commit to user 51
khususnya kelas I belum pernah menggunakan media realita dalam materi penjumlahan. Hal ini menimbulkan satu pertanyaan mengapa hampir semua siswa
belum mencapai KKM Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditargetkan seperti diatas. Untuk menjawab hal tersebut, maka peneliti mengadakan penelitian di
kelas I dengan menggunakan media realita dalam hal ini media realita yang digunakan oleh peneliti yaitu sedotan atau kelereng dalam pembelajaran
penjumlahan.
B. Deskripsi Kondisi Awal
Sebelum melaksanakan proses penelitian keadaan nyata yang ada di lapangan, yaitu rendahnya kemampuan pemahaman matematika khususnya dalam
penjumlahan yang ditunjukkan rendahnya nilai siswa. Berdasarkan data hasil pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 24 Maret 2011
dimana peneliti juga sebagai guru wiyata bhakti di SDN Kadireso, terhadap pelaksanaan pelakasanaan pembelajaran matematika mengenai menghitung,
sebagai gambaran awal kegiatan pembelajaran di kelas I masih terdapat banyak kekurangan, antara lain penyampaian materi kurang dapat perhatian dari siswa
karena guru dalam melaksanakan pembelajaran belum menggunakan media pembelajaran yang sesuai sehingga suasana belajar kurang menyenangkan,
aktivitas siswa kurang, dan ketuntasan belajar mengenai materi penjumlahan pada siswa kelas I SDN Kadireso, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali belum
berhasil. Berikut tabel 1 hasil perolehan nilai siswa sebelum tindakan.Data nilai penjumlahan sebelum tindakan dapat dilihat pada lampiran 8.
commit to user 52
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Awal Kemampuan Menjumlahkan Sebelum Tindakan.
Nilai Sebelum Tindakan No
Interval Frekuensi fi
Nilai tengah xi fi.xi
Prosentase
1 30-35
2 32.5
65 8.69
2 36-41
3 38.5
115.5 13.04
3 42-47
2 44.5
89 8.69
4 48-53
3 50.5
151.5 13.04
5 54-59
2 56.5
113 8.69
6 60-65
10 62.5
625 43.47
7 66-71
1 68.5
68.5 4.35
Jumlah 23
1227.5 100
Rata-rata 53.36
Berdasarkan Tabel 1. Data nilai tes awal kemampuan menjumlahkan sebelum tindakan dapat digambarkan pada grafik gambar 5.
Gambar 5. Grafik Nilai Tes Awal Kemampuan Menjumlahkan Sebelum Tindakan Dari data tersebut dapat dilihat bahwa sebelum dilaksanakan tindakan,
siswa dengan rentang nilai 30-35 sebanyak 2 siswa 8,69, siswa dengan rentang nilai 36-41 sebanyak 3 siswa 13,04, siswa dengan rentang nilai 42-47
sebanyak 2 siswa 8,69, siswa dengan rentang nilai 48-53 sebanyak 3 siswa 13,04, siswa dengan rentang nilai 54-59 sebanyak 2 siswa 8,69, siswa
dengan rentang nilai 60-65 sebanyak 10 siswa 43,47, siswa dengan rentang nilai 66-71 sebanyak 1 siswa 4,35.Pada hasil nilai tes sebelum tindakan siswa
yang tuntas sebanyak 8 siswa atau 34,78 sedangkan siswa yang tidak tuntas 15 atau 65,21. Data nilai tes sebelum tindakan dapat dilihat pada lampiran 8.
5 10
15
30-35 36-41
42-47 48-53
54-59 60-65
66-71
F re
ku ens
i
Nilai Siswa
Persentase
Grafik Nilai Tes Awal Sebelum Tindakan
commit to user 53
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian