perkalian 3 x 1 adalah obat itu diminum tiga kali sehari sebanyak satu butir setiap kali minum. Berbeda sekali dengan 1 x 3 yang artinya bahwa obat itu diminum
satu kali sehari sebanyak tiga butir satu kali minum.
2.1.7 Pembagian
Heruman 2007:26 berpendapat pembagian merupakan lawan dari perkalian. Pembagian disebut juga pengurangan berulang sampai habis. Pembagian juga
terdapat soal cerita. Soal cerita adalah soal diungkapkan atau dinyatakan dengan kata-kata atau kalimat-kalimat dalam bentuk cerita yang dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari Heruman 2007:122. Misalnya Pak Husna mempunyai 12 telur. Untuk membuat 1 adonan kue dibutuhkan 4 telur. Jika Pak Husna
menggunakan semua telur untuk membuat adonan kue, berapa adonan kue yang dibuatnya? Arti pembagian tersebut adalah 12 : 4 =....., 12 - 4 - 4 - 4 = 0.
Pengurangan dengan nilai 4 dilakukan sebanyak 3 kali. Jadi 12 : 4 = 3.
2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan
Penelitian pertama dilakukan oleh Cosmas Petrus Billi 2014 yang berjudul peningkatan keaktifan dan kemampuan kognitif dalam operasi hitung campuran
menggunakan garis bilangan pada siswa kelas IV SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil penelitian menunjukkan
1 pada kondisi awal skor rata-rata keaktifan siswa sebesar 45,80 yang termasuk kategori rendah sedangkan akhir sikluss II skor rata-rata sebesar 53,43 dan
persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 11,12 sedangkan akhir siklus II nilai rata-rata kelas sebesar 80 dan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar
65,38.2 penggunaan garis bilangan dilakukan melalui a pengenalan media garis bilangan, bmedia garis bilangan, c menentukan hasil operasi hitung
campuran menggunakan media garis bilangan secara berkelompok, dan d presentasi hasil operasi hitung campuran menggunakan media garis bilangan
meningkatkan keaktifan dan kemampuan kognitif siswa. Penelitian kedua dilakukan oleh Poliyon Sugiro 2012 yang berjudul
Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Perkalian dan Pembagian Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Teknik Mencari
Pasangan Kelas III Semester I SD Kanisius Kintelan I Tahun Pelajaran 20112012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai diatas
ketuntasan minimal sebanyak 32 siswa atau 83,79 , dari 37 siswa. Peningkatan prestasi belajar siswa yang tuntas dari siklus I ke siklus II mencapai 45,95.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Melania Dwi Kristanti 2013 yang berjudul peningkatan hasil belajar matematika dan kerjasama siswa kelas IV SD Kanisius
Kentelan dengan menggunakan pendekatan PMRI. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil belajar sebelum tindakan ketuntasan klasikal hanya sebanyak
20 siswa 66,6 dari 30 siswa, setelah tindakan meningkat menjadi 25 siswa 83,3 atau meningkat sebanyak 5 siswa 36,6. Peningkatan kerjasama dari
penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum melakukan tindakan, kerjasama sebanyak 11 siswa 36,6. Setelah dilakukan tindakan hasil kerjasama siswa
meningkat menjadi 23 siswa 76,6 atau meningkat sebanyak 12 siswa atau sebesar 40.
Penelitian yang relevan yang digunakan sebagai pandangan pada penelitian yang berjudul peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan
pendekatan pendidikan matematika realistik indonesia PMRI pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas III SDN Plaosan 2. Adapun perbedaan
dari penelitian yang relevan adalah model pembelajaran menggunakan garis bilangan digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan kemampuan kognitif,
model pembelajaran cooperative teknik mencari pasangan digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar, dan pendekatan PMRI digunakan untuk
meningkatkan hasil belajar matematika dan kerjasama. Berikut literatur map dari penelitian-penelitian sebelumnya:
Gambar 2.1 Literatur Map Penelitian Terdahulu
2.3 Kerangka Berpikir