Definisi Ergonomis Definisi Pop-up

26 Gambar 2.4. Beberapa contoh Infografis Dalam Infografis terdapat elemen-elemen seperti data, informasi, gambar, sedikit text, dan pengetahuan yang semua dituangkan kedalam sebuah desain grafis menggunakan konsep desain yang baik, pemilihan warna, font, gaya illustrasi dan sebagainya, untuk membuat desain infografis berfungsi dangan baik yaitu informasi yang ditampilkan dapat, dan tentu saja infografis tersebut menjadi menarik. Infografis dalam board game terdapat pada kartu informasi dan dipakai sebagai petunjuk dalam memainkan permainan ini dan sebagai informasi mengenai peninggalan sejarah 10 November 1945 bertujusan agar anak-anak mudah mengetahui informasi tersebut dan cara memainkan permainan ini.

2.5. Definisi Ergonomis

Istilah Ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu Ergos kerja dan Nomos hukum alam dan dapat didefenisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan perancangan atau desain. Ergonomi secara khusus mempelajari keterbatasan dan kemampuan manusia dalam berinteraksi dengan teknologi dan produk-produk buatannya. Ilmu ini berangkat dari kenyataan bahwa manusia memiliki batas-batas kemampuan baik jangka pendek maupun jangka panjang, pada saat berhadapan dengan lingkungan sistem kerja. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 27 Ergonomi adalah satu ilmu yang peduli akan adanya keserasian manusia dan pekerjaannya. Ilmu ini menempatkan manusia sebagai unsur pertama, terutama kemampuan, kebolehan, dan batasannya. Ergonomi bertujuan membuat pekerjaan, peralatan, informasi, dan lingkungan yang serasi satu sama lainnya. Metodenya dengan menganalisis hubungan fisik antara manusia dengan fasilitas kerja. Manfaat dan tujuan ilmu ini adalah untuk mengurangi ketidaknyamanan pada saat bekerja. Dengan demikian ergonomi berguna sebagai media pencegahan terhadap kelelahan kerja sedini mungkin sebelum berakibat kronis dan fatal. Ergonomis dalam perancangan ini dari segi ukuran, lipatan, bahan yang dipakai, kenyamanan, keselamatan, keamanan dan kemudahan dalam mengoperasikan permainan ini agar anak-anak terhindar dari hal tidak diinginkan dalam memainkan permainan ini.

2.6. Definisi Pop-up

Pop-up merupakan teknik atau cara pada sebuah bagian kertas yang dapat bergerak atau memiliki unsur 3 dimensi. Sekilas pop-up hampir sama dengan origami dimana kedua seni ini mempergunakan tehnik melipat kertas. Walau demikian origami lebih memfokuskan diri pada menciptakan objek atau benda sedangkan pop-up lebih cenderung pada pembuatan mekanis kertas yang dapat membuat gambar tampak secara lebih berbeda baik dari sisi perspektif atau dimensi, perubahan bentuk hingga dapat bergerak yang disusun sealami mungkin. 1. Penggunaan teknik seperti ini bermula dari abad ke-13, pada awalnya pop- up digunakan untuk mengajarkan anatomi, matematika, membuat perkiraan astronomi, menciptakan sandi rahasia dan meramalkan nasib. Selama berabad-abad lamanya teknik seperti ini hanya digunakan untuk membantu pekerjaan ilmiah, hingga abad ke-18 teknik ini mulai diterapkan pada buku yang dirancang sebagai hiburan terutama ditujukan untuk anak-anak. 2. Jenis pop-up ada bermacam-macam, beberapa diantaranya adalah pop-ups, transformations, tunnel books, volvelles, flaps, pull-tabs, pop-outs, dan sebagainya. Beberapa buku pop-up mengunakan salah satu jenis, yang lainnya menggunakan lebih dari satu jenis. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 28 Gambar 2.5. Contoh jenis pop-up Didalam permainan papan ini pop-up digunakan sebagai environment yang menghiasi setiap sudut papan dan gambar yang muncul merupakan bagian tempat atau lokasi yang menjadi ikon bangunan Surabaya dalam peperangan 10 November 1945. Environment disini untuk mengenalkan dan mengingatkan anak tempat-tempat ikon bangunan Surabaya saat terjadinya perang tersebut.

2.7. Teori Desain Komunikasi Visual