9
Menurut kimpraswil bahwa permainan adalah usaha olah diri olah pikiran atau olah fisik yang sangat bermanfaat dan pengembangan motivasi, kinerja, dan
prestasi dalam melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi dengan baik. Pengertian ini permainan merupakan usaha olah diri dari pikiran maupun segi
fisik, anak juga perlu diberikan olah diri untuk memotivasi dirinya.
2.1.2.Manfaat Bermain
Menurut Clarapade dalam Satya, 2006 bermain bukan hanya memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan fisik dan mental seorang
anak, tetapi bermain berfungsi sebagai proses sublimasi artinya suatu pelarian dari perasaan tertekan yang berlebihan menuju hal-hal positif, melalui sublimasi anak
menuju kearah yang lebih mulia, lebih indah, dan lebih kreatif. Adapun manfaat bermain yaitu :
a. Anak dapat kesempatan untuk mengembangkan diri, baik perkembangan
fisik, perkembangan psiko sosial, maupun perkembangan kognitif. b.
Bermain merupakan sarana bagi anak untuk bersosialisasi. c.
Bermain bagi anak adalah untuk melepaskan diri dari ketegangan. d.
Melalui bermain anak-anak dapat mengeluarkan energy yang ada dalam dirinya kedalam aktifitas yang menyenangkan.
e. Melalui bermain anak-anak dapat mengembangkan imajinasi, mental dan
kreatifitasnya seluas mungkin. f.
Melalui bermain anak-anak dapat berpetualang mejelajah lingkungan dan menemukan hal-hal baru baru dalam kehidupan.
g. Melalui bermain anak dapat bekerja sama, mengerti peraturan, saling
berbagi, dan belajar menolong diri sendiri dan orang lain serta menghargai waktu.
h. Bermain dapat melatih konsentrasi atau daya fokus anak untuk mencapai
tujuan tertentu.
2.1.3. Karakteristik permainan
Permainan adalah alat bagi anak untuk mengenal dunianya sendiri, dari tidak mengenali dan sampai mengetahui, dan dari tidak dapat diperbuatnya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
sampai bisa membuatnya. Bermain bagi anak memiliki nilai dan ciri yang penting dalam perkembangan dan kemajuannya dalam sehari-hari. Pada awal setiap
pengalaman bermain memiliki resiko seperti belajar misalnya belajar menghafal, belajar naik sepeda, belajar berenang. Unsur lain adalah pengulangan anak
mengkonsolidasi keterampilannya yang harus diwujudkan dengan nuansa yang berbeda. Dengan cara ini anak memperoleh pengalaman tambahan untuk
memperoleh aktifitas lain Semiawan,2002:21. George W.Maxim dalam Satya, 2006 mengemukakan lima karakteristik
yang dapat di identifikasikan dalam bermain yaitu : 1.
Motivasi interestik, aktifitas bertukjuan untuk kesenangan dan motivasi dating dari dalam diri anak.
2. Penekanan pada proses bermain bukan hasil.
3. Perilaku non literal, anak-anak menggunakan kekuatan yang luar biasa
untuk berpura-pura selama bermain. 4.
Kebebasan. 5.
Kesenangan.
2.1.4. Fungsi Bermain
Bermain memiliki peran penting dalam perkembangan anak pada hamper semua bidang perkembangan, baik perkembangan fisiki-motorik, bahasa
intelektual, moral, sosial, maupun emosional Slamet Suryanto, 2005. Berikut penjelasan tentang fungsi bermain bagi perkembangan anak :
1. Kemampuan Motorik
Berbagai penelitian menunjukan bahwa bermain memungkinkan anak bergerak secara bebas dan sehingga anak mampu mengembangkan
kemampuan motoriknya. Pada saat bermain, anak berlatih menyesuaikan antara pikiran dan gerakan menjadi satu keseimbangan.
2. Kemampuan Kognitif
Bermain memberikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi dengan objek. Anak memiliki kesempatan menggunakan inderanya untuk
mengetahui sifat-sifat objek. Dari penginderaan tersebut, anak memperoleh fakta-fakta, informasi, dan pengalaman yang menjadi dasar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
untuk berpikir abstrak.jadi permainan dapat menjebatani anak untuk berpikir konkret menuju pada berpikir abstrak.
3. Kemampuan Afektif
Setiap permainan memiliki aturan. Aturan akan diperkenalkan oleh teman bermain sedikit demi sedikit, tahap demi tahap, hingga setiap anak
memahami aturan bermain. Oleh karena itu, bermain akan melatih anak menyadari adanya aturan dan pentingnya mematuhi aturan. Hal ini
merupakan tahap awal dari perkembangan moral afeksi. 4.
Kemampuan Bahasa Setiap bermain, anak menggunakan bahasa, baik komunikasi dengan
temanya maupun sekedar menyatakan pikiran. Sering kita jumpai anak kecil bermain sendiri. Ia sebenarnya sedang membahasakan apa yang ada
dalam pikirannya. 5.
Kemampuan Sosial Pada saat bermain, anak berinteraksi dengan anak yang lain. Interaksi
tersebut mengajarkan anak cara merespon, memberi, dan menerima, menolak atau setuju dengan ide dan perilaku anak yang lain. Hal itu
sedikit demi sedikit akan mengurangi rasa egosentris anak dan mengembangkan kemampuan sosialnya.
2.1.5. Esensi Bermain Meskipun bentuk permainan anak-anak diseluruh dunia dari waktu-