan kemampuan generasi-generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Jadi, pembangunan berkelanjutan adalah suatu konsep pembangunan yang memper timbangkan sumber daya langka untuk generasi-generasi masa depan. Konsep pembangunan seperti ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dengan menggunakan pengelolan sumber daya dan lingkungan hidup. Oleh karena itu, konsep pembangunan berkelanjutan tidak hanya mengacu pada pemenuhan kebutuhan manusia semata, tetapi menitik- beratkan pada perlindungan akan kelangkaan sumber daya dan lingkungan keruangan. Singkatnya, konsep pem bangunan ber kelanjutan mengizinkan manusia untuk mencapai tingkat pemanfaatan sumber daya yang optimal dan sekaligus juga memelihara lingkungan untuk generasi mendatang. Horison Megalopolis yaitu suatu gabungan kota-kota yang saling berdekatan satu sama lain yang dikelilingi daerah pelengkap yang membentuk satu daerah kota. Megalopolis is a group of cities that are so close to one another that their surrounding areas overlap to form a single urban area. Karakteristik sosial-ekonomi dari keruangan kota adalah struktur mata pen- carian penduduknya. Di beberapa kota, masih ada beberapa daerah yang masih memiliki jenis pekerjaan desa karena terdapat sejumlah rumah tangga yang masih memiliki kesibukan dalam dunia pertanian. Perbedaan rasio antara kedua kelompok tersebut akan berpengaruh pada struktur pekerjaan. Bersamaan dengan itu pula mengalirlah arus urbanisasi ke kota yang tak dapat ditahan. Dalam pengembangan wilayah, sarana transportasi merupakan faktor yang ikut mendongkrak laju pembangunan. Kemajuan sarana transportasi berdampak tidak hanya bagi perkotaan tetapi pengaruh yang lebih besar justru berada di pedesaan. Manfaat yang paling terasa dengan kemajuan sarana transportasi di pedesaan adalah ke- mudahan dalam pendistribusian hasil pertanian. Dengan demikian, Manusia memanfaatkan secara optimal sumber daya alam yang ditujukkan untuk kelangsungan hidup generasi mendatang. Gambar 4.21 Sumber: Tempo, 11 Juli 2004 Di unduh dari : Bukupaket.com 79 Pola Keruangan Desa dan Kota secara langsung kemajuan sarana transportasi mempercepat pemban- gunan pertanian. Tanpa fasilitas transportasi, hampir tidak mungkin pengembangan pertanian ekonomi bisa terdorong. Begitu pula di daerah perkotaan, akses yang baik dalam transportasi perkotaan akan mendorong pembangunan dan pengembangan industri dan jasa. Hal inilah yang berpengaruh langsung terhadap pengembangan ekonomi secara umum. Santos pada awalnya merumuskan generasi kota berdasarkan empat periode dalam sejarah, yaitu sebagai berikut. a. Periode sebelum perdagangan dunia sebelum abad ke-16. b. Periode perdagangan dunia sejak abad ke-16. c. Masa revolusi industri dan pengangkutan sejak tahun 1850. d. Perode masa kini setelah tahun 1945. Generasi suatu kota ditentukan oleh salah satu periode tersebut di mana kota itu dibentuk.

3. Teori Struktur Kota