commit to user
22
mahasiswa yang dapat memanipulasi pengalaman belajar mereka, akan dapat memegang konsep belajar lebih cepat dan tetap memahamimenguasai bahan
belajar lebih lama. Dalam pembelajaran dosen sebisa mungkin dapat meningkatkan dan menstimulasi mahasiswa dalam kelompoknya masing-
masing untuk dapat mengkreasikan sesuatu berdasarkan pengalaman nyata. Penghargaan dari dosen pada kelompok yang berprestasi penting diberikan.
Dengan kontrol yang baik, model pembelajaran ini dapat meningkatkan minat belajar mahasiswa dan hasil belajar dirasa lebih bermakna Bounds, 2009.
5. Sikap Ilmiah
Sikap didefinisikan sebagai suatu keadaan internal seseorang yang mempengaruhi pilihan-pilihan atau tindakan-tindakan pribadi
yang dilakukannya Suhaenah, 2001. Sikap dapat berubah sejalan dengan
perkembangan individu sebagai akibat dari hasil belajar dan interaksi dengan lingkungan. Dengan kata lain, sikap dapat dibentuk atau diubah melalui
pendidikan. Salah satu aspek mempelajari suatu ilmu atau belajar adalah pembentukan sikap ilmiah.
Menurut Sears yang dikutip oleh Harlen 2001, sikap ilmiah mempunyai tiga aspek atau komponen, yaitu kognitif berhubungan dengan
pengetahuan, afektif berhubungan dengan sikap dan perasaan dan psikomotorik berhubungan dengan kecenderungan untuk bertindak. Struktur
kognitif yang ditentukan oleh tingkat pengetahuan, sangat menentukan dalam pembentukan sikap seseorang.
commit to user
23
Menurut Baharuddin yang dikutip oleh Suryawati 2010, mengemukakan bahwa sikap ilmiah pada dasarnya adalah suatu
kecenderungan individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Beberapa
sikap ilmiah dikemukakan oleh Brotowidjoyo cit Suryawati 2010 yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode
ilmiah, antara lain : a. Sikap Ingin Tahu. Apabila menghadapi suatu masalah yang baru
dikenalnya, maka ia berusaha mengetahuinya, senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa, kebiasaan menggunakan alat
indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah, dan memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan suatu
masalah. b. Sikap Kritis. Kebiasaan menggunakan bukti-bukti pada waktu menarik
kesimpulan, tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain, dan bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan referensi yang tepat.
c. Sikap Obyektif. Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri.
Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
d. Sikap Ingin Menemukan. Selalu memberikan saran-saran untuk penemuan cara-cara baru, kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen
dengan cara yang baik dan konstruktif.
commit to user
24
e. Sikap Menghargai Karya Orang Lain. Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran
ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain. f.
Sikap Tekun. Tidak bosan mengadakan investigasi atas masalah yang dihadapi, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum
selesai, terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
g. Sikap Terbuka. Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya, terbuka menerima kritikan dan
respon negatif terhadap pendapatnya. Dalam pembelajaran kooperatif, terdapat tujuh aspek penting dalam
membangun sikap ilmiah, yaitu tanggung jawab, rasa ingin tahu, kerja sama, ketepatan waktu dan ketepatan, disiplin, dan dapat menerima Suryawati,
2010. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pendidik untuk
meningkatkan minat dan sikap ilmiah mahasiswa, yaitu dengan memberikan cara dan semangat baru dalam hal belajar yang dapat meningkatkan semangat
belajar mereka. Pedroti cit Suryawati 2010 juga menyatakan bahwa beberapa elemen dari pembelajaran kooperatif adalah belajar dalam
kelompok dan adanya komunikasi antar anggota kelompok. Sebagai pemimpin, pendidik memainkan peran yang besar dalam membentuk sikap
kerjasama diantara anggota-anggota kelompok dan membentuk proses pembelajaran aktif active learning. Kemampuan ilmiah adalah keterampilan
commit to user
25
yang penting yang digunakan dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan metode ilmiah. Metode ini diantaranya eksperimen, investigasi dan
pembelajaran project-based membutuhkan keterampilan ilmiah yang akan mendukung mahasiswa dalam pembentukan sikap ilmiah.
6. Hasil Belajar