Hipotesis Ketiga Pembahasan Hasil Analisis

commit to user 67 berbeda dengan gagasannya. Bahkan pada keadaan lain, mahasiswa ini juga akan berperilaku sama pada orang lain yang dapat dikatakan bersikap terbuka. Dalam kegiatan pembelajaran, sikap ilmiah diwujudkan dalam komentar kritis terhadap diri. Mahasiswa juga perlu menggunakan cara alternative lainnya sewaktu akan memecahkan suatu permasalahannya. Peran dosen sangat besar pada saat menyampaikan masalah, menyampaikan konsep esensial, menyediakan alat dan bahan, membimbing diskusi dan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran kooperatif ini. Melalui sikap ilmiah, mahasiswa akan merespon positif saat dosen melaksanakan pembelajaran kooperatif. Ketika dosen dosen melakukan penjelasan prosedur pembelajaran, kegiatan pembelajaran kelompok dan diskusi, serta presentasi, maka mahasiswa melaksanakannya dengan hasil yang maksimal. Pengaruh sikap ilmiah dalam hal ini adalah meningkatkan sikap ingin tahu mahasiswa yang akan mendorong mahasiswa untuk mempelajari materi lebih luas dan lebih dalam, juga meningkatkan kemampuan berpikir kritis yang akan meneguhkan pendirian dan berani untuk berbeda pendapat. Dengan demikian, dengan sikap ilmiah yang tinggi akan meningkatkan penguasaan materi yang lebih baik, sehingga meningkatkan hasil belajarnya.

3. Hipotesis Ketiga

Berdasarkan tabel 4.13. di atas terlihat bahwa P-value untuk interaksi antara metode pembelajaran Jigsaw dan Group Investigation GI dan sikap commit to user 68 ilmiah mahasiswa terhadap hasil belajar sebesar 0,491 pada taraf signifikansi 0,05. Hal ini berarti P-value ≥ 0,05, dengan demikian hipotesis nol diterima. Sehingga kesimpulannya adalah bahwa tidak ada interaksi antara sikap ilmiah dengan metode pembelajaran Jigsaw dan Group Investigation GI terhadap hasil belajar Asuhan Kebidanan Komunitas. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Mardiyanto 2009 yang menyatakan tidak ada interaksi antara penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Group Investigation GI dengan aktifitas belajar siswa terhadap prestasi belajar fisika. Akan tetapi berbeda dengan hasil penelitian Rahayu 2007 yang menyatakan ada interaksi antara penggunaanpembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode inkuiri terbimbing dan eksperimen dengan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar fisika. Tidak adanya interaksi dalam penelitian ini berarti: bahwa untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa tidak harus menggunakan metode belajar Group Investigation GI pada keadaan sikap ilmiah yang tinggi. Dengan kata lain, peningkatan hasil belajar akan lebih baik apabila menggunakan metode belajar Group Investigation GI tanpa memperhatikan perolehan skor sikap ilmiah. Dalam deskripsi grafik, tidak adanya interaksi antar variabel digambarkan: garis hasil belajar pada metode belajar Group Investigation GI tidak berpotongan dengan garis skor sikap ilmiah mahasiswa, tetapi keduanya berada pada garis yang sejajar. Mahasiswa dengan sikap ilmiah tinggi berarti mahasiswa tersebut akan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran karena keinginan dan kemandiriannya sudah tinggi. Melalui pembelajaran kooperatif, commit to user 69 sikap ilmiah tidak begitu berperan karena belajar dalam kelompok kecil tiap anggota kelompok saling membantu dan mengisi serta melangkapi kekurangan masing-masing mahasiswa. Sikap ilmiah mahasiswa ini akan teratasi melalui pembelajaran kooperatif. Sikap ilmiah mahasiswa tidak terlalu dipengaruhi oleh pembelajaran kooperatif baik Jigsaw maupun Group Investigation GI.

E. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Perbedaan Sikap Ilmiah Siswa antara yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Group Investigation (GI) pada Konsep Fungi

0 18 288

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

0 2 27

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN JIGSAW DAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP Eksperimen Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Jigsaw Dan Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar

0 3 17

View of EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN JIGSAW II DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL SISWA

0 0 18

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 2 13

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap Kecerdasan Majemuk Siswa Ditinjau dari Hasil Pembelajaran

0 0 8