Hipotesis Tindakan LANDASAN TEORI

untuk operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan pada siswa kelas III SDN Plaosan 2 sebagai solusi dari permasalahan yang terdapat di SD tersebut.

2.4 Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan penelitian ini adalah: 2.4.1 Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa kelas III SDN Plaosan 2 dalam pengerjaan hitung bilangan sampai tiga angka melalui penerapan pendekatan PMRI yakni dengan menggunakan karakteristik pendekatan PMRI antara lain, a menggunakan konteks b menggunakan model c menggunakan kontribusi siswa d menggunakan format interaktif dan e memanfaatkan keterkaitan. 2.4.2 Penggunaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika dalam pengerjaan hitung bilangan sampai tiga angka pada kelas kelas III SDN Plaosan 2. 2.4.3 Penggunaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan Prestasi belajar matematika dalam pengerjaan hitung bilangan sampai tiga angka pada kelas kelas III SDN Plaosan 2. 26

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat Kusumah, 2010:9. Arikunto 2002:3 berpendapat bahwa penelitian tindakan kelas adalah pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat Aqib, 2008:5. Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan MC Taggart. Model penelitian Kemmis dan McTaggart pada hakikatnya berupa langkah- langkah dengan setiap langkah terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang keempatnya merupakan satu siklus Kunandar, 2008:71-75. Setelah satu siklus dilaksanakan, akan diadakan refleksi dari semua kegiatan yang telah dilaksanakan. Selanjutnya dilakukan perencanaan ulang untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Siklus dikatakan tercapai apabila telah mencapai target yang direncanakan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini:

Dokumen yang terkait

Penerapan pendekatan matemateka realistik Indonesia (PMRI) dalam mengurangi kecemasan belajar matematika siswa

10 54 109

Penerapan Model Pendidikan Matematika Realistik Indonesia Untuk Meningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Va Sdn Perumnas Bumi Kelapadua Kab. Tangerang

0 6 157

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN DI KELAS IV MI GHIDAUL ATHFAL KOTA SUKABUMI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV M

1 40 213

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

1 9 181

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar matematika menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas II SD Negeri Plaosan 2.

0 0 301

Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan pendekatan PMRI pada mata pelajaran Matematika untuk siswa kelas II SDN Plaosan 2.

1 2 255

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas V SDN Plaosan 2.

0 0 236

Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan pendekatan PMRI pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1.

0 0 341

Penggunaan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas III SD Negeri Karangmloko 2.

0 9 239

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 2 179