Pelaksanaan Tindakan Deskripsi Penelitian

Tahap penelitian selanjutnya adalah membuat silabus, RPP, dan instrumen penelitian, LKS, soal evaluasi di akhir siklus, mempersiapkan alat peraga perkalian, dan membuat lembar observasi yang digunakan untuk melihat keaktifan siswa.

4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan penelitian berlangsung selama 1 minggu dan dalam 2 pertemuan. Siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 2 September 2015, dan siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 5 September 2015. Dari segi waktu dan isi penelitian, pelaksanaan penelitian telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pelaksanaan penelitian subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SDN Plaosan 2.

1. Pertemuan 1

Penelitian ini diawali dengan baris berbaris di depan kelas sebelum bel berbunyi tanda masuk kelas yang menjadi kegiatan rutin dari seluruh kelas di SDN Plaosan 2. Siswa masuk kelas bersalaman dengan guru kemudian duduk rapi ditempat masing-masing. Salah satu siswa diminta memimpin doa pembuka. Siswa bersama guru menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya secara bersama- sama. Guru menanyakan kabar siswa sekaligus melakukan presensi. Setelah itu, guru bersama siswa membuat sebuah kontrak belajar. Selanjutnya guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan-pertanyaan untuk menggali pemahaman siswa tentang perkalian. Guru memberikan peneguhan terhadap jawaban siswa. Setelah bertanya jawab dengan siswa mengenai perkalian yang mereka ketahui, guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa. Setelah siswa duduk dalam kelompok masing-masing, guru membagikan media dakon dan manik-manik. Guru membagikan soal dan siswa mengerjakan soal disertai penggunaan media dalam pengerjaannya. Selesai mengerjakan, setiap kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Kelompok yang tidak mempresentasikan dipersilahkan untuk memberikan tanggapan atas jawaban yang sudah disampaikan. Agar siswa menjadi lebih paham mengenai jawaban dari soal yang dibagikan, maka guru memberikan peneguhan atas jawaban siswa. Untuk mengetahui pemahaman siswa pada pertemuan 1 dalam siklus I, guru memberikan soal atau kuis sebanyak 5 soal. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari. Guru memberikan reward atau hadiah kepada siswa atau guru yang aktif. Siswa bersama guru melakukan refleksi. Setelah refleksi, Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah.

2. Pertemuan 2

Pada pertemuan 2 siklus 1 ini diawali dengan baris berbaris di depan kelas sebelum bel berbunyi tanda masuk kelas yang menjadi kegiatan rutin dari seluruh kelas di SDN Plaosan 2. Siswa masuk kelas bersalaman dengan guru, kemudian duduk rapi di tempat masing-masing. Salah satu siswa diminta memimpin doa pembuka. Siswa bersama guru menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya secara bersam-sama. Guru menanyakan kabar siswa sekaligus melakukan presensi. Setelah itu, guru bersama siswa membuat sebuah kontrak belajar. Selanjutnya guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan-pertanyaan untuk menggali pemahaman siswa tentang perkalian dengan soal cerita. Siswa diminta duduk dalam kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. Siswa diminta mencari benda-benda yang terdapat di sekitar mereka untuk dijadikan sebagai media pembelajaran. Siswa dalam kelompok mengerjakan soal dengan menggunakan media yang mereka temukan. Setiap kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Pertemuan ini, guru langsung memberikan peneguhan atas jawaban siswa. Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru dan berani maju ke depan kelas diberi reward untuk memberikan semangat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran. Reward tersebut berbentuk permen dan berupa bintang. Peneliti memberikan soal evaluasi berjumlah 15 soal untuk melihat pengetahuan siswa selama 2 pembelajaran yang telah mereka lakukan dan sekaligus digunakan untuk mengetahui peningkatan siswa di akhir pembelajaran. Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari. Siswa bersama guru melakukan refleksi. Siklus ini ditutup dengan doa dan salam penutup.

4.1.1.3 Observasi

Dokumen yang terkait

Penerapan pendekatan matemateka realistik Indonesia (PMRI) dalam mengurangi kecemasan belajar matematika siswa

10 54 109

Penerapan Model Pendidikan Matematika Realistik Indonesia Untuk Meningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Va Sdn Perumnas Bumi Kelapadua Kab. Tangerang

0 6 157

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN DI KELAS IV MI GHIDAUL ATHFAL KOTA SUKABUMI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV M

1 40 213

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

1 9 181

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar matematika menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas II SD Negeri Plaosan 2.

0 0 301

Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan pendekatan PMRI pada mata pelajaran Matematika untuk siswa kelas II SDN Plaosan 2.

1 2 255

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas V SDN Plaosan 2.

0 0 236

Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan pendekatan PMRI pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1.

0 0 341

Penggunaan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas III SD Negeri Karangmloko 2.

0 9 239

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 2 179