commit to user 13
denganbaik; 2 anak pandai dalam berhitung. Anak mampu melakukan perhitungan dengan benar dan tepat cepat bukan tujuan utama. Hal ini dapat
dicapai bila anak: a
memahami operasi dasar matematika dan hubungan diantaranya; b
menghafal fakta dasar penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian;
c melakukan perhitungan dengan terstruktur dan efisien, coretan dilakukan
dengan rapi sehingga mudah diperiksa kembali; d
melakukan mekanisme pengecekan ulang, melakukan perhitungan dengan cara yang berbeda untuk memastikan kebenaran jawaban atau
mengurangi kemungkinan kesalahan karena ketidak telitian. Sedangkan tujuan matematika di SD sesuai dengan Depdiknas,
2004 yaitu mempunyai tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar yaitu: a
mempersiapkan siswa agar sanggup mengahadapi perubahan keadaan dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, malalui latihan bertindak atas
dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, dan efektif; bmempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir
matematika dalam kahidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran matematika di SD yaitu pada dasarnya matematika merupakan salahsatu
bidang studi yang digunakan untuk menumbuh kembangkan kemampuan dan membentuk pribadi siswa yang bersumber pada perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Alasan-alasan tersebut antara lain: dengan matematika manusia dapat berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari,
seperti berhitung, mencari luas volume benda dan sebagainya.
d. Prinsip Pembelajaran Matematika
Menurut Mulyono Abdurahman 2003: 272, berpendapat prinsip pengajaran matematika mencakup: 1 menyiapkan anak untuk belajar
commit to user 14
matematika; 2 mulai dari yang konkret ke yang abstrak; 3 penyediaan kesempatan kepada anak untuk berlatih dan mengulang; 4 generalisasi ke
dalam situasi yang baru; 5 bertolak dari kekuatan dan kelemahan siswa; 6 perlunya membangun fondasi yang kuat tentang konsep dan ketrampilan
matematika; 7 penyediaan program matematika yang seimbang 8 penggunaan kalkulator. Dalam Kurikulum 2004 pembelajaran matematika
menganut prinsip-prinsip sebagai berikut: 1 prinsip Pedagogis pendidikan; 2 kontruktivisme; 3 pendekatan pemecahan masalah; 4 variasi strategi
pembelajaran; 5 variasi pengelolaan siswa; 6 lingkungan fisik, sosial, dan budaya; 7 masalah konstektual sebagai titik pangkal starting point; 8
kelompok siswa normal, sedang, dan tinggi. http:pmatandy.blogspot.com200812prinsip-prinsip-pembelajaran-
matematika.html. 1
Menyiapkan anak untuk belajar Matematika Banyak anak berkesulitan belajar matematika yang penyebabnya
adalah kurangya kesiapan siswa untuk mempelajari bidang studi tersebut. Diperlukan banyak waktu dan tenaga untuk membangun kesiapan belajar siswa
tidak mengalami banyak masalah dalam bidang studi matematika. Berbagai bentuk kegiatan belajar dalam membangun kesiapan siswa belajar matematika
diantaranya adalah sebagai berikut: 1 mengelompokkan benda-benda menurut sifatnya, 2 mengenal jumlah anggota kelompok benda, 3
menghitung benda-benda, 4 memberi nama angka yang muncul setelah tertentu, 5 menulis angak dari 0 sampai 10 dalam urutan yang besar, 6
mengukur dan membelah, 7 mengurutkan benda dari yang besar ke yang kecil, panjang ke yang pendek, 8 menyusun bagian-bagian menjadi
keseluruhan. 2
Maju dari yang konkret ke abstrak. Siswa dapat memahami konsep-konsep matematika dengan baik jika
pengajaran mulai dari yang konkret ke abstrak. Guru hendaknya merancang tiga tahapan belajar: 1 konkret, 2 representasional, dan 3 abstrak. Pada
tahapan konkret, siswa memanipulasi berbagai objek nyata dalam belajaran
commit to user 15
keterampilan. Pada tahap representasional, suatu gambar dapat mewakili objek nyata. Pada tahap abstrak, angka akhirnya menggantikan gambar atau simbol
grafis. 3
Menyediakan kesempatan untuk berlatih dan mengulang. Jika siswa dituntut untuk mampu mengaplikasikan berbagai konsep
secara hampir otomatis, maka mereka memerlukan banyak latihan dan ulangan. Ada banyak cara menyediakan latihan dan guru hendaknya menggunakan
banyak variasi. 4
Generalisai ke situasi baru. Siswa hendaknya memperoleh kesempatan yang cukup untuk
generalisasikan keterampilan mereka ke dalam banyak situasi.Sebagai contohnya, siswa dapat membuat komputasi dengan banyak soal sendiri.
Tujuannya adalah untuk memperoleh keterampilan dalam mengenal dan mengaplikasikan operasi-operasi komputasioanal terhadap situasi yang
berbeda-beda. 5
Menyadari kekutan dan kelemahan siswa. Sebelum membuat keputusan tentang teknik yang akan digunakan
untuk mengajar
siswa, guru
harus memahami
kemampuan dan
ketidakmampuan siswa, termasuk penguasaaan matematika dan operasi-operasi yang dapat dilakukan siswa.
6 Membangun fondasi yang kokoh tentang konsep dan keterampilan
matematika. Belajar matematika harus dibangun atas fondasi yang kokh tentang
konsep dan keterampilan. Fondasi yang kokoh tersebut dapat diperoleh jika guru: 1 menekankan pembelajaran matematika lebih pada pemberian jawaban
atas berbagai persoalan daripada menghafal tanpa pemahaman, 2 memberikan kesempatan yang cukup kepada siswa untuk melakukan
generalisasi ke berbagai macam aplikasi dan pengalaman dengan berbagai cara memecahkan masalah apa yang dipelajari, 3 mengajarkan matematika secara
koheren, yang mengaitkan antara topik yang satu dengan topik yang lain, 4 menyajikan pembelajaran yang seksama sehingga siswa memperoleh latihan
commit to user 16
yang diperlukan, dan 5 menggunakan program yang sistematis yang memungkinkan konsep dan keterampilan yang akan diajarkan berdiri di atas
konsep dan keterampilan yang telah dikuasai dengan baik. 7
Menyajikan program matematika seimbang. Program matematika yang seimbang mancakup kombinasi antar tiga
elemen: 1 konsep, 2 keterampilan, 3 pemecahan masalah. Ketiga elemen tersebut harus diajarkan secara seimbang dan saling terkait.
8 Penggunaan kalkulator.
Kalkulator dapat digunakan siswa memiliki keterampilan kalkulasi. Dengan demikian, penggunaan kalkulator bukan untuk menanamkan penalaran
matematika. Dengan menggunakan kalkulator anak dapat terbebas dari memahami untuk menghitung fakta-fakta dasar maupun proses matematika
yang kompleks, dan dapat digunakan untuk latihan atau memeriksa pekerjaan sendiri self checking.
Menurut beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa prinsip pembelajaran matematika mencakup persiapan anak untuk belajar dimulai dari
yang konkret ke abstrak, adanya kesempatan untuk berlatih dan mengulang, generalisasi situasi baru, melihat kekuatan dan kelemahan siswa sebagai
fondasi
e. Langkah-langkah pembelajaran Matematika di SD