47.3 59.09
72.72 0.0
20.0 40.0
60.0 80.0
prestasi siswa yang mencapai KKM
Persentase siswa yang mencapai KKM
kondisi awal target siklus 1
capaian siklus 1
Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa yang mencapai KKM dari kondisi awal 47,3 dan peningkatan siswa yang telah mencapai KKM
pada siklus I adalah 72,72, dengan target yang ingin dicapai adalah 59,09. Hasil yang diperoleh pada siklus I dapat dikatakan telah memenuhi target. Akan
tetapi, penelitian ini tetap dilanjutkan ke siklus II untuk memantapkan hasil yang didapatkan dalam penelitian. Berikut grafik yang menunjukan peningkatan dari
variabel prestasi belajar siswa.
Gambar 4.5 Grafik Nilai Capaian kondisi awal, target siklus 1 dan siklus 1
4.2.2.3 Siklus II
Data prestasi belajar siklus 2 diperoleh dari nilai siswa setelah mengerjakan soal evaluasi berjumlah 15 soal yang dikerjakan di akhir siklus. Materi soal yang
diujikan pada siklus 2 ini mengenai pembagian yang telah dipelajari pada siklus 2 pertemuan 1 dan pertemuan 2.
Tabel 4.11 Rekap nilai yang dicapai siswa pada siklus 2
No. Nama Siswa
Nilai Ulangan Keterangan
1. CKP
73 Tuntas
2. AT
80 Tuntas
3. ATW
93 Tuntas
4. APA
80 Tuntas
5. APS
87 Tuntas
6. ARN
80 Tuntas
7. BSA
73 Tuntas
8. DP
53 Tidak Tuntas
9. FAD
80 Tuntas
10. FRD
73 Tuntas
11. FW
87 Tuntas
12. GAR
80 Tuntas
13. MRO
87 Tuntas
14. NSA
87 Tuntas
15. NFC
87 Tuntas
16. NW
73 Tuntas
17. ON
53 Tidak Tuntas
18. RRY
87 Tuntas
19. RB
66 Tidak Tuntas
20 SHA
73 Tuntas
21. PMR
100 Tuntas
22. DT
87 Tuntas
Jumlah Skor 1739
Rata-Rata 79
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 53
Jumlah Siswa yang Tuntas 19
Presentase Ketuntasan 86,36
Dari tabel 4.11 diketahui bahwa rata-rata prestasi belajar siswa adalah 79. Siswa yang lulus mencapai KKM sebanyak 19 siswa dengan persentase 86,36,
dan siswa yang tidak tuntas KKM mencapai 3 siswa dengan persentase 13,63. Nilai maksimal adalah 100, dan nilai minimal adalah 53. Data dari siklus II juga
menunjukkan 19 siswa sudah mencapai KKM dan 3 siswa belum mencapai KKM. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan siswa pada siklus II yang
mencapai KKM yaitu 19 siswa. Berikut ini akan dihitung persentase banyak siswa yang telah mencapai KKM atau dikatakan tuntas.
Analisis data dilakukan setelah pembelajaran pada siklus II berakhir. Berdasarkan tabel 4.11 hasil tes evaluasi siswa dapat diperoleh data rata-rata nilai
kelas untuk siklus II adalah 79, serta persentase jumlah siswa yang telah tuntas KKM pada siklus II adalah 86,36, sehingga dapat diperoleh analisis data
sebagai berikut:
Tabel 4.12 Analisis Data Siklus II
Data Nilai rata-rata
Jumlah siswa yang mencapai KKM
Kondisi Awal 62
47,3 Siklus I
76,54 72,72
Target 78
77,27 Siklus II
79 86,36
Dari tabel 4.12 dapat dilihat ada peningkatan prestasi belajar siswa sebesar 86,36 dari kondisi awal 47,3 serta peningkatan rata-rata kelas 79 dari kondisi
awal 62. Pada siklus II ini persentase pencapaian KKM sudah tercapai dan mengalami peningkatan dari kondisi awal dan siklus I.
Dengan hal tersebut dapat dikatakan prestasi belajar dalam pembelajaran dengan pendekatan PMRI dapat meningkat. Dibuktikan bahwa hipotesis yang
menyatakan penerapan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI dapat meningkatkan keaktifan belajar
matematika dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan perkalian dan pembagian pada siswa kelas III
SDN Plaosan 2. Berikut grafik yang menunjukan peningkatan dari variabel prestasi belajar siswa
47.3 72.72
77.27 86.36
0.0 20.0
40.0 60.0
80.0 100.0
prestasi siswa yang mencapai KKM
Persentase Siswa yang Mencapai KKM
kondisi awal siklus 1
target siklus 2 capaian siklus 2
Gambar 4.6 Grafik Nilai Capaian kondisi awal, Siklus 1, target siklus 2 dan siklus 2
4.3 Pembahasan
Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian ini mengambil Standar Kompetensi 1. Melakukan operasi hitung
bilangan sampai tiga angka, serta Kompetensi Dasar 1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka. Selain
melakukan penelitian terhadap prestasi belajar siswa, peneliti juga melakukan penelitian terhadap keaktifan siswa. Data yang diperoleh dari wawancara kepada
guru kelas mengenai kurangnya keaktifan siswa di dalam pembelajaran menjadi salah satu faktor rendahnya prestasi belajar siswa. Dari permasalahan tersebut,
peneliti menggunakan pendekatan PMRI sebagai upaya untuk mengatasi masalah yang ada serta meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran
matematika siswa kelas III SDN Plaosan 2. Pada 2 siklus penelitian ini, peneliti telah melakukan perencanaan
pelaksanaan tindakan dengan membuat silabus, RPP, LKS, mempersiapkan alat peraga, membuat lembar observasi yang digunakan untuk melihat keaktifan siswa,
serta soal evaluasi di akhir siklus untuk melihat prestasi belajar siswa. Data