4.2 Hasil Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III SD N Plaosan 2 yang berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Penelitian ini
menggunakan dua variabel yaitu keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. Pada akhir setiap siklus peneliti
memberikan soal evaluasi berjumlah 15 soal. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar siswa serta untuk mengetahui jumlah siswa yang telah
mencapai KKM yaitu 70,0. Setelah dilakukan penelitian hasil prestasi setiap siswa, selanjutnya peneliti mengelompokkan siswa dengan nilai kurang dari KKM
dan siswa dengan nilai diatas KKM. Berikut ini adalah hasil penelitian yang diperoleh peneliti.
4.2.1 Keaktifan Siswa
Data keaktifan siswa didapat peneliti melalui pengamatan kelas pada waktu penelitian dibantu oleh teman sejawat. Data ini di dapat peneliti menggunakan
lembar observasi. Observer hanya menuliskan pada lembar observasi keaktifan dengan menggunakan tanda checklist √ pada lembar observasi kepada setiap
siswa yang melakukan aktivitas. Hasil data keaktifan akan mengetahui siswa memperoleh salah satu kriteria yang tercantum pada tabel 4.1.
4.2.1.1 Siklus I
Berikut ini adalah perhitungan siswa untuk memperoleh skor keaktifan pada siklus I dan siklus II.
1. Pertemuan 1
Tabel 4.1 akan membahas tentang hasil observasi Siklus 1 pertemuan 1.
Tabel 4.1 Kriteria Keaktifan Pertemuan 1
Nama Siklus 1
Pertemuan 1 Indikator
1 2
3
CKP 10
5 8
AT 7
4 6
ATW 11
4 8
APA 7
3 4
APS 8
4 8
ARN 8
5 5
BSA 9
5 5
DP 5
3 3
FAD 10
4 5
FRD 5
3 5
FW 8
5 5
GAR 8
5 7
MRO 8
4 5
NSA 10
5 7
NFC 7
4 5
NW 5
4 5
ON 9
5 7
RRY 8
4 5
RB 5
3 4
SHA 8
3 4
PMR 11
5 7
DT 10
6 8
Tabel 4.1 menunjukkan pertemuan 1 dalam lembar observasi keaktifan yang telah diubah dengan menggunakan format angka bukan menggunakan cheklist.
Pada data terlihat bahwa siswa melakukan aktivitas sesuai dengan indikator- indikator yang sudah ada. Namun pada dasarnya setiap siswa berbeda-beda dalam
keaktifan di dalam kelas. Pada tabel 4.1 keaktifan yang di dapat siswa akan dijumlah dan hasilnya pada kolom jumlah tersebut.
Pada tabel 4.2 akan membahas hasil observasi keaktifan siklus 1 pertemuan 2. Berikut adalah hasil observasi keaktifan tersebut.
Tabel 4.2 Kriteria Keaktifan Pertemuan 2
Nama Siklus 1
Pertemuan 2 Indikator
1 2
3
CKP 9
4 5
AT 7
3 6
ATW 8
5 9
APA 6
3 6
APS 7
3 6
ARN 6
3 5
BSA 9
4 5
DP 5
4 4
FAD 9
5 6
FRD 5
3 4
FW 6
4 5
GAR 7
5 5
MRO 7
5 7
NSA 8
5 4
NFC 7
4 5
NW 4
5 4
ON 4
4 4
RRY 5
3 4
RB 4
3 5
SHA 8
4 7
PMR 10
5 8
DT 11
4 7
Tabel 4.2 menunjukkan pertemuan 2 yang telah dirubah dengan menggunakan format angka bukan menggunakan cheklist. Pada data terlihat
bahwa siswa melakukan aktivitas sesuai dengan indikator-indikator yang sudah ada. Namun pada dasarnya setiap siswa berbeda-beda dalam keaktifannya.
Hasil observasi yang didapat pada siklus 1 pertemuan 1 dan pertemuan 2 yang telah diolah sehingga peneliti merangkumnya menjadi satu. Peneliti lalu
menggunakan data yang sudah dirangkum tersebut sebagai hasil keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas III SDN Plaosan 2 seperti pada tabel
berikut :
Tabel 4.3 Kriteria Keaktifan Siklus I Pertemuan 1 dan 2
Nama Siklus 1
Indikator 1
Ket Indikator
2 Ket
Indikator 3
Ket Keseluruhan
Ket
CKP 19
Aktif 9
Aktif 13
Aktif 41
Aktif AT
14 Cukup
Aktif 7
Cukup Aktif
12 Aktif
33 Cukup
Aktif ATW
19 Aktif
9 Aktif
17 Sangat
Aktif 45
Sangat Aktif
APA 13
Kurang Aktif
6 Kurang
Aktif 10
Cukup Aktif
29 Kurang
Aktif APS
15 Cukup
Aktif 7
Cukup Aktif
14 Aktif
36 Aktif
ARN 14
Cukup Aktif
8 Aktif
10 Cukup
Aktif 32
Cukup Aktif
BSA 18
Aktif 9
Aktif 10
Cukup Aktif
37 Aktif
DP 10
Sangat Kurang
Aktif 7
Cukup Aktif
7 Sangat
Kurang Aktif
24 Sangat
Kurang Aktif
FAD 19
Aktif 9
Aktif 11
Cukup Aktif
39 Aktif
FRD 10
Sangat Kurang
Aktif 6
Kurang Aktif
9 Kurang
Aktif 25
Kurang Aktif
FW 14
Cukup Aktif
9 Aktf
10 Cukup
Aktif 33
Cukup Aktif
GAR 15
Cukup Aktif
10 Sangat
Aktif 12
Aktif 37
Aktif MRO
15 Cukup
Aktif 9
Aktif 12
Aktif 36
Aktif NSA
18 Aktif
10 Sangat
Aktif 11
Cukup Aktif
39 Aktif
NFC 14
Cukup Aktif
8 Aktif
10 Cukup
Aktif 32
Cukup Aktif
NW 9
Sangat Kurang
Aktif 9
Aktif 9
Kureang Aktif
27 Kurang
Aktif ON
13 Kurang
Aktif 8
Aktif 11
Cukup Aktif
32 Cukup
Aktif RRY
13 Kurang
Aktif 9
Aktif 9
Kurang Aktif
31 Cukup
Aktif RB
9 Sangat
Kurang Aktif
8 Aktif
9 Kurang
Aktif 26
Kurang Aktif
SHA 16
Aktif 8
Aktif 11
Cukup Aktif
35 Cukup
Aktif PMR
21 Sangat
Aktif 10
Sangat Aktif
15 Sangat
Aktif 46
Sangat Aktif
DT 21
Sangat Aktif
10 Sangat
Aktif 15
Sangat Aktif
46 Sangat
Aktif Jumlah
skor 329
185 247
761 Rata rata
skor 14,9
8,4 11,2
34,6 Cukup
Aktif Nilai
keaktifan 62,3
70 62,3
64 Cukup
Aktif Jumlah Siswa yang
minimal cukup aktif 8
17 8
17 Persentase siswa
minimal cukup aktif 36
77 36
77
Tabel 4.3 menunjukkan peneliti telah melakukan perhitungan pada siklus 1 pada indikator 1, 2, dan 3 siklus 1 adalah 8, 17, dan 8. Jika dilihat secara
keseluruhan indikator maka siswa yang masuk dalam kriteria minimal cukup aktif terdapat 17 siswa, dengan nilai keaktifan 64 serta persentase sebesar 77.
sedangkan pada kondisi awal persentase siswa yang dikatakan masuk dalam kriteria minimal cukup aktif pada indikator 1, 2, dan 3 adalah 7 siswa dengan nilai
keaktifan 40 dan persentase sebesar 30. Berikut grafik peningkatan keaktifan:
Gambar 4.1 Grafik Hasil Keselurahan Persentase Keaktifan Siklus 1
Gambar 4.2 Grafik Hasil Nilai Keaktifan Siklus 1
Berdasarkan gambar 4.1 dan 4.2 hasil rekap data diperoleh bahwa keseluruhan indikator pada siswa yang memenuhi kriteria minimal cukup aktif
pada kondisi awal nilai keaktifannya adalah 40 kemudian meningkat menjadi 64 dan untuk persentase siswa yang memenuhi kriteria minimal cukup aktif pada
kondisi awal 30 menjadi 77 pada siklus 1.
30 50
77 20
40 60
80 100
Keseluruhan persentase keaktifan Siklus 1
Target Siklus 2
45 55
64
20 40
60 80
Keseluruhan nilai keaktifan
Nilai Keaktifan
siklus 1 target
siklus 2
Dari pemaparan pada paragraf sebelumnya, dapat dikatakan keaktifan yang didapatkan siswa pada siklus 1 dari kondisi awal sudah meningkat, dan telah
mencapai target yang telah ditentukan.
4.2.1.2 Siklus II