Analisa Observasi Analisa Wawancara

58 pelajaran yang dianggap sulit karena anak-anak dituntut untuk mengingat istilah- istilah dan perjuangan yang terjadi pada waktu itu. Dalam mempelajari sejarah pendekatan yang seharusnya digunakan adalah yang disukai anak-anak, meskipun metode pengajaran dikelas merupakan metode yang utama namun diperlukan metode yang aktraktif agar anak dapat merespon secara maksimal ilmu yang dibahas dalam pelajaran IPS ini. Maka metode yang sesuai dan telah dibuktikan oleh pakar psikologi anak adalah metode dengan cara bermain sambil belajar. Metode ini sudah banyak digunakan oleh lembaga pendidikan sekolah dasar, namun hanya sedikit yang sadar akan pentingnya metode ini. Oleh sebab itu diperlukan sebuat alat peraga atau sarana yang mengandung nilai edukasi khususnya sejarah yang berbentuk sebuah permainan. Permainan yang telah terpilih dan memiliki orientasi kedepan serta dapat melibatkan orang-orang disekitar anak yang memiliki permainan tersebut untuk ikut berpartisipasi dalam belajar, mengajarkan, dan berkomunikasi secara bersamaan waktu memainkannya. Permainan ini juga memiliki sejarah panjang serta sistem bermain yang variatif sehingga memungkinkan untuk para pemainnya mendapatkan intraksi saat bermain. Permainan ini adalah jenis permainan papan.Berikut adalah hasil analisa riset lapangan yang berupa poin-poin kesimpulan dalam mendukung perancangan permainan papan ini nantinya.

4.1.1 Analisa Observasi

Observasi ini dilakukan di salah satu sekolah dasar negeri di Surabaya dengan cara ikut masuk menjadi partisipan pengajar untuk mengenal dan mendekati dunia anak-anak selama 3 hari, berikut kesimpulan yang didapat : 1. Anak usia 10 sampai 12 tahun lebih cenderung dapat mengontrol emosi dan lebih tenang menghadapi masalah seperti soa atau pertanyaan dari guru. 2. Memiliki keingintahuan yang tinggi namun masih banyak yang bersifat pengikut, karena malu untuk menanyakan sesuatu yang membuat anak penasaran secara terbuka. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 59 3. Mulai dapat berpikir secara sistematis,dapat memilih dan menggolongkan sebuah objek dengan kategori tertentu 4. Menyukai hal-hal yang di anggapnya unik, reatif dan suka mencoba sesuatu yang baru. 5. Dapat melakukan sebuah kompetisi dan bersaing membandingkan kemampuan dirinya untuk melebihi orang lain. 6. Kebanyakan lebih menyukai bermain bersama teman, guru, dan keluarga daripada bermain secara individual. 7. Mulai dapat bertanggung jawab dan mampu memahami sebuah resiko baik buruknya dari tindakan yang telah mereka lakukan. 8. Mampu melakukan kerja sama dengan temannya untuk menyelesaikan masalah. 9. Mampu bereksperimen dan mengeksplorasi benda-benda sekitar lingkungan mereka. 10. Mulai dapat berinteraksi dan membentuk sebuah kelompok-kelompok bermain dengan tema sebayanya yang memiliki persepsi atau kesukkan yang sama.

4.1.2. Analisa Wawancara

Wawancara atau interview ini dilakukan dengan narasumber guru dan wali murid kelas 5 dan 6, berikut kesimpulannya : 1. Wawancara terhadap wali murid, anak-anak mempertanyakan sesuatu yang mereka anggap baru yang didapat dari luar rumah baik itu istilah, benda, tempat, atau tindakan yang di alami dilingkungan luar rumah. mereka cenderung suka belajar kelompok dengan teman-teman sebayanya sekaligus bermain juga bersama. ketika dirumah, anak-anak menyukai bermain bersama angota keluarga yang lain juga, mereka selalu ingin menjadi yang terbaik. 2. Wawancara dengan guru, bahwa anak umur 10-12 tahun suka melakukan kegiatan diluar kelas karena ketika berada diluar ruangan mereka dapat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 60 merasakan langsung materi secara teori dengan keadaan sebenarnya. Anak- anak juga suka melakukan pekerjaan secara bekelompok, mereka sangat senang jika bekerja sama dengan beberapa teman sebayanya, oleh sebab itu kebanyakan juga dari mereka jika dihadapkan dengan sebuah keputusan mereka yang terpengaruh terhadap jawaban dari teman yang mereka percaya. Mereka senang bermain permainan yang sifatnya berkompetisi, apalagi jika permainan itu memberikan sebuah resiko tertentu terhadap pemain yang kalah dan menang. Anak-anak sangat senang dengan permainan yang sederhana, tidak membosankan dan menarik.

4.1.3. Analisa kuisioner