Tujuan Media Realita Langkah-langkah Penggunaan Media Realita

commit to user 32 2 Gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata. 3 Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke dalam kelas, dan tidak selalu bisa bila anak-anak dibawa ke objekperistiwa tersebut. Untuk itu gambar dapat mengatasinya. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media realita yaitu benda nyata yang dapat dihadirkan dalam proses pembelajaran yang ada dilingkungan alam dan bisa digunakan dalam keadaan hidup maupun mati untuk membantu meningkatkan proses belajar siswa.

f. Tujuan Media Realita

Penggunaan media realita atau benda nyata real life materials di dalam proses belajar mengajar terutama bertujuan untuk memperkenalkan suatu unit pelajaran tertentu, proses kerja suatu objek suatu studi tertentu, atau bagian-bagian serta aspek-aspek lain yang diperlukan Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2001: 207. Sedangkan menurut Aristo Rahadi 2003: 24 mengemukakan media realita dapat digunakan dalam kegiatan belajar dalam bentuk sebagaimana adanya tidak perlu dimodifikasi, tidak ada pengubahan kecuali dipindahkan dari kondisi lingkungan aslinya. Beberapa contoh fungsi dari realita atau benda nyata yang dipergunakan dalam pelajaran adalah dengan cara memperkenalkan unit, penjelasan proses, menjawab pertanyaan, melengkapi perbandingan, dan unit akhir. Tujuan penggunaan suatu media membuat guru menyampaikan pesan secara lebih mudah kepada siswa, sehingga siswa dapat menguasai pesan tersebut lebih cepat dan akurat. Proses belajar mengajar yang dilakukan guru dalam penggunaan media dimaksudkan agar siswa yang terlibat dalam kegiatan belajar itu terhindar dari gejala verbalisme. Penggunaan media realita dalam proses belajar itu sangat baik sebab realita dapat menampilkan ukuran, suara dan gerakan. Para siswa akan lebih banyak belajar, contohnya tentang tanaman yang dibawa ke kelas untuk commit to user 33 dipelajari, dibandingkan dengan melihatnya digambar Basuki Wibawa dan Farida Mukti, 2001: 81. Berdasarkan dari penadapat diatas disimpulkan bahwa tujuan media realita dalam pembelajaran untuk memperkenalkan suatu unit pembelajaran tertentu, proses kerja suatu objek studi tertentu, atau bagian-bagian serta aspek- aspek lain yang diperlukan untuk menampilkan ukuran, suara dan gerakan.

g. Langkah-langkah Penggunaan Media Realita

Guru menggunakan media realita untuk memudahkan siswa dalam melakukan kegiatan menjumlahkan dengan langkah-langkah sbb: 1 Guru mendemonstrasikan cara menggunakan media realita secara langsung dihadapan siswa sebagai contoh untuk menjumlahkan 12 ditambah 6 dengan media kelereng atau sedotan, yaitu langkahnya mengambil kelereng atau sedotan yang sejumlah 12 kemudian mengambil 6 kelereng atau sedotan untuk kemudian dijadikan satu dengan kelereng atau sedotan yang berjumlah 12 tadi. Selanjutnya dihitung jumlah keseluruhannya kelereng atau sedotansehingga didapat sejumlah 18 kelereng atau sedotan. 2 Untuk menjumlahkan bentuk panjang adalah penjumlahan puluhan dan satuan, sebagai contoh 15 ditambah 16 dengan media kelereng atau sedotan. Ambil kelereng atau sedotan yang berjumlah 15 dan 16 kemudian kita pisahkan untuk dijadikan puluhan dan satuan yaitu 15 kelereng atau sedotan kita ambil 10 sebagai puluhan dan kita sisihkan yang 5 sebagai satuan, begitu juga yang 16 kelereng atau sedotan kita ambil 10 sebagai puluhan yang tersisa 6 kelereng atau sedotan kita jadikan sebagai satuan. Untuk yang menjadi sisa yaitu 5 dan 6 kelereng atau sedotan kita jadikan satu sehingga berjumlah 11 yang selanjutnya kita ambil 10 untuk puluhan dan tersisa 1 sebagai satuan. Jadi dari keseluruhan tadi kita dapatkan total semuanya ada 3 puluhan dan 1 satuan kelereng atau sedotan yang jika ditambahkan 30 + 1 = 31 kelereng atau sedotan. commit to user 34 3 Begitu juga dengan cara pendek yaitu tinggal menambahkan saja tanpa menggolongkan puluhan dan satuan, sebagai contoh 25 + 14 langkahnya yaitu 25 kelereng atau sedotan kita ambil, kemudian kita juga mengambil 14 kelereng atau sedotan lalu kita jadikan satu selanjutnya kita hitung total kelereng atau sedotan tersebut yang akan kita peroleh sejumlah 39 kelereng atau sedotan 25 + 14 = 39. 4 Guru melakukan peragaan dengan mengikut sertakan beberapa siswa, sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan. 5 Guru melatih siswa dalam melakukan penjumlahan dengan media realita kelereng atau sedotan secara berulang-ulang agar siswa lancar dalam menggunakan benda realita. Jadi penerapan penggunaan media realita dalam pembelajaran penjumlahan yaitu dengan siswa melakukan kegiatan menjumlahkan menggunakan sedotan atau kelereng.

B. Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang dipandang relevan dengan penelitian ini yaitu: Joko Muryono dengan judul “Penggunaan Media Realita Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Konsep Bangun Ruang Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Ketaon Boyolali Tahun Pelajaran 2009”. Menyimpulkan bahwa penggunaan media realita berhasil meningkatkan kemampuan belajar matematika siswa. Hal ini dilihat dari indikator keberhasilan yang mengalami peningkatan pada kemampuan belajar berupa nilai sebesar 0,5 dari rata-rata nilai awal. Disamping itu kemampuan siswa memahami konsep pengukuran mencapai ketuntasan 60. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diatas dapat dijadikan tolak ukur dan pembanding dengan peneliti yang telah dilakukan, yaitu terbukti dengan penggunaan media reealita dalam pembelajaran mampu meningkatkan proses maupun hasil pembelajaran. Secara khusus penggunaan media realita dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam menjumlahkan.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MANIK MANIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 05 BANTARBOLANG TAHUN PELAJARAN 2009 2010

13 106 102

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA MANIK MANIK PADA SISWA KELAS IV SD N BALANGAN TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009 2010

1 16 79

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN I KARANGDUREN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 12 132

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT MELALUI PERMAINAN ENGKLEK SISWA KELAS IV Peningkatan Kemampuan Menjumlahkan dan Mengurangkan Bilangan Bulat Melalui Permainan Engklek Siswa Kelas IV SD Negeri Geneng 1 Semester 1 Kabupate

0 5 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT MELALUI PERMAINAN ENGKLEK SISWA KELAS IV Peningkatan Kemampuan Menjumlahkan dan Mengurangkan Bilangan Bulat Melalui Permainan Engklek Siswa Kelas IV SD Negeri Geneng 1 Semester 1 Kabupat

0 5 17

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA KONKRET Peningkatan keaktifan belajar siswa dalam operasi hitung bilangan bulat melalui media konkret pada siswa kelas I SD Negeri Wungwung Tahun 2014/2015.

0 3 14

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA KONKRET Peningkatan keaktifan belajar siswa dalam operasi hitung bilangan bulat melalui media konkret pada siswa kelas I SD Negeri Wungwung Tahun 2014/2015.

0 2 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL P PEMBELAJARAN EMBELAJARAN KUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI II NGADIROJO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

2 23 95

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGURUTKAN BILANGAN BULAT MELALUI PERMAINAN SUDOKU PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Ketrampilan Mengurutkan Bilangan Bulat Melalui Permainan Sudoku pada Siswa Kelas IV SD Negeri Udanwuh 92 Kaliwungu Semarang Tahun Ajaran 2011/20

0 0 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT DENGAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SELODOKO KECAMATAN AMPEL BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012.

0 0 17