Nilai Rasa Jenuh Analisis Unsur Intralingual dan Ekstralingual Nilai Rasa Bahasa

Namun penanda ekstraalingual berupa tanda-tanda ketubuhan tidak selalu terlihat karena tergantung pada keekspresifan penutur.

4.2.2.13. Nilai Rasa Jenuh

Nilai rasa jenuh adalah kadar rasa atau perasaan bahasa yang digunakan penutur untuk mengungkapkan kejenuhannya sehingga mitra tutur dapat merasakan kadar rasa yang ada di dalam tuturan. Berikut ini contoh tuturan yang mengandung nilai rasa jenuh, “Daripada pingpong meja ini berdua saya pindahin ke sini dulu.”NR.84ILC11-11-2014 Tuturan ini dikatakan oleh Karni Ilyas karena Fuad Bawazier bersama teman semejanya selalu lempar-lemparan pertanyaansanggahan kelompok kritik kartu Jokowi dengan Dolfie, Eva meja sampingya kelompok pembela kartu Jokowi. Kejenuhan ditunjukkan Karni Ilyas karena kelompok meja Fuad dengan Dolfie berdebat terus. Rasa jenuh dapat dilihat melalui unsur intralingual berupa kalimat “Daripada pingpong meja ini berdua saya pindahin ke sini dulu.” Rasa jenuh semakin kuat dengan adanya unsur ekstralingual berupa gerakan tangan Karni Ilyas yang menunjuk meja Fuad Bawazier kemudian dilanjutkan menunjuk meja Dolfie, yang dipersepsi sebagai penguat rasa jenuh Karni Ilyas karena kedua meja hanya lempar-lemparan pendapat. Unsur ekstralingual berupa referensi merujuk pada perdebatan dua kelompok juga menyertai tuturan. Tuturan tersebut dipersepsi sebagai tuturan yang santun, walaupun tuturan mengandung rasa jenuh, namun Karni Ilyas mempunyai tujuan untuk menghentikan debat antaraa kelompok meja Fuad dan Dolfie. Nilai rasa jenuh hanya ditemukan satu, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tuturan yang bernilai rasa jenuh merupakan tuturan yang santun. Misalnya pada NR.84ILC11- 11-2014 “Daripada pingpong meja ini berdua saya pindahin ke sini dulu” kesantunan itu terlihat karena kejenuhan Karni Ilyas juga mempunyai tujuan untuk menghentikan debat antaraa kelompok meja Fuad dan Dolfie. Selain itu nilai rasa jenuh dapat dilihat melalui unsur intralingual berupa kalimat yang diikuti oleh unsur ekstralingual berupa tanda ketubuhan dan fenomena konteks.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa unsur intralingual dan ekstralingual nilai rasa dan unsur intralingual dan ekstralingual daya bahasa pada dialog interaktif Indonesia Lawyers Club TV One sangat beraneka ragam. 4.3.1 Unsur Intralingual dan Ekstralingual Daya Bahasa Sebagai Penanda Kesantunan Berkomunikasi Daya bahasa yang ditemukan di dalam program dialog interaktif Indonesia Lawyers Club TV One sebagai sumber data mencakup 9 daya bahasa yaitu 1 daya penolakan yang didalamnya terdiri atas daya protes, daya bantah, daya cegah, 2 daya perintah terdiri atas daya suruh, daya ajak, daya larang, 3 daya humor yang didalamnya terdiri atas daya ledek, daya kelakar, 4 daya pikat

Dokumen yang terkait

FENOMENA KESANTUNAN BERBAHASA DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE.

3 13 27

Unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada ``Catatan Pinggir`` Majalah Tempo Edisi Januari - September 2013 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 2 2

Unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa sebagai penanda kesantunan berkomunikasi pada top news di Metro TV bulan November-Desember 2014.

3 49 352

Penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada acara Sentilan Sentilun Metro TV periode Agustus dan September 2014 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 1 391

Penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada prosa lirik Pengakuan Pariyem sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 0 315

Penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada tuturan berita politik koran Kompas edisi September - Oktober 2014 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 7 307

Penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada karikatur koran tempo edisi September - Desember 2014 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 4 298

Nilai rasa bahasa pada diksi dalam dialog interaktif di Mata Najwa, Metro TV bulan Oktober dan November 2012.

0 9 313

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM ACARA DISKUSI “INDONESIA LAWYERS CLUB” DI STASIUN TELEVISI TV ONE

0 0 15

B 02 Daya Bahasa dan Nilai Rasa Bahasa Sebagai Penanda Kesantunan Dalam Berkomunikasi

0 0 20